Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kedudukan hak Tanggungan sebagai lembaga jaminan atas tanah yang kuat dan mampu memberi kepastian hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit karena memiliki ciri-ciri: pertama, memberikan kedudukan yang diutamakan atau mendahului kepada pemegangnya kreditor tertentu atau istilah dalam ilmu hukum disebut droit de suite. Kedua, melalui mengikuti objek yang dijaminkan di tangan siapun objek itu berada droit de suite. Ketiga, memenuhi asas spesialitas dan publisitas, sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada pihak yang berkepentingan dan keempat, mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. Selain itu, Hak Tanggungan juga memiliki beberapa sifat, yaitu tidak dapat dibagi-bagi dan merupakan perjanjian accesoir. Dengan ciri dan sifat ini, maka diharapkan sektor perbankan mempunyai pangsa kredit yang paling besar dapat terlindungi dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dan menciptakan iklim yang kondusif dalam pertumbuhan perekonomian. 2. Perlindungan hukum terhadap kreditur diantaranya adalah dalam hal penjualan objek hak tanggungan melalui pelaksanaan penjualan di bawah tangan, apabila dilakukan penjualan di bawah tangan tanpa melalui lelang, penjualan objek jaminan kredit tersebut dianggap melanggar hukum dan batal demi hukum. Namun, begitu penjualan objek hak tanggungan di bawah tangan pada gak tanggungan ini dapat dilakukan dengan adanya kesepakatan dari debitor dan kreditor. Selain kemudahan dalam pelaksanaan eksekusi, bagi kepentingan kreditor pemegang hak tanggungan disediakan tambahan perlindungan yang dinyatakan dalam pasal 21. Apabila pemberi hak tanggungan dinyatakan pailit, pemegang hak tanggungan tetap berwenang melakukan segala hal yang diperolehnya menurut ketentuan UUHT. 3. Proses Pembebanan Hak Tanggungan melalui beberapa tahapan, yaitu pertama , tahap pemberian Hak Tanggungan, yang didahului dengan janji akan memberikan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu. Janji tersebut wajib dituangkan di dalam dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian utang-piutang yang bersangkutan atau perjanjian lainnya menimbulkan utang. Kedua, tahap pendaftaran Hak Tanggungan. Dengan dilakukan pemberian hak tanggungan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan, hak tanggungan ini baru memenuhi syarat spesialitas, sampai pada tahap tersebut hak tanggungan belum lahir dan kreditor pemegangnya belum memperoleh kedudukan yang diutamakan. Kelahiran dari hak tanggungan harus memenuhi syarat publisitas yang merupakan syarat mutlak dengan mendaftarkan pada Kantor Pertanahan setempat. Pendaftaran hak tanggungan atas dasar data yang terdapat pada akta pemberian Hak Tanggungan yang dikirimkan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang bersangkutan, setelah itu dicatat pada buku tanah dan disalin pada sertifikat objek hak tanggungan.

B. Saran

Dokumen yang terkait

Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur Di Medan

1 51 83

Tinjauan Yuridis Kedudukan Benda Jaminan Hak Tanggungan Kepada Bank yang Terkait Kasus Korupsi

9 69 143

Analisis Yuridis Perjanjian Kredit Sindikasi Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Di Bank UOB Indonesia)

19 162 171

Tinjauan Yuridis Terhadap Pelaksanaan Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Pada Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hulu

3 53 104

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) SEBAGAI JAMINAN KREDIT Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) sebagai Jaminan Kredit(Studi Kasus di Bank BRI Cabang Sragen Unit Sepat).

0 2 19

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Tinjauan Yuridis Penyelesaian Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi Kasus Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kota

0 2 19

PEMENUHAN ASAS SPESIALITAS DAN PUBLISITAS DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pemenuhan Asas Spesialitas Dan Publisitas Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi pada Pembuatan Akta Pembebanan Hak Tanggungan Di Kantor

0 3 11

PEMENUHAN ASAS SPESIALITAS DAN PUBLISITAS DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN Pemenuhan Asas Spesialitas Dan Publisitas Dalam Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi pada Pembuatan Akta Pembebanan Hak Tanggungan Di Kantor

5 64 18

BAB II ANALISIS PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT MENURUT UU NO.10 TAHUN 1998 A. Dasar Hukum Perjanjian Kredit. - Tinjauan Yuridis Pembebanan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Kredit (Studi Kasus pada PP No. 24 Tahun 1997)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Pembebanan Hak Tanggungan Sebagai Jaminan Kredit (Studi Kasus pada PP No. 24 Tahun 1997)

0 0 9