5.4 Pembahasan 5.4.1 Etiologi amebiasis.
Melalui hasil penelitian, didapati responden mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai etiologi amebiasis yaitu sebesar 69 dimana 48 orang responden
memilih jawaban virus sebagai etiologi amebiasis. Untuk masalah ini, mereka lebih sering mendengar tentang perkataan virus dari Ameba, sedangkan Ameba adalah
sejenis parasit dan bukannya virus. Amebiasis adalah suatu keadaan terdapatnya Entamoeba histolytica dengan atau tanpa manifestasi klinik, dan disebut sebagai
penyakit bawaan makanan Food Borne Disease Rasmaliah, 2003. Di antara semua
ameba intestinal, hanya Entamoeba histolytica yang bersifat patogen dan signifikan terhadap kesehatan manusia. Protozoa ini juga merupakan penyebab utama disentri
amebik Yulfi, 2006. Berdasarkn pernyataan ini, adalah penting bagi penyaji makanan untuk mempunyai pengetahuan tentang etiologi amebiasis.
5.4.2 Gejala klinis amebiasis
Mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang gejala amebiasis dimana 58 responden memilih sindroma disentri sebagai gejala amebiasis.
Bahwa amebiasis dapat mengakibatkan kematian juga sudah banyak responden yang mengetahui tetapi hanya 15 orang responden mengetahui bahwa tidak semua
penderita amebiasis memperlihatkan gejala. Hasil ini sesuai dengan pernyataan Markel 1999 bahwa hanya 10 dari penderita amebiasis yang memperlihatkan
gejala. Gejala klinis amebiasis terdiri dari intestinal amebiasis dan ekstraintestinal amebiasis. Intestinal amebiasis bisa mempunyai gejala tidak spesifik atau gejala
ringan seperti flatulens, konstipasi dan tinja encer. Setengah bisa berkembang menjadi disenteri yang mempunyai karakterisitik kejang abdominal tenesmus dan
tinja berdarah dan berlendir. Ekstraintestinal amebiasis terjadi dalam persentase yang rendah dan bisa melibatkan pelbagai organ temasuk hepar, paru dan otak. Abses
hepar adalah manifestasi tersering ekstraintestinal amebiasis dan ruptur abses bisa
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan kematian. Namun amebiasis serebral mempunyai onset yang cepat dan progresif kematian dalam hanya 12-72 jam Lacasse, 2009.
5.4.3 Cara penularan amebiasis
Melalui hasil penelitian, didapati responden mempunyai pengetahuan yang baik mengenai cara penularan amebiasis. Dapat dilihat bahwa 55 responden
mengetahui amebiasis bisa ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi dan 61 responden mengetahui, sebagai penyaji makanan, mereka bisa
menularkan amebiasis jika tidak menjaga kebersihan makanan, diri dan lingkungan. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa amebiasis disebut sebagai
penyakit bawaan makanan Food Borne Disease. Kista infektif bisa dijumpai pada suplai air dan makanan yang sudah terkontaminasi dengan tinja dan tangan penyaji
makanan carrier yaitu penderita amebiasis tanpa gejala klinis yang dapat megeluarkan kista yang jumlahnya ratusan ribu perhari dan ini merupakan sumber
penting terjadinya infeksi. Kajian terdahulu menunjukkan 28 pekerja di sektor makanan disahkan positif mengidap amebiasis Mohamed Nor Z, 2003. Penyaji
makanan adalah sumber terpenting penularan amebiasis akibat kontak dengan makanan yang akan disajikan kepada khalayak ramai.
5.4.4 Cara pencegahan amebiasis