Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Hubungan fungsi mekanik yang baik antara maksila dan mandibula merupakan tujuan dalam perawatan ortodonti, tetapi lama kelamaan perhatian ditingkatkan pada estetika wajah, sebagai bagian yang harus dipertimbangkan dalam membuat sebuah rencana perawatan ortodonti. Analisa maloklusi dental saja tidak cukup untuk menentukan suatu rencana perawatan ortodonti. Hasil perawatan ortodonti akan lebih sempurna jika dilakukan berdasarkan analisis maloklusi dental dan jaringan lunak wajah secara bersama-sama. Analisis profil jaringan lunak wajah dengan menggunakan metode radiografi telah lama dilakukan oleh Burstone. Respon profil jaringan lunak wajah terhadap retraksi gigi anterior maksila masih menjadi hal yang kontroversial. Perlu analisis untuk memprediksi perubahan profil jaringan lunak wajah dari hasil perawatan ortodonti. Beberapa pendapat mengatakan bahwa perawatan dengan retraksi gigi anterior atas dapat menimbulkan perubahan profil jaringan lunak wajah. Oleh karena itu, perawatan dengan atau tanpa retraksi menjadi pertimbangan dalam suatu rencana perawatan yang dapat menguntungkan profil wajah pasien atau malah sebaliknya. 1-5 Rains dan Nanda melakukan penelitian terhadap 30 pasien dalam menentukan respon bibir atas terhadap retraksi gigi anterior maksila. Ada perbedaan pengaruh pergerakan gigi anterior maksila terhadap bibir atas dan bibir bawah. Pengaruh retraksi gigi anterior maksila terhadap bibir atas lebih besar dibandingkan dengan bibir bawah. Dengan retraksi gigi anterior maksila sebesar 3,1 mm, terjadi retraksi 1 Universitas Sumatera Utara bibir atas maksila 1,9 mm. Retraksi gigi anterior mandibula tidak mempunyai korelasi terhadap perubahan bibir atas dan bawah. 1 Talass dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara umum usia pertumbuhan hanya menimbulkan sedikit perubahan pada profil jaringan lunak. Terjadi perubahan signifikan pada jaringan lunak wajah dalam merespon perawatan ortodonti dengan retraksi gigi anterior maksila 6,7 mm menyebabkan retrusi bibir atas, peningkatan panjang bibir bawah dan peningkatan nasolabial angle. Perubahan bibir bawah akibat retraksi gigi anterior maksila akan menyebabkan perubahan signifikan dibandingkan dengan perubahan bibir atas. 2 Protrusif gigi anterior maksila dan mandibula adalah merupakan anomali yang sangat penting karena menimbulkan gangguan estetis. Maloklusi hubungan maksila dan mandibula terletak sama-sama lebih ke depan dan menunjukkan hubungan yang tidak normal terhadap tulang basal dari anatomi kranium. Protrusif gigi maksila pada Klas I Angle merupakan hubungan normal antara tulang maksila dan tulang mandibula, posisi giginya yang lebih ke depan terhadap kranium. Pada kasus protrusif bimaksila , dua premolar pada maksila dan dua premolar mandibula dicabut kemudian gigi anterior diretraksi untuk mendapatkan estetis wajah yang lebih baik. 6, 7 Retraksi gigi anterior maksila mengakibatkan terjadinya perubahan pada ketebalan dan panjang bibir atas yang berdampak terhadap estetis wajah. Perubahan retraksi yang terjadi dapat dijadikan bahan informasi dalam penyusunan rencana perawatan ortodonti. Penelitian tentang perubahan ketebalan dan panjang bibir atas karena retraksi gigi anterior memunculkan berbagai pendapat tidak jarang menimbulkan kontroversi sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apakah retraksi Universitas Sumatera Utara gigi anterior dapat menyebabkan perubahan panjang dan tebal bibir atas pada kasus- kasus retraksi gigi anterior maksila yang dirawat di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Ortodonti FKG – USU. Keberhasilan perawatan ortodonti tidak hanya berupa susunan gigi yang harmonis saja tetapi juga berhubungan erat dengan perubahan jaringan lunak bibir yang merupakan faktor penting dalam penampilan wajah yang serasi. Protrusif gigi anterior maksila dan mandibula merupakan anomali yang cukup penting karena menimbulkan gangguan estetis. Keadaan gigi geligi yang protrusif dapat dijumpai pada Klas I dan Klas II. Posisi gigi anterior yang protrusif ini membuat penderita sulit menutup mulut. Hal ini dapat menyebabkan bibir atas terangkat disertai celah interlabial dan gigi yang lebih jelas terlihat sehingga estetika wajah kurang menyenangkan. Oleh karena itu perubahan bibir yang menghasilkan estetik yang baik diharapkan akan didapati akibat retraksi gigi anterior maksila. 8 -11 Sebagian besar kasus maloklusi dengan gigi yang berjejal atau bimaksila protrusif dirawat dengan mencabut empat premolar pertama dan kemudian gigi anterior diretraksi sehingga profil penderita berubah menjadi lurus kalau dilihat dari samping serta bibir atas dan bibir bawah dapat mengatup dengan mudah. Tujuan pencabutan gigi geligi adalah untuk menyediakan ruangan bagi gigi-gigi protrusif, miring, tidak rata, serta berjejal, guna menghindari terjadinya rilep dan memperbaiki bentuk muka yang cembung. 5

1.2. Permasalahan