2.2.6. Tugas Perkembangan Lansia
Lansia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik yang terjadi seiring penuaan. Waktu dan durasi perubahan ini bervariasi pada tiap individu, namun
seiring penuaan sistem tubuh, perubahan penampilan dan fungsi tubuh akan terjadi. Perubahan ini tidak dihubungkan dengan penyakit dan merupakan perubahan normal.
Adanya penyakit terkadang mengubah waktu timbulnya perubahan atau dampaknya
terhadap kehidupan sehari-hari. Adapun tugas perkembangan pada lansia dalam
adalah : beradaptasi terhadap penurunan kesehatan dan kekuatan fisik, beradaptasi terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan, beradaptasi terhadap kematian
pasangan, menerima diri sebagai individu yang menua, mempertahankan kehidupan yang memuaskan, menetapkan kembali hubungan dengan anak yang telah dewasa,
menemukan cara mempertahankan kualitas hidup Potter Perry, 2009.
2.3. Posyandu Lansia
2.3.1. Pengertian Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut disuatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat guna memberdayakan masyarakat dengan menitikberatkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Pemberdayaan masyarakat dalam
menumbuhkembangkan posyandu lansia merupakan upaya fasilitas agar masyarakat mengenal masalah yang dihadapi, merencanakan dan melakukan upaya
Universitas Sumatera Utara
pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat sesuai situasi, kondisi kebutuhan setempat Dinkes Provinsi Sumatera Utara, 2007 Beberapa pendekatan
yang dapat digunakan dalam pembentukan posyandu lansia, misalnya
mengembangkan kelompok-kelompok yang telah ada seperti kelompok arisan lansia, kelompok pengajian, kelompok jemat gereja, kelompok senam lansia dan lain-lain
Depkes RI,2004. Selain itu posyandu lansia merupakan perwujudan pelaksanaan program pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi
lansia, sebagai suatu forum komunikasi dalam bentuk peran serta masyarakat usia lanjut, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya,
dalam upaya peningkatan tingkat kesehatan secara optimal.
2.3.2. Tujuan dan Sasaran Posyandu lansia
1. Tujuan Umum Posyandu lansia
Meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus Posyandu Lansia
a. Meningkatkan kesadaran pada lansia b. Membina kesehatan dirinya sendiri
c. Meningkatkan mutu kesehatan lansia d. Meningkatkan pelayanan kesehatan lansia
3. Sasaran Pembinaan Posyandu lansia
Pembinaan kesehatan lansia meliputi beberapa kelompok sasaran yaitu: a. Sasaran langsung
1. Kelompok pra lansia 45-59 tahun.
Universitas Sumatera Utara
2. Kelompok lansia 60 tahun keatas. 3. Kelompok lansia risiko tinggi yaitu lansia lebih dari 70 tahun atau lansia
berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. b. Sasaran tidak langsung
1. Keluarga di mana lansia berada. 2. Masyarakat di lingkungan lansia berada.
3. Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatan lansia. 4. Petugas kesehatan yang melayani kesehatan.
5. Masyarakat luas Depkes RI, 2005. 2.3.3.
Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan dan Kegiatan Lainnya yang Dapat Dilaksanakan dalam Posyandu Lansia :
1. Pemeriksaan kesehatan menggunakan KMS kartu menuju sehat lansia yaitu : a. Pemeriksaan aktivitas sehari-hari yang meliputi kegiatan dasar dalam
kehidupan makan, minum, berjalan, mandi, berpakaian, naikturun, tempat tidur, buang air besarkecil dan lain-lain.
b. Pemeriksaan status mental, yang berhubungan dengan mental emosional, dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu kader.
c. Pemeriksaan status gizi, melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, yang dicatat dicocokan pada grafik IMT Indeks Massa Tubuh
pada KMS lansia untuk dapat mengetahui berat badan lansia lebih atau kurang atau normal.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stestokop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit yang dilakukan oleh
petugas kesehatan dibantu kader. e. Pemeriksaan darah butir darah merah = hb = haemoglobin menggunakan
talquist, sahli atau cuprisulfat yang dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu oleh kader.
f. Pemeriksaan adanya zat putih telur protein dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan
dibantu oleh kader. 2. Penyuluhan kesehatan, disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan serta
kondisi masing-masing. 3. Konseling, apabila diperlukan dilakukan petugas kesehatan.
4. Rujukan, dilakukan oleh kader kepada petugas kesehatan di puskesmas atau ke rumah sakit setempat.
5. Kunjungan rumah, dilakukan oleh kader atau disertai petugas kesehatan, kepada lansia yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu lansia untuk memantau keadaan
kesehatannya. 6. Kegiatan lain-lain, seperti:
a. Kegiatan olahraga dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya, berupa : senam lansia, gerak jalan santai, dll.
b. Pemberian makanan tambahan memberikan contoh menu makanan bagi lansia yang memperhatikan aspek kesehatan dan gizi dengan menggunakan bahan
setempat.
Universitas Sumatera Utara
c. Rekreasi d. Kerohanian
e. Arisan f. Forum diskusi
g. Penyaluran dan pengembangan hobi h. Kegiatan yang bersifat produktif seperti peningkatan pendapatanekonomi
bagi lansia. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
Depkes RI, 2003.
2.3.4. Kader Posyandu Lansia
Kader posyandu dipilih oleh pengurus posyandu lansia dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan
kegiatan posyandu lansia atau bila mana sulit mencari kader dari anggota posyandu lansia dapat diambil dari anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi kader.
Persyaratan untuk menjadi kader antara lain : a. Dipilih dari masyarakat dengan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi
setempat. b. Mau dan mampu bekerja secara sukarela.
c. Bisa membaca dan menulis huruf latin. d. Sabar dan memahami lansia.
Peran kader lansia antara lain : Pendekatan kepada aparat pemerintah dan tokoh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
a. Melakukan Survey Mawas Diri SMD bersama petugas untuk menelaah pendataan sasaran, pemetaan, mengenal masalah dan potensi.
b. Melaksanakan musyawarah bersama masyarakat untuk membahas hasil SMD, menyusun rencana kegiatan, pembagian tugas dan jadwal kegiatan.
c. Menggerakkan masyarakat yaitu dengan cara mengajak lansia untuk hadir dan berpartisipasi di posyandu lansia, memberikan penyuluhan informasi kesehatan,
menggali dan menggalang sumber daya termasuk pendanan yang bersumber dari masyarakat.
d. Melaksanakan kegiatan di posyandu lansia yaitu menyiapkan tempat, alat-alat dan bahan serta memberikan pelayanan lansia.
e. Melakukan pencatatan Depkes RI,2005.
2.3.5. Penyelenggaraan Posyandu Lansia