1
I . PENDA HULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan pembangunan pertanian periode tahun 2015-2019 telah difokuskan pada pengembangan kawasan. Komoditas strategis dan unggulan
nasional dikembangkan pada kawasan-kawasan andalan secara utuh sehingga menjadi satu kesatuan dalam sistem pertanian nasional. Pengelolaan usahatani
dikelola dengan prinsip pertanian lestari dengan memenfaatkan agro-input yang tersedia di sekitar kawasan dan mengelola limbah dengan prinsip
zero waste melalui
re-duce, re-use dan re-cycle. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu daerah sentra produksi padi di Provinsi Bengkulu. Luas lahan sawah
di Kabupaten Bengkulu Utara 13.880 ha terdiri dari sawah irigasi teknis 3.582 ha, setengah teknis 3.791 ha, dan sederhana 2.053ha, irigasi desa 1.474 ha, dan
tadah hujan 2.980 ha BPS Provinsi Bengkulu, 2012. Dari sisi produksi yang dihasilkan tahun 2012 sebesar 90.731,1 ton menjadi pemasok terbesar ke dua
terhadap total produksi padi Provinsi Bengkulu. Produktivitas rata-rata padi sawah di Provinsi Bengkulu adalah 4,12t haBPS Provinsi Bengkulu, 2012, lebih
rendah dibandingkan dengan produktivitas nasional yang sudah mencapai 5,05 t GKG ha. Produktivitas demikian masih terbuka ditingkatkan melalui pendekatan
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu GP-PTT dan peningkatan I ndeks Pertanaman I P.
Pengawalan merupakan salah satu kegiatan diseminasi teknologi dan informasi yang dihasilkan oleh BPTP Badan Litbang Pertanian. Diseminasi
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan teknologi informasi hasil litkaji kepada pengguna sehingga teknologi informasi hasil litkaji dapat
dimanfaatkan dan diadopsi oleh pengguna. Kegiatan diseminasi dibedakan menjadi 3 yaitu: peragaan teknologi, komunikasi tatap muka dan pengembangan
informasi. Pemilihan metode diseminasi dan media komunikasi didasarkan pada pertimbangan efektivitas dan efisiensi
cost efective untuk khalayak sasaran, serta disesuaikan dengan kebutuhan.
Aspek penting dalam mensukseskan program strategis kementerian
pertanian kawasan padiyaitu melalui pengawalan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, fokus dan terukur. Hal ini sangat diharapkan oleh semua pihak
dalam mengakselerasi pencapaian dari sasaran yang telah ditetapkan.
2
Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu GP-PTT merupakan salah satu keluaran output Badan Litbang Pertanian yang dibutuhkan,
mempunyai nilai komersial demand driven dan market oriented technology
merupakan sumberdaya informasiinovasi pertanianpenting dari suatu lembaga litkaji. Muatan PTT padi perlu didesiminasikan secara intensif dan menyeluruh
sehingga merupakan suatu gerakan penerapan dalam upaya peningkatan produksi padi di Provinsi Bengkulu khususnya Kabupaten Bengkulu Utara sebagai
GP-PTT Kawasan di Provinsi Bengkulu. Diseminasi inovasi teknologi PTT padi, merupakan salah satu cara untuk mengenalkan inovasi teknologi spesifik lokasi
secara partisipatif kepada masyarakat tani. Melalui kegiatan penerapan inovasi teknologi PTT diharapkan terjadi perbaikan pemahaman petani dan kelompok
tani mengenai pentingnya penerapan inovasi teknologi dengan benar untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahataninya.
1.2. Dasar Pertimbangan