Ayat-Ayat yang Menjelaskan Tentang Kelahiran Nabi Isa Putera Maryam

bernazar kepada Tuhan akan berpuasa dan tidak akan berbicara dengan manusia pada hari ini.” Seruan itu datang dari malaikat Jibril, atas perintah Allah. Setelah makan dan minum, tubuh Maryam terasa segar kembali. Maryam lalu pulang kembali menggendong bayinya. Seperti sangkaan semula, semua orang yang melihatnya merasa heran dan penuh curiga. Banyak yang bertanya tentang bayi itu. Maryam hanya diam sambil menunjuk kepada bayinya, maksudnya agar mereka langsung bertanya kepada bayinya saja. Tentu saja, mereka mengolok-ngolok Maryam, sebab hal itu menurut mereka tidak mungkin. “Bagaimana kami akan berkata-kata dengan anak yang masuh kecil ini?” Orang-orang terus mendesak Maryam supaya menerangkan hal yang sebenarnya. Karena Maryam tetap bungkam, mereka semakin jengkel dan melontarkan kata-kata yang hina. “Hai Maryam, engkau telah membawa bayi yang tak baik kesini, padahal keluargamu orang baik-baik. Mengapa engkau jadi begini? Tunjukkanlah kepada kami, siapakah bapak bayi ini?” Saat manusia meributkan Maryam dan bayinya itu, tiba-tiba bayi tersebut berkata, “Sesungguhnya, aku ini adalah seorang hamba Allah, diberikan-Nya kepadaku sebuah kitab Injil dan dijadikan-Nya aku seorang nabi dan dijadikan-Nya aku seorang yang berguna kepada manusia, dimana pun aku berada. Diwasiatkan-Nya kepadaku untuk mengerjakan shalat dan mengeluarkan zakat, selama aku hidup. Dan aku berbakti kepada ibuku, dan tiadalah aku dijadikan-Nya seorang yang sombong dan durhaka. Selamatlah diriku ketika aku dilahirkan dan ketika aku mati, sampai ketika aku dibangkitkan kembali,”.

3.2 Ayat-Ayat yang Menjelaskan Tentang Kelahiran Nabi Isa Putera Maryam

Di dalam Al-Qur`an kisah kelahiran Nabi Isa Putera Maryam terdapat empat surat diantaranya adalah: a. Surat Ali-‘Imran ayat 45-48, dan 59 b. Surat Maryam ayat 16-35, c. Surat Al-Anbiya ayat 91 d. dan Surat At-Tahrim ayat 12. Universitas Sumatera Utara Surat Ali ‘Imran ayat 45-48 dan 59 Ayat 45                      I ż qālati almalāikatu yā-maryamu inna Allaha yubasysyiruki bi-kalimatin minhu ismuhu al-mas hu ‘ sa ibnu maryama wa j han fi adduny ā wa al-akhirati wa min al-muqarab na. ingatlah, ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan dengan kalimat yang datang dari pada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah, Ayat 46         Wa yukallimu al-n āsa f al-mahdi wa kahlan wa mina al-şalih na. Dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan Dia adalah termasuk orang-orang yang saleh. Ayat 47                     Universitas Sumatera Utara       Q ālat rabbi annā yakūnu l waladun wa lam yamsasn basyarun qāla każāliki Allahu yakhluqu m ā yasyā`u iżā qa ḍ ā amran fainnamā yaqūlu lahu kun fayak ūnu. Maryam berkata: Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun. Allah berfirman dengan perantaraan Jibril: Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki- Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: Jadilah, lalu jadilah dia. Ayat 48       Wa yu’alimuhu al-kit āba wa al-hikmata wa al-taurāta wa al-inj la. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, hikmah, Taurat dan Injil. Dan Ayat 59                  Inna ma śala ‘ sā ‘inda Allāhi kamaśali ādama khalaqahū min turābin śumma q āla lahū kun fayakūnu. Sesungguhnya misal penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: Jadilah seorang manusia, maka jadilah Dia. b. Surat Maryam ayat 16-35 Ayat 16 Universitas Sumatera Utara            Wa-u żkur f al-kitābi maryama iż intabażat min ahlihā makānan syarqiyyan dan Ceritakanlah kisah Maryam di dalam Al Quran, Yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, Ayat 17             fa ittakha żat min dūnihim ḥ ij āban fa arsalnā ilaihā rūhana fatamaśala lahā basyaran sawiyyan. Maka ia mengadakan tabir yang melindunginya dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna. Ayat 18          Q ālat inn a’ūżu bi al-rahmāni minka in kunta taqiyyan. Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. Ayat 19           Q āla innamā ana Rasūlu rabbiki li-ahaba laki gulāman zakiyyan. ia Jibril berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. Universitas Sumatera Utara Ayat 20             Q ālat annā yakūnu l gulāmun wa lam yamsasn basyarun wa lam `aku bagiyyan. Maryam berkata: Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan pula seorang pezina Ayat 21                   Q āla każāliki qāla rabbuki huwa ‘alayya hayyinun wa linaj’alahū `āyatan linnasi wa rahmatan minna wak āna amran maqdiyyan. Jibril berkata: Demikianlah. Tuhanmu berfirman: Hal itu adalah mudah bagiku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. Ayat 22       Fahamalathu fa intaba żat bihi makānan qa ș iyyan’ Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Ayat 23 Universitas Sumatera Utara               fa`a j ā`aha al-makhādu ilā jiz’i al-nakhlati qalat yālaitan mittu qabla hażā wakuntu nasyan mansiyyan Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia bersandar pada pangkal pohon kurma, dia berkata: Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan. Ayat 24            Fan ādāhā min tahtihā allā tahzan qad ja’ala rabbuki tahtaki sariyyan. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Ayat 25          Wahuzz ilaiki biji ż’i al-nakhlati tusāqi ṭ ‘alaiki ru ṭ aban janiyyan. dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Ayat 26                     Fakul waisyrab waqarr ‘ainan faimma tarayinna min al-basyari ahadan faq ūl inn nażartu li al-rahmāni ș auman fa lan ukallima alyauma insiyyan Universitas Sumatera Utara Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini. Ayat 27             Fa` ātat bih qaumahā tahmiluhu qālū yā maryamu laqad ji`ti syaian fariyyan. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: Hai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Ayat 28             Y ā ukhta hārūna mā kāna abūki imra`a saw`in wa mā kānat ummuki bagiyyan Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina, Ayat 29             Fa`a sy ārat ilaihi qālū kaifa nukallimu man kāna f al-mahdi ș abiyyan. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan? Ayat 30          Universitas Sumatera Utara Q āla inn ‘abdu Allāhi `ātāniya al-kitāba wa ja’alan nabiyyan. berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Ayat 31             Waja’alan mub ārakan aynamā kuntu wa awshāni bi al- ș al āti wa al-zakāti āti mā dumtu hayyan. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku hidup; Ayat 32        Wa barr ān bi wālidat wa lam yaj’aln jabbāran syaqiyyan. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Ayat 33           Wa al-sal āmu ‘alayya yawma wulidttu wa yawma amutu wa yauma ub’aśu hayyan. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaKu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Ayat 34 Universitas Sumatera Utara            żālika ‘ sa ibnu Maryama qaula al-haqqi al-laż f hi yamtarūna. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. Ayat 35                    M ā kāna lillāhi an yattakhiza min waladin sub ḥ anahu i żā qa ḍ ā amran fa innam ā yaqūlu lahū kun fayakūnu. tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha suci Dia. apabila Dia telah menetapkan sesuatu, Maka Dia hanya berkata kepadanya: Jadilah, Maka jadilah.

c. Surat Al-Anbiya ayat 91 Ayat 91