yang disebut esthetic plane, menggambarkan hubungan antara jaringan lunak dagu, bibir dan hidung. Garis ditarik dari permukaan paling luar dagu ke puncak hidung.
Terjadi penebalan bibir atas 1 mm setiap retraksi gigi anterior maksila 3 mm, sedang pada bibir bawah tidak terjadi penebalan, hanya curl menggulung.
Bloom dalam penelitiannya terhadap anak remaja menemukan adanya hubungan kuat perubahan
gigi anterior maksila dengan sulkus superior, bibir atas dan bibir bawah. Rudee
mengemukakan sebuah garis yang disebut “bidang estetik” untuk menggambarkan hubungan bibir dengan jaringan lunak dagu dan hidung. Dikatakannya bahwa terjadi
penebalan bibir atas 1 mm setiap retraksi gigi anterior 3 mm. Perbandingan rerata retraksi gigi anterior maksila terhadap bibir atas adalah 2,9 : 1 dan bibir
bawah 1:1.
3,8,9,10,11,12
Hershey juga melaporkan tentang pengaruh retraksi gigi anterior terhadap perubahan-perubahan profil jaringan lunak pada tiga puluh enam pasien perempuan
dewasa. Disimpulkan bahwa korelasi retraksi gigi anterior terhadap jaringan lunak yang terjadi secara klinik tidak dapat digunakan untuk memprediksi profil jaringan
lunak terutama sekali jika overjet terlalu besar, semakin besar overjet korelasinya semakin kecil. Anderson dan kawan-kawan menyatakan terjadi retraksi bibir atas dan
bibir bawah setelah dilakukan retraksi gigi anterior. Setiap retraksi gigi anterior maksila 1,5 mm terjadi penebalan bibir atas 1 mm. Garner menunjukkan hasil
penelitian yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hershey.
13, 14, 15
2.2. Analisis Bibir
Perubahan-perubahan yang terjadi pada jaringan lunak bibir disebabkan retraksi anterior merupakan suatu masalah penting. Namun analisis bibir selalu diabaikan
karena perawatan ortodonti terutama bertujuan mengoreksi struktur jaringan keras.
Universitas Sumatera Utara
Burstone dalam penelitiannya menguji efek retraksi gigi anterior terhadap perubahan jaringan lunak bibir, guna mengestimasi estetika wajah yang diinginkan. Dari 30
pasien remaja yang telah dirawat dengan alat ortidontik dengan hasil yang cukup memuaskan menurut standar sefalometri dento-maloklusi , tetap saja masih ditemukan
variasi yang besar pada profil jaringan lunak. Bibir adalah salah satu komponen
jaringan lunak wajah yang mempunyai pengaruh stabilitas perawatan gigi terhadap estetis wajah. Untuk itu analisis bibir yang merupakan bagian dari jaringan lunak
mempunyai peran penting di dalam perencanaan perawatan.
15
2.2.1. Panjang Bibir Atas Sn-STO
s
dan Tebal Bibir Atas Ls-Y’
line
Dalam analisis bibir diperlukan pengukuran panjang dan tebal bibir atas dari radiografi sefalometri lateral. Dari beberapa hasil penelitian dapat diketahui bahwa
panjang dan tebal bibir atas mempunyai ukuran yang bervariasi, berbeda antara laki- laki dan perempuan, suku bangsa, anomali serta dipengaruhi oleh faktor
pertumbuhan.
1, 2,16
Untuk mencapai suatu keseragaman dalam penapakan sefalogram dipakai pengukuran jaringan keras dan jaringan lunak sebagai berikut :
Jaringan Keras Sella S
: titik tengah sella tursica Nasion N
: titik terdepan dari sutura fronto-nasalis Incision Superius IS: titik pada tepi insisal insisif sentralis atas yang paling
anterior dan inferior
1
Jaringan Lunak Subnasal Sn
: titik pertemuan hidung dengan bibir atas
Universitas Sumatera Utara
Labrale Superius Ls: titik pada bibir atas yang terletak pada bidang mid sagital pada tepi atas batas vermilion bibir
Stomion Superius STO
s
: titik paling bawah dari bibir atas.
17,18, 19,20,27,28,29
Titik dan garis penting yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : -
Titik S Sella : Titik tengah dari sella tursica
- Titik
N Nasion
: Titik paling anterior dari sutura frontonasalis pada bidang midsagital
- Titik Labrale Superius
: Titik pada bibir atas yang terletak pada bidang midsagital pada tepi atas
batas vermillion bibir. -
Stomion Superius STO
s
: Titik paling bawah dari bibir atas -
Insisif Superius IS : Titik pada tepi insisal insisif sentralis
atas yang paling anterior dan inferior - Y
line :
Garis vertikal dari Sella perpendikular
terhadap garis
S-N -7 -
Y
’
Line :
Garis yang dibentuk sejajar dengan Y
line
yang bersentuhan dengan permukaan terluar labial insisal.
33,34
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kerangka Konsep