7. Audible Kemampuan Kepala Sekolah dalam Komunikasi
Arti dari audible adalah dapat didengar, maksud audible disini yaitu terkait kemampuan kepala sekolah dalam melakukan komunikasi. Jika
melihat pada profil kepala sekolah di atas, kepala sekolah MTsN Tangerang II Pamulang memiliki banyak pengalaman baik berupa pengalaman bekerja,
pengalaman menjadi bagian dari organisasi, pengalaman mengikuti berbagai pelatihan dan seminar serta sebagaimana yang disampaikan para guru bahwa
latar belakang pendidikan S-1 Strata Satu yang diambil oleh kepala sekolah yaitu Program Studi B. Indonesia di IAIN Jakarta yang sekarang adalah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan latar belakang pendidikan dan keaktifan kepala sekolah dalam mengikuti berbagai kegiatan tentunya kepala sekolah
memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Begitupun dengan para guru yang secara keseluruhan sudah menamatkan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi S-1 Strata Satu harus dapat berkomunikasi dengan baik karena semakin tinggi pendidikan yang dijalani maka akan semakin banyak
pengalaman dalam mengasah kemampuan berkomunikasi. Dari hasil pengamatan penulis pada saat rapat dan ketika melakukan
wawancara, kepala sekolah memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat baik. Kemampuan tersebut dapat dilihat dari penggunaan bahasa yang jelas
dan mudah dimengerti ketika kepala sekolah menyampaikan suatu pesan terhadap komunikan. Hasil pengamatan tersebut sejalan dengan persepsi
informan dalam wawancara bahwa kepala sekolah merupakan orang yang komunikatif atau orang yang mampu melakukan komunikasi baik secara
langsung dalam arti tatap muka maupun menggunakan media komunikasi.
21
Kemudian kemampuan komunikasi yang baik ditunjukkan tidak hanya melalui komunikasi verbal namun komunikasi nonverbal seperti melakukan
sapaan dengan berjabat tangan dan memberikan senyuman disaat bertemu
21
Hasil wawancara dengan Ibu N. Supriati Guru Mata Pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 10.17 WIB
dengan guru.
22
Untuk lebih memperkuat hasil wawancara dan observasi di atas dapat dilihat tanggapan responden sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kemampuan Kepala Sekolah dalam Berkomunikasi
Audible Item
Pernyataan Tanggapan Responden
N Skor
SS 4
S 3
KK 2
TP 1
F F
F F
Item 29 45,3
28 43,8 7 10,9
- 64
214 Item
34 53,1 24 37,5
6 9,4 -
64 220
Item 31 48,4
29 45,3 4 6,3
- 64
219
Total Skor Dimensi Audible Kepala Sekolah
653 Rata-rata
653 3 x 4 = 12
= 10,20 x 100 = 85
Sejalan dengan hasil wawancara dan observasi, dari hasil angketpun dapat digambarkan bahwa rata-rata guru berpendapat bahwa kepala sekolah
memiliki kemampuan berkomunikasi yang sangat baik. Hal ni merujuk pada hasil perhitungan nilai rata-rata dimensi audible yang sangat tinggi yaitu
sebesar 85 dan tanggapan responden pada seluruh item terdapat pada kategori sangat sering.
8. Humble Sikap Rendah hati Kepala Sekolah dalam Komunikasi
Humble atau rendah hati adalah unsur yang dapat menumbuhkan sikap dan perilaku saling menghargai terhadap orang lain. Sikap humble biasanya
tercermin dari sikap seseorang yang tidak meremehkan orang lain, lemah
22
Hasil wawancara dengan Pak Dasril Guru Penjaskes, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 14.01 WIB
lembut, tidak angkuh, berani mengakui kesalahan dan mau memaafkan orang lain.
Dalam hubungan secara personal kepala sekolah MTs Negeri Tangerang II Pamulang merupakan orang yang humble atau rendah hati. Hal
tersebut ditunjukkan kepala sekolah melalui sikap tegas dan bijaksana terhadap apa yang disampaikan baik kritikan atau sebuah saran dari bawahan
selama masukan tersebut bersifat positif serta kepala sekolah tidak segan untuk meminta maaf apabila kepala sekolah memiliki kesalahan kepada
bawahannya.
23
Hal tersebut juga diakui oleh informan lainnya bahwa dengan kerendahan hati dan kebaikan kepala sekolah bahkan terkadang kesalahan
yang dilakakukan oleh guru dianggap kesalahan dirinya sendiri.
24
Sikap humble kepala MTsN Tangerang II pamulang dapat dilihat juga dari sikap dan perilaku yang ditunjukkan saat rapat berlangsung yaitu kepala
sekolah tidak menunjukkan sikap benar sendiri, memutuskan suatu hal secara bersama-sama dengan manampung berbagai masukan dari guru sehingga
dapat menghasilkan suatu keputusan yang disepakati bersama. Hal ini tentu menggambarkan sikap dan perilaku kepala sekolah yang tidak angkuh dan
tidak meremahkan bawahannya. Selain dari hasil observasi, data penguat mengenai sikap humble kepala sekolah juga dapat dilihat dari hasil angket
yang disebar kepada 64 responden sebagai berikut:
23
Hasil wawancara dengan Ibu N. Supriati Guru Mata Pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 10.17 WIB
24
Hasil wawancara dengan Pak Dasril Guru Penjaskes, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 14.01 WIB
Tabel 4.10 Sikap Rendah Hati
Humble Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal
Item Pernyataan
Tanggapan Responden N
Skor SS
4 S
3 KK
2 TP
1 F
F F
F
Item 35 54,7
28 43,8 1 1,6
- 64
226 Item
27 42,2 28 43,8
9 14,1 -
64 210
Item 26 40,6
29 45,3 9 14,1
- 64
209 Item
26 40,6 28 43,8
10 15,6 -
64 208
Total Skor Dimensi Sikap Rendah Hati Humble Kepala Sekolah
853 Rata-rata
853 4 x 4 = 16
= 13,33
x 100 = 83,31
Persepsi seluruh guru terkait sikap rendah hati kepala sekolah pada hasil perhitungan angket di atas menunjukkan bahwa sikap humble kepala
sekolah dalam menjalin komunikasi interpersonal dengan guru selama ini sudah sangat baik.
C. Interpretasi Hasil Angket
Dari hasil perhitungan angket di atas yang disajikan perdimensi dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif maka selanjutnya akan
dihitung nilai rata-rata keseluruhan dari ketujuh dimensi efektivitas komunikasi interpersonal sebagai berikut: