18
A. Demplot display Padi Varitas Unggul Baru Mengelompok.
1. Demplot display yang dilakukan mengelompok pada lokasi GP- PTT
kaw asan pengembangan.
Kegiatan ini dilakukan pada lahan kelompok tani Makmur Desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara seluas lebih
kurang 6 ha dengan petani kooperator sebanyak 12 orang anggota kelompok tani, dimulai pada bulan April 2015.
2. Demplot display yang dilakukan mengelompok padabukan
lokasi GP- PTT kaw asan pengembangan.
Kegiatan ini dilakukan pada lahan kelompok tani Makmur Kelurahan Lubuk Kebur Kecamatan Seluma Kota Kabupaten Seluma seluas lebih kurang
7,2 ha dengan petani kooperator sebanyak 21 orang anggota kelompok tani, dimulai pada bulan Oktober 2015.
Komponen teknologi yang diterapkan oleh kedua kelompok tani ini adalah komponen teknologi PTT Padi Sawah. 1 Komponen teknologi
Varietas unggul baru VUB yang ditanam yaitu VUB I npari 27, 28, 29, dan 30 untuk Desa Taba Tembilang Kecamatan Arga Makmur Kabupaten
Bengkulu Utara dan I npari 16, 22, dan 30 untuk Kelurahan Lubuk Kebur Kecamatan Seluma Kota Kabupaten Seluma. Dari 4 varietas yang ditanam di
Desa Taba Tembilang yang telah panen dan 3 varietas yang ditanam di Kelurahan Seluma Kota yang saat ini berumur 1 bulan, dapat dijadikan
alternatif pilihan bagi petani untuk dikembangkan selanjutnya sebagai varietas yang disukai oleh petani setempat.Dari 6 varietas ini nantinya dapat
dipilih satu varietas atau lebih dari satu varietas. 2 Komponen teknologi Bibit Bermutu dan Sehat yaitu bibit yang digunakan berasal dari persemaian
dengan menggunakan benih berlabel, dalam hal ini yang digunakan yaitu label ungu. Pertumbuhan bibit berasal dari persemaian yang dipelihara
dengan baik, sehingga bibit yang diperoleh untuk ditanam adalah bibit yang baik. 3 Komponen teknologi pengaturan cara tanam Jajar Legowo.
Sistem tanam yang digunakan yaitu sistem tanam Jajar Legowo 2: 1. Penerapan sistem tanam Jajar Legowo 2: 1 merupakan lompatan teknologi
bagi kelompok tani Makmur Desa Taba Tembilang maupun Kelurahan Seluma Kota, dimana selama ini sistem tanam yang digunakan masih sistem
acak. Banyak keuntungan dalam menerapkan sistem tanam tersebut bagi
19
petani terutama dalam pemeliharaan tanaman. 4 Komponen teknologi Pemupukan berimbang dan efisien. Pemupukan berimbang dan efisien
adalah penggunaan pupuk baik jenis maupun dosisnya sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dosis pupuk yang diterapkan pada kegiatan ini berasal
dari informasi teknologi pemupukan Kalender Tanam Terpadu KATAM. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk majemuk dengan dosis 350 kg NPK
Phonska dan 100 kg Urea per hektar untuk Desa Taba Tembilang dan 300 kg NPK Phonska dan 150 kg Urea per hektar untuk Kelurahan Lubuk Kebur.
5 Komponen teknologi PHT sesuai OPT sasaran. Dalam pengendalian OPT, penggunaan pestisida harus bijak dan menyesuaikan dengan OPT yang
menyerang pada stadia pertumbuhan tanaman. Pada saat persemaian, pestisida yang digunakan hanya insektisida yang berbahan aktif
karbofuran untuk mengendalikan hama yang menyerang persemaian seperti penggerek
batang. Pada saat pertumbuhan vegetatif dilakukan pengendalian hama dan penyakit menggunakan insektisida berbahan aktif
karbofuran dan fungisida berbahan aktif kombinasi dari
propikonazol dan trisiklazol. Pada saat pertumbuhan generatif, dilakukan pengendalian hama dan penyakit
menggunakan insektisida dan fungisida yang mengandung ZPT guna meningkatkan kebernasan gabah.
Lokasi Demplot display kelompok tani Makmur Desa Taba Tembilang Lokasi ini disepakati setelah tidak terdapat lokasi lain yang dapat dijadikan
lokasi demplot display, karena semua lahan petani sudah ada tanamannya: a ada yang sudah tanam bulan Maret 2015 sesuai himbauan Dinas
Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara, b ada yang belum panen karena dari penanaman pada bulan sebelumnya.
Lokasi demplot display kelompok tani Makmur Desa Taba Tembilangan dari pertanaman sebelumnya, panen pada bulan April 2015, sehingga
disepakati sebagai lokasi demplot display. Selama berlangsungnya kegiatan Demplot display, diketahui bahwa usahatani padi pada kelompok ini bukan
sebagai usahatani utamanya. Usahatani utama kelompok ini adalah perkebunan kelapa sawit. Semua petani kooperator kecuali ketua kelompok,
merupakan pengelola kebun plasma dari perkebunan kelapa sawit. Oleh karena itu hasil yang dicapai relatif rendah, hanya rata-rata 4,45 t ha.
20
Namun bagi kelompok tani ini, hasil yang dicapai sudah cukup tinggi, karena hasil yang mereka capai selama ini rata-rata 2,5 t ha. Hasil inipun masih
lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil rata-rata Provinsi Bengkulu yang 4,12 t ha.
Lokasi demplot display kelompok tani Makmur Kelurahan Lubuk Kebur Lokasi ini dipilih setelah koordinasi dengan Dinas Pertanian dan
Peternakan Kabupaten Seluma. Dari hasil diskusi dengan anggota kelompok tani diketahui bahwa, sistem tanam yang digunakan masih acak
dan belum pernah menerapkan sistem tanam jajar legowo, walaupun sudah melihat sistem tanam jajar legowo pada kelompok lain. Bagi anggota
kelompok tani, mereka belum menerapkan sistem tanam jajar legowo karena belum mengetahui dengan jelas apa keuntungan penerapan sistem
jajar legowo bagi usahataninya. Saat ini umur tanaman rata-rata berumur 1 bulan dan pertanaman
cukup bagus dengan warna hijau terang. Bagi petani, semua informasi tentang sistem tanam jajar legowo yang diterapkan belum dapat dipercaya
sepenuhnya sebelum diterapkan. Hal ini terbukti dari ketakutan petani dengan jumlah benih 25 kg ha dirasa masihkurang, sehingga petani tetap
melakukan penyemaian tambahan karena khawatir benih yang disebar kurang bagi pertanamannya. Namun pada saat tanam 1 bulan lalu,
ternyata bibit yang dihasilkan dari persemaian yang 25 kg ha masih berlebih untuk pertanamannya.
B. Demplot display Padi Varitas Unggul Baru yang Menyebar.