Pelaksanaan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah

orang lain. Hal tersebut juga disadari oleh kepala MTsN Tangerang II Pamulang bahwa perlu menunjukkan rasa empati melalui kesediaannya sebagai atasan untuk mendengarkan, merasakan keluhan-keluhan bawahan, kemudian menunjukkan rasa empati tersebut secara verbal maupun nonverbal seperti dari mimik muka, sikap dan perilaku yang ditampilkan. 7 Dari hasil pengamatan dalam rapat, pada dasarnya memang kepala sekolah bersedia untuk mendengarkan berbagai keluhan yang dihadapi guru dan memberikan respon atas masalah yang disampaikan guru. Akan tetapi menurut salah satu informan, terkadang guru malas untuk mendiskusikan permasalahan kepada kepala sekolah dikarenakan kesibukan kepala sekolah sehingga sulit memiliki waktu luang ditengah-tengah kesibukannya. 8 Tidak cukup dengan kesediaan untuk mendengar dan menanggapi kendala yang dihadapi. Dalam menjalin komunikasi interpersonal yang efektif melalui rasa empati dibutuhkan kemampuan kepala sekolah agar dapat memahami kebutuhan dan harapan dalam sikap dan perilaku lain seperti pemberian motivasi disaat guru dalam keadaan sulit. Dari hasil wawancara terdapat beberapa guru yang memberikan persepsi bahwa kepala sekolah dari segi kualitas, idealis dan sebagainya memang bagus, kejujuran teruji, namun dalam menunjukkan rasa empati terhadap guru masih kurang. 9 Rasa empati dalam menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif dirasa masih kurang karena dalam menunjukkan rasa empati terhadap guru, kepala sekolah masih melihat secara personal seperti ketika ada guru yang terkena musibah, kepala sekolah masih kurang memberikan perhatian apabila guru yang terkena musibah tersebut bukanlah orang yang dekat dan dianggap penting 7 Hasil wawancara dengan Pak Suhardi Kepala MTsN Tangerang II Pamulang, pada hari Jum’at, 14 November 2014, Pukul 9.34 WIB 8 Hasil wawancara dengan Pak Nurabdillah Guru Mata pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 09.17 WIB 9 Hasil wawancara dengan Ibu N. Supriati Guru Mata Pelajaran B. Indonesia, pada hari Jum’at, 24 September 2014, Pukul 10.17 WIB namun sebaliknya ketika orang yang terkena musibah atau kesulitan tersebut merupakan orang yang dekat dan sangat penting bagi kepala sekolah maka kepala sekolah akan memprioritaskan dan memberikan perhatiannya. 10 Dari hasil keterangan diatas dapat dilihat pula persepsi guru secara keseluruhan mengenai indikator untuk dimensi empati dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif sebagai berikut: Tabel 4.5 Empati Kepala Sekolah dalam Komunikasi Interpersonal Item Pernyataan Tanggapan Responden N Skor SS 4 S 3 KK 2 TP 1 F F F F Item 9 18 28,1 30 46,9 16 25 - 64 194 Item 10 11 17,2 35 54,7 18 28,1 - 64 185 Item 11 15 23,4 38 59,4 8 12,5 3 4,7 64 193 Item 12 3 4,7 16 25 42 65,6 3 4,7 64 147 Item 13 6 9,4 18 28,1 38 59,4 2 3,1 64 156 Total Skor Dimensi Empati Kepala Sekolah 875 Rata-rata 875 5 x 4 = 20 = 13,67 x 100 = 68,35 Pada tabel di atas dapat dilihat tanggapan guru secara keseluruhan mengenai empati kepala sekolah. Pada item 9 perolehan nilai terbesar terdapat pada kategori sering dengan angka prosentase sebesar 46,9 guru berpendapat bahwa kepala sekolah sering mendengarkan keluhan guru mengenai segala hal terkait organisasi sekolah. Pada item 10 dan 11 juga 10 Hasil wawancara dengan Pak Abdul Rozak Guru Mata Pelajaran Qur’an Hadits, pada hari Kamis, 30 Oktober 2014, Pukul 10.47 WIB