2.5 Persamaan Tegangan Pada Sistem Perpipaan
Persamaan tegangan pada sistem perpipaan merupakan persamaan yang dapat diturunkan dari persamaan untuk tegangan
�
1,2
yang sesuai dengan aplikasi tersebut. Pada dasarnya persamaan tegangan yang dihasilkan pada tiap kondisi yang berbeda
diperoleh dari persamaan untuk tegangan utama, yang membedakan persamaan tegangan pada tiap-tiap kondisi itu adalah tegangan terhadap sumbu x dan tegangan
terhadap sumbu y. Pada kondisi bending tegangan terhadap sumbu x tidak berlaku atau diabaikan dengan sudut pembentuk
�
dengan nilai 90 derajat. Secara umum akan terlihat pada gambar 2.16.
Gambar 2.16 Sistem Perpipaan Sederhana Maka akan berlaku persamaan Tegangan Utama dengan ketentuan dimana
pada gambar diatas menunjukkan bahwa, arah tegangan terhadap sumbu x adalah 0, dan hanya ada tegangan yang bekerja terhadap sumbu y. Tegangan geser yang terjadi
pada gambar diatas adalah tegangan geser akibat gaya geser yang bekerja searah dengan luas penampang pipa, secara umum dapat dilihat pada persamaan dibawah ini
Lit. Timosenko hal 43 .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
�
1,2
= �
�
�
+ �
�
2
� ± ��
�
�
−�
�
2
�
2
+ �
�� 2
Dimana �
�
dan �
��
pada kondisi lentur pada sistem penumpu akan berubah menjadi persamaan yang sesuai dengan keadaan dari bentuk beam yang dalam hal ini
berbentuk pipa dimana tidak terjadi tegangan dalam arah sumbu x �
�
=0.
�
�
= 0 tidak ada tegangan terhadap sumbu x �
�
=
� � � �
�
��
=
� �
Dimana : M= momen bending
C= jari-jari terluar pipa I= Momen inersia penampang
V= Gaya Geser A= Luas penampang
Sehingga akan diperoleh persamaan untuk tegangan lentur pada sistem penumpu yaitu :
�
1,2
= �
�
�
+ �
�
2 � ± ��
�
�
− �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
1,2
= �
0 + �
�
2 � ± ��
− �
�
2 �
2
+ �
�� 2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
�
1,2
= �
�
2 ±
�� �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
1
= �
�
2 +
�� �
�
2 �
2
+ �
�� 2
�
2
= �
�
2 − ��
�
�
2 �
2
+ �
�� 2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendahuluan
Bab ini berisikan metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada skripsi ini.Secara umum metodologi yang digunakan dalam
skripsi ini dibagi dalam 2 tahapan yaitu: 1 Permodelan sistem perpipaan dengan menggunakan softwere AutoCAD Plant 3D; 2 Analisa perhitungan tegangan pipa
dengan menggunakan softwere CAESAR II 5.10. Hasil dari analisa komputer akan ditampilkan pada bab IV.
3.2. Studi Kasus 3.2.1. Spesifikasi Pipa
Adapun spesifikasi pipa yang digunakan dalam skripsi ini didapat dari hasil penelitian yang dilakukan di salah satu perusahaan perminyakan yang ada di
Indonesia.Spesifikasi pipa tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Spesifikasi Pipa
NO Spesifikasi Pipa
1. Panjang Pipa
21 meter 2.
Schedule Pipa 40
3. Densitas Pipa
0.00783kg �
3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA