3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1. Kriteria Inklusi 1. Berusia 12 sampai 18 tahun
2. Mengalami gangguan ansietas dengan skor CBCL pada kategori anxious depressed
untuk anak laki-laki ≥ 12 dan anak
perempuan ≥ 14 dan gangguan depresi anak-anak dengan skor
CDI ≥ 13
3. Orang tua bersedia mengisi informed consent.
3.5.2 Kriteria Eksklusi: 1. Siswa yang mengalami gangguan ansietas dan gangguan
depresi berat dan sedang menjalani pengobatan psikiatri. 2. Siswa yang mengalami kelainan sakit perut berulang organik.
3. Siswa yang menderita penyakit organik yang menyebabkan gangguan ansietas dan gangguan depresi.
3.6 Persetujuan Informed consent
Semua subyek penelitian sudah diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu. Formulir penjelasan
terlampir dalam penelitian
3.7 Etika Penelitian
Penelitian ini sudah disetujui oleh Komite Etik Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1 Cara Kerja 1. Orang tuawali siswa keenam sekolah dikumpulkan di sekolah
masing-masing untuk diberi penyuluhan kesehatan mengenai ansietas dan depresi dan kemudian diminta persetujuannya agar
anaknya boleh diikutsertakan dalam penelitian ini. 2. Formulir CBCL diisi oleh peneliti melalui wawancara langsung
dengan orang tua sampel. 3. Lembaran CDI dibagikan kepada masing-masing siswa, kemudian
lembaran tersebut diisi oleh siswa dipandu oleh peneliti. 4. Siswa yang diduga menderita ansietas dan depresi adalah siswa
yang terjaring melalui formulir CBCL dengan nilai pada kategori anxious depressed
untuk usia 12 sampai 18 tahun untuk anak laki-laki
≥ 12 dan anak perempuan ≥ 14 dan yang diduga mengalami depresi anak dengan skor CDI
≥ 13, setelah itu siswa- siswa tersebut diperiksa oleh seorang psikiater untuk menegakkan
diagnosis gangguan ansietas dan gangguan depresi berdasarkan PPDGJ III. Jika menurut psikiater anak didiagnosis mengalami
gangguan ansietas dan gangguan depresi berdasarkan PPDGJ III maka siswa tersebut diminta untuk mengisi kuesioner sakit perut
berulang.
5. Anak yang mengisi kuesioner sakit perut berulang kemudian dilakukan pemeriksaan darah rutin dan urin rutin untuk
menyingkirkan kelainan sakit perut organik. 6. Diperoleh jumlah penderita gangguan ansietas dan gangguan
depresi yang mengalami sakit perut berulang sesuai kriteria Apley
dan Naish
dan yang tidak menderita sakit perut berulang. 7. Data dimasukkan dalam tabel, kemudian dianalisa lebih lanjut.
3.8.2 Alur Penelitian 3.8.2 Alur Penelitian
Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria
Mengisi kuisioner CBCL dan CDI
Mengalami gangguan ansietas
Menderita sakit perut berulang
Tidak menderita sakit
perut berulang Mengalami gangguan
depresi
Menderita sakit perut berulang
Pemeriksaan darah rutin dan urin rutin
Mengisi kuesioner sakit perut berulang Didiagnosis oleh psikiater
berdasarkan PPDGJ III
Tidak menderita sakit
perut berulang
3.9 Identifikasi Variabel Variabel