1.5.2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai menurut Prawirosentono 1999 dalam Sutrisno 2010:176 adalah sebagai berikut :
1. Efektifitas dan Efesiensi
Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur oleh efektifitas dan efesiensi. Dikatakan efektif bila mencapai
tujuan, dikatakan efesien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan. Artinya, efektifitas dari kelompok tersebut dapat dicapai sesuai dengan
kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan efesien berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
2. Otoritas dan Tanggung jawab
Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam organisasi akan mendukung kinerja pegawai. Kinerja pegawai akan dapat terwujud bila
pegawai memiliki komitmen dengan organisasinya dan ditunjang dengan disiplin yang tinggi.
3. Disiplin
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri pegawai terhadap peraturan dan ketetapan organisasi. Bila peraturan dan
ketepatan yang ada dalam organisasi sering dilanggar maka pegawai memiliki disiplin yang buruk. Sebaliknya bila pegawai tunduk pada peraturan dalam
organisasi, mengambarkan adanya kondisi disiplin yang baik. 4.
Inisiatif Inisatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap inisiatif yang baik sebaikya mendapatkan perhatian dan tanggapan positif dari
atasan.
1.5.2.3. Pengukuran Kinerja Pegawai
Dessler 2000 : 514 – 516 menyatakan bahwa dalam melaksanakan penilaian terhadap kinerja para pegawai, maka harus diperhatikan lima faktor
penilaian kinerja yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Kualitas pekerjaan meliputi : akurasi, ketelitian, penampilan dan
penerimaan keluaran. 2.
Kuantitas pekerjaan meliputi : volume keluaran dan kontribusi 3.
Supervisi yang diperlukan meliputi : membutuhkan saran, arahan atau perbaikan.
4. Kehadiran meliputi : regularitas, dapat dipercaya dan ketepatan waktu
5. Konservasi meliputi : pencegahan , pemborosan, kerusakan dan
pemeliharaan peralatan.
1.5.2.4.
Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai
Fungsi kepemimpinan pada dasarnya mempunyai pokok pengertian sebagai usaha untuk mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai untuk berkerja keras,
memiliki semangat kerja yang tinggi dan memotivasi tinggi guna mencapai tujuan organisasi. Hal ini terutama terikat dengan fungsi mengatur hubungan antara individu
atau kelompok dengan organisasi. Selain itu, fungsi pemimpin dalam mempengaruhi dan mengarahkan individu atau kelompok yang bertujuan untuk membantu organisasi
bergerak kearah pencapaian tujuan organisasi. Suatu organisasi akan berhasil atau gagal sebagai besar ditentukan oleh
pemimpin. Hal ini dapat dilihat bagaimana seorang pemimpin dalam bersikap dan bertindak. Cara bersikap dan bertindak dapat terlihat dengan cara melakukan suatu
pekerjaan. Suatu ungkapan mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini merupakan
ungkapan yang mendudukan posisi pemimpin dalam suatu instansi pemerintahan khususnya, pada posisi yang terpenting. Dimana pada hal ini pemimpin tersebut
adalah seorang Camat, yang bertugas membawahi para pegawainya yang berada pada kecamatan Medan Selayang.
Kinerja seorang pegawai adalah sebagai hasil pekerjaan atau kegiatan seorang pegawai secara kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kinerja pegawai yang baik akan terwujud apabila kepemimpinan
dalam organisasi tersebut dapat mempunyai cerminan yang baik pula. Karena kepemimpinan ini sangat mempengaruhi prilaku dan efektifitas kerja bawahannya.
Universitas Sumatera Utara
Ini disebabkan karena pemimpinlah yang memberikan pengarahan, pengaruh dan motivasi bawahannya agar mampu menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang
baik dan pelayanan prima sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik. Tercapainya tujuan organisasi diharapkan tercapainya pula tujuan individu
para bawahan. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan sasarannya apabila semua komponen organisasi berupaya menampilkan kinerja yang optimal
termasuk peningkatan efektivitas kerjanya masing-masing. Seseorang pegawai akan efektif dalam melakukan pekerjaan apabila terdapat keyakinan dalam dirinya
bahwa berbagai keinginan, kebutuhan, harapan dan tujuannya dapat tercapai. Dalam hal ini dapat dilihat peran dan tugas seorang camat pada
pemerintahan Kecamatan Medan Selayang adalah berusaha untuk mempengaruhi para pegawainya dengan cara memotivasi dan komunikasi untuk terus berkerja
secara efektif sesuai dengan waktu dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, efektif tidaknya pekerjaan yang dilakukan para pegawainya tergantung
bagaimana cara atau sikap seorang Camat dalam memimpin. Atau apa-apa saja kegiatan yang perlu dilakukan agar semua pegawai mau dan rela mengikuti semua
keinginan Camat tersebut demi mencapai tujuan organisasi.
1.6. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan sementara yang menghubungkan dua variable atau lebih Sugiono:70. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka teori yang
telah dijelaskan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1.
Hipotesis Alternatif Ha : Ada hubungan positif antara kepemimpinan camat dengan kinerja pegawai di
Kantor Camat Medan Selayang. 2.
Hipotesis Nol Ho : Tidak ada hubungan antara kepemimpinan camat dengan kinerja pegawai di
Kantor Camat Medan Selayang.
Universitas Sumatera Utara