Hak Perempuan sebagai orang tua

kewajiban taat kepada suami hanyalah dalam hal-hal yang dibenarkan agama, bukan dalam hal kemaksiatan. Diantara ketaatan istri kepada suaminya adalah tidak keluar rumah kecuali dengan seizinnya suami. 36 Sebagaimana Rasulullah SAW menegaskan tentang hak suami terhadap istri: ‘’ Dari Abdullah bin Umar ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Hak suami terhadap isttrinya adalah tidak menghalangi permintaan suaminya kepadanya sekalipun sedang diatas punggung unta, tidak berpuasa walaupun sehari saja selain dengan izinnya, kecuali puasa wajib. Jika ia tetap berpuasa, ia berdosa dan puasanya tidak diterima. Ia tidak boleh memberikan sesuatu dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya. Jika ia memberinya maka pahalanya bagi suaminya dan dosanya un tuk dirinya sendiri. Ia tidak keluar dari rumahnya kecuali dengan izin suaminya, jika ia berbuat demikian maka Allah melaknatnya dan para malaaikat memarahinya sampai tobat dan pulang kembali sekalipun suaminya itu zhalim. HR. Abu Daud

D. Hak Perempuan sebagai orang tua

Kehidupan keluarga demokratis biasanya di bangun di atas idieologi kapilastik. Tujuan hidupnyapun lebih bermuara kepada pandangan yang matrealistik. Dalam keluarga yang hidup d lingkungan masyarakat yang kapitalistik, model pembangunan keluarga yang secara alami, dimana seoang suami menjadi pemimpin keluarga dan pencari nafkah, dan seorang ibu mengurusi segala yang berhubungan dengan kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak-anak mereka, akhirnya mulai 36 Abdul Rahman Ghozali, Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010 h. 159 kabur 37 . Peran dan fungsi anggota menjadi bergeser karena harus memenuhi tuntutan material. Apalagi ada konsep emansepasi wanita yang menuntuk pengakuan atas hak dan kewajiban yang sama dan sejajar antara perempuan dan laki-laki. Disini timbul masalah baru, dimana wanita bukan saja bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan materi, tetapi telah mengarah kearah karir sebagaimana lelaki. Peran dan fungsi wanita yang terpenting pun menjadi kabur, sebab kedudukan laki-laki dan wanita sama dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut. Akhirnya, model menejemen keluarga secara alami menjadi tergeser kesudut yang sempit, oleh model manajemen keluarga yang bergaya kapitalistik. Ikatan keluarga pun secara tidak langsung mengikuti prinsip idiologi tersebut, yang lebih bermuara kepada hubungan timbal balik yang bersifat kepentingan. 38 Keberhasilan seorang suami dalam kariernya, banyak sekali didukung oleh motivasi, cinta kasih dan doa seorang isteri. Sebaliknya, keberhasilan karier isteri juga di dukung oleh pemberian akses, motivasi dan keihklasan suami. Oleh karena itu, dalam peranannya sebagai seorang suami isteri, keduanya dapat melakukan peran peran yang seimbang, diantaranya : 1. Berbagi rasa suka dan duka serta memahami peran, fungsi dan kedudukan suami maupun isteri dalam kehidupan sosial dan propesinya, saling memberikan dukungan, akses, berbagi peran kepada konteks tertentu dan memerankan peranannya bersama sama dalam konteks tertentu. 37 M udjab M ahali, M enikahlah, Engkau menjadi kaya, Yogyakart a, M ITRA PUSAKA: 2003 , Cet -4., Ha.510-511 38 M udjab M ahali, M enikahlah, Engkau menjadi kaya, Yogyakart a, M ITRA PUSAKA: 2003 , Cet -4., Ha.510-511. 2. Memposisikan sebagai isteri sekaligus ibu, teman dan kakasih bagi suami. Demikian puala menempatkan suami sebagai bapak, teman dan kekasih yang keduanya sama sama membutuhkan perhatian dan kasih sayang. 3. Menjdi teman diskusi, bermusyawarah dan saling mengisi dalam proses peran pengambilan keputusan. Peran pengambilan keputusan merupakan peran yang cukup urgen, dan berat jika hanya di bebankan terus menerus pada salah satu, suami ataupun isteri. 39 Alasan pertama mengapa perempuan harus dihargai, ialah karena dari rahimnyalah setiap orang lair kedunia. Perempuan sebagai ibu yang melahirkan, telah menanggung beban penderitaan sejak mengandung, melahirkan sampai memelihara anaknya. Karena itu Allah SWT memerintahkan setiap orang untuk menghormati ibunya.                   Dan kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah kembalimu. QS: Luqan, 31:14 . Bahwa dalam ayat di atas, Al-Quran menyebutkan ibu sebagai Al-Walidah, yang berarti orang tua yang melahirkan. Dalam ayat inipun secara tidak langsung di tegaskan bahwa anak yang lahir adalah milik ibunya. Dengan kalimat awladahunna anak-anak mereka . Secara tidak langsung bahwa hak perempuan sebagai orang tua salah satunya adalah mendapatkan perlakuan baik dan penghormatan dari anak- 39 M ufidah, Psikologi keluarga Islam, M alang: UIN-M ALANG PRESS, 2008 . Cet -1,. Ha. 140. anaknya karena sejatinya ibu adalah orang yang sudah mengandung dan merawat serta mendidik anak-anak. Pernikahan ini berfungsi untuk mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan pada asas saling menolong dalam wilayah kasih sayang dan cinta serta penghormatan. Wanita muslimah berkewajiban untuk mengerjakan tugas dalam rumah tangganya, mengatur anak, dan menciptakan suasana menyenangkan, supaya suaminya dapat menegerjakan kewajibannya dengan baik untuk kepentingan duniawi maupun ukhrawi. 40 Begitulah kira-kira hak perempuan sebagai orang tua, hak dalam mendapatkan kasih sayang baik dari suami maupun anak-anaknya, hak dalam mendidik anak sebagaimana yang telah di jelaskan dalam ayat Al-Quran di atas, dan hak menerima Nafkah atau biaya hidup dari suaminya. Dan kelak ketika anaknya sudah menjadi dewasa, perempuan sebagai orang tua berhak mendapatkan warisan dari anaknya ketika anaknya sudah meninggal. 40 Syeh Kam il M uham m ad ‘Uw aidah, Fiqh Wanit a, Jakart a: Pusaka Al-Kaut sar, 1998 cet -1, ha. 379., 41

BAB III BIOGRAFI ASMA BARLAS