Teknik Analisa Data Ordinary Least Square Model Analisis

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen- dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.6. Teknik Analisa Data

Untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan penelitian ini, maka digunakan prosedur analisis data primer sebagai berikut :

a. Ordinary Least Square

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan Metode Ordinary Least Square OLS. Hal ini digunakan untuk melihat pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen dalam penelitian ini. Dan sebagai alat analisis untuk mengolah data adalah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 18. b. Korelasi Product Moment Untuk mengetahui adanya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih maka digunakan analisis korelasi. Korelasi yang digunakan adalah model korelasi Product Moment. Korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel X Kepemimpinan Camat terhadap variabel Y Kinerja Pegawai. Perhitungan nilai kooefisien korelasi tersebut akan dihasilkan melalui pengolahan data dengan instrument statistic software yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini yakni SPSS for windows versi 18 .

2.7. Model Analisis

Untuk menganalisis data yang dihasilkan dalam penelitian ini digunakan model analisis sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + ε Keterangan : Y = Kinerja Pegawai likert X1 = Kepemimpinan Camat likert Universitas Sumatera Utara β = Intercept konstanta β 1 = Koefisien estimasi model ε = Error Dengan demikian hasil penghitungan koefisien determinasi pada model analisis di atas dapat dikategorikan sesuai klasifikasi pengaruh, dengan interval kelas : Interval = Jumlah Kelas Skor Tertinggi – Skor Terendah Interval = = 5 – 1 0,8 5 1 – 1,8 : Pengaruh Rendah 1,9 – 2,7 : Pengaruh Sedang 2,8 – 3,6 : Pengaruh Cukup 3,7 – 4,5 : Pengaruh Kuat 4,6 – 5,4 : Pengaruh Sangat Kuat Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

3.1. Sejarah Terbentuknya Kecamatan Medan Selayang

Kecamatan Medan Selayang adalah salah satu dari 21 kecamatan yang berada dibagian Barat Daya Wilayah Kota Medan yang memiliki luas dengan perkiraan sekitar 23,89 km 2 atau 4,389 dari seluruh luas wilayah Kota Medan. Kecamatan ini berada pada ketinggian 26-50 meter di atas permukaan laut. Kecamatan Medan Selayang merupakan pecahan dari Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan. Sebelum menjadi kecamatan defenitif kecamatan yang berdiri sendiri, maka terlebih dahulu diproses melalui Kecamatan Perwakilan. Sesuai dengan Keputusan Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor : 138402K1991 tentang Penetapan dan perubahan 10 perwakilan Kecamatan yang merupakan pemekaran wilayah Kecamatan Medan Baru, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan dangan nama “Perwakilan Kecamatan Medan Selayang” dengan 5 lima kelurahan. Ketika itu, kantor masih menyewa bangunan rumah berukuran 6x12 m 2 di Jalan Bunga Cempaka Kelurahan Padang Bulan Selayang II. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 1991 tentang pembentukan beberapa kecamatan di Sumatera Utara termasuk 8 delapan Kecamatan Pemekaran di Kota Medan maka secara resmi Perwakilan Kecamatan Medan Selayang menjadi kecamatan medan selayang. Kantornya pun telah menempati bangunan permanen dengan luas tanah lebih kurang 2000 m 2 dan luas bangunan 396 m 2 dan di bangun atas adanya bantuan masyarakat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara : 146.11101k1994 tentang Pembentukan 7 tujuh Kelurahan Persiapan di Kota Medan maka Kecamatan Medan Selayang berkembang dari 5 lima kelurahan menjadi 6 Universitas Sumatera Utara