Studi lain mengevaluasi gejala pada kelompok anak dengan usia yang bervariasi, didapatkan hasil bahwa gejala sakit perut berulang
terbanyak terjadi pada usia 4 sampai 6 tahun.
9,30
Satu studi menyatakan bahwa gejala sakit perut berulang
meningkat pada anak-anak usia 12 sampai 15 tahun.
5
Jenis kelamin, tingkat kecerdasan dan sifat individu pada anak dengan sakit perut
fungsional dan sakit yang disebabkan oleh kelainan organik tidak dapat dibedakan.
13
2.4. Gambaran Klinis
Gejala non organik fungsional dari sakit perut berulang tidak spesifik. Evaluasi dan penatalaksanaan sakit perut berulang dapat dilihat dengan
mengidentifikasi predisposisi somatik seperti ketidakstabilan otonomik dan pergerakan usus.
23
Stres lingkungan seperti masalah akademik, sosial, keluarga dan karakteristik temperamen yang spesifik dikatakan dapat
memperberat keluhan sakit perut. Penurunan berat badan pada sakit perut berulang organik berpengaruh pada penurunan berat badan akan
tetapi hal ini tidak berkaitan dengan sakit perut fungsional.
28
Adapun gambaran klinis sakit perut berulang dapat dilihat pada table 2.1.
31
Tabel 2.1. Gambaran klinis penyebab organik dan non organik sakit perut berulang.
31
Gambaran klinis Penyebab organik
Penyebab Non- organik
Sifat nyeri Dimana saja tetapi umumnya di
punggung dan nyeri suprapubik. Catatan khususnya pada regio
kuadran kanan atas dan kanan bawah.
Biasanya di tengah dan sering pada
epigastrium.
Riwayat keluarga umumnya nyeri
perut, sakit kepala dan depresi
Sedikit, dengan catatan ada riwayat keluarga
inflammatory bowel disease.
Lebih mungkin
Faktor psikologikal umumnya
kecemasan Ringan
Kemungkinan ada kecemasan
Sakit kepala Ringan
Lebih mungkin Tanda dan gejala
alarm • Umumnya muntah
• Diare berat kronik • Demam yang tidak jelas
• Kehilangan darah melalui gastrointestinal
Gejala sedikit
Tanda abnormal Ada
Tidak ada Pertumbuhan
abnormal dan penurunan berat
badan involunter Ada
Tidak ada
Pemeriksaan abnormal: darah
lengkap, laju endap darah, urinalisa
Dijumpai Tidak dijumpai
2.5. Diagnosis
2.5.1. Anamnesis
Untuk membuat diagnosis diperlukan anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik lengkap, dan pemeriksaan laboratorium penunjang. Anamnesis
berdasarkan usia, biasanya terjadi pada usia 5 sampai 14 tahun, rasa sakit, pola defekasi, pola kencing, siklus haid, gejala gangguan traktus
respiratorius, gangguan muskuloskeletal, aspek psikososial, trauma, penyakit yang pernah diderita dalam keluarga, adakah faktor stres dalam
keluarga.
25,32
Dari anamnesis yang baik sudah dapat mengetahui apakah penyebab sakit perut berulang itu disebabkan oleh kelainan organik atau
bukan.
32
2.5.2. Pemeriksaan fisik Umumnya tidak didapatkan kelainan pada pemeriksaan fisik. Dari hasil
pemeriksaan fisik dapat diketahui apakah penyebab sakit perut berulang tersebut kelainan organik atau bukan.
25
Tanda peringatan sakit berulang pada pemeriksaan fisik adalah penurunan berat badan, pembesaran organ, fistula perianal, fistula ani,
ulkus perirektum, pembengkakan sendi. Pemeriksaan laboratorium yaitu dengan melakukan pemeriksaan darah perifer lengkap, laju endap darah
LED, urinalisa, biakan urin pada anak wanita.
25,32
Pemeriksaan penunjang lainnya disesuaikan dengan kelainan yang didapat pada
anamnesis dan pemeriksaan fisik, seperti uji hidrogen nafas,
ultrasonografi USG abdomen, lipase
dan amilase
darah, serta test fungsi hati.
32
2.6. Pengukuran Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi