Keadaan Sarana dan Prasarana untuk Kesehatan Tempat dan Waktu Penelitian Objek dan Alat Karak

Tabel 4. Jumlah pemeluk agama di Desa Benteng No Agama Laki-laki jiwa Perempuan jiwa 1 2 3 4 5 6 Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu 5456 392 355 74 132 166 4970 252 275 68 124 160 Sumber: Desa Benteng 2009 diacu dalam Rosmiati 2010

3.4 Keadaan Sarana dan Prasarana untuk Kesehatan

Desa Benteng tergolong sudah berkembang dalam bidang kesehatannya, baik sarana dan prasarananya. Hal ini terlihat dengan adanya puskesmas dan klinik 24 jam, serta posyandu yang berjumlah 13 pos. Jumlah tenaga medis yang ada dan melaksanakan praktek di desa adalah dokter praktek swasta 4 orang, bidan desa 1 orang, bidan praktek swasta 2 orang, dukun beranak terlatih 5 orang, dan kader posyandu 35 orang. BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kampung Gunung Leutik, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan mulai tanggal 08 April - 27 Mei 2012.

4.2 Objek dan Alat

Objek penelitian adalah spesies tumbuhan obat takokak Solanum torvum Swartz. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :Tape recorder, kamera, panduan wawancara, neraca, dan alat tulis menulis.

4.3 Metode Pengambilan Data

4.3.1 Jenis data yang dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang akan dikumpulkan dikelompokkan ke dalam : a. Pemanfaatan buah takokak oleh masyarakat di Kampung Gunung Leutik Bogor, meliputi sumber penyediaan buah takokak, cara pengambilan buah takokak, distribusi buah takokak dari Kampung Gunung Leutik Bogor, kegunaan buah takokak, dan cara pemanfaatan buah takokak. b. Status dan kondisi tumbuhan takokak di Kampung Gunung Leutik Bogor. Status tumbuhan takokak diklasifikasikan menjadi liar dan budidaya. Sedangkan kondisi tumbuhan takokak merupakan tingkat kerawanan areal tempat tumbuh tumbuhan takokak. c. Produktivitas buah takokak di Kampung Gunung Leutik Bogor, yaitu produksi buah takokak per tahun di Kampung Gunung Leutik Bogor. d. Program-program pengembangan tumbuhan takokak yang telah dilakukan di Kampung Gunung Leutik Bogor. Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan terdiri dari data kondisi umum lokasi penelitian, dan data demografi masyarakat Kampung Gunung Leutik Bogor. 4.4 Prosedur Pengambilan Data 4.4.1 Pemanfaatan buah takokak Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria responden berkaitan dengan pemanfaatan buah takokak, yaitu terdapat dua jenis responden dalam pengambilan data pemanfaatan buah takokak oleh masyarakat Kampung Gunung Leutik, yaitu kader TOGA dan warga Kampung Gunung Leutik Bogor yang bukan merupakan kader TOGA. Jumlah responden yang diambil dari warga Kampung Gunung Leutik Bogor yang bukan merupakan kader TOGA sama dengan jumlah seluruh kader TOGA yang ada di Kampung Gunung Leutik Bogor, yaitu sebanyak sepuluh orang. Hal ini dilakukan supaya mendapatkan data yang lebih valid dan terwakili. Pemilihan responden warga Kampung Gunung Leutik Bogor yang bukan merupakan kader TOGA dilakukan dengan metode simple random sampling pengambilan contoh acak sederhana melalui pengundian terhadap nama-nama kepala keluarga di Kampung Gunung Leutik Bogor. Dalam metode simple random sampling, s ampel diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Sedangkan responden yang merupakan kader TOGA diambil secara sensus. Metode pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam depth interview. Wawancara secara mendalam dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang berisi daftar pertanyaan mengenai sumber penyediaan buah takokak, cara pengambilan buah takokak, distribusi buah takokak dari Desa Gunung Leutik Bogor, kegunaan buah takokak, dan cara penggunaan buah takokak Lampiran 2- Lampiran 3.

4.4.2 Status dan kondisi tumbuhan takokak

Data status dan kondisi tumbuhan takokak di Kampung Gunung Leutik Bogor diperoleh melalui observasi lapang di seluruh wilayah Kampung Gunung Leutik Bogor. Kegiatan observasi lapang dilakukan dengan berjalan tanpa menggunakan batasan plot dan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Pengamatan langsung dilakukan untuk mengetahui kondisi spesies tumbuhan takokak yang ditanam dan tumbuh di sekitar tempat tinggal atau lingkungan masyarakat. Status tumbuhan takokak diklasifikasikan menjadi liar dan budidaya. Sedangkan kondisi tumbuhan takokak merupakan tingkat kerawanan areal tempat tumbuh tumbuhan takokak.

4.4.3 Produktivitas buah takokak

Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria responden berkaitan dengan produktivitas buah takokak di Kampung Gunung Leutik yaitu responden merupakan seluruh kader TOGA Kampung Gunung Leutik. Pengambilan data produktivitas buah takokak di Kampung Gunung Leutik Bogor dilakukan dengan wawancara secara mendalam depth interview kepada seluruh kader TOGA yang ada di Kampung Gunung Leutik Bogor dan pemanenan buah takokak terhadap sepuluh sampel tumbuhan takokak yang ada di Kampung Gunung Leutik Bogor. Wawancara secara mendalam dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang berisi daftar pertanyaan mengenai produksi buah takokak per tumbuhan di Kampung Gunung Leutik Bogor Lampiran 2.

4.4.4 Program-program pengembangan tumbuhan takokak yang telah

dilakukan Pemilihan responden dilakukan dengan metode purposive sampling atau teknik pemilihan responden dengan kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria responden berkaitan dengan program-program pengembangan tumbuhan takokak yang telah dilakukan di Kampung Gunung Leutik yaitu responden merupakan seluruh kader TOGA Kampung Gunung Leutik. Pengambilan data mengenai program-program pengembangan tumbuhan takokak yang telah dilakukan di Kampung Gunung Leutik Bogor dilakukan dengan wawancara secara mendalam depth interview kepada seluruh kader TOGA yang ada di Kampung Gunung Leutik Bogor. Wawancara secara mendalam dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang berisi daftar pertanyaan mengenai programkegiatan yang dilakukan pengurus TOGA Lampiran 2.

4.5 Analisis Data

Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data pemanfaatan tumbuhan takokak sumber penyediaan buah takokak, cara pengambilan buah takokak, distribusi buah takokak dari Desa Gunung Leutik Bogor, kegunaan buah takokak, dan cara penggunaan buah takokak, status dan kondisi tumbuhan takokak, produktivitas buah takokak, dan program pengembangan pemanfaatan tumbuhan takokak.

4.5.1 Status dan kondisi tumbuhan takokak

Persentase dari status dan kondisi tumbuhan dihitung untuk melihat banyaknya status dan kondisi tumbuhan takokak yang diperoleh dari hasil penelitian dan dinyatakan dalam persen persentase. Hasil perhitungan akan memperlihatkan jumlah status tumbuhan terbanyak dan jumlah status tumbuhan yang paling sedikit serta jumlah kondisi tumbuhan terbanyak dan jumlah kondisi tumbuhan yang paling sedikit secara keseluruhan. Status tumbuhan dikelompokkan menjadi liar dan budidaya. Sedangkan kondisi tumbuhan dikelompokkan menjadi kondisi baik tumbuh dan berkembang dengan baik di tempat yang aman, dan kondisi yang tidak baik tumbuh dan berkembang kurang baik ditempat yang aman maupun rawan. Analisis status dan kondisi tumbuhan dilakukan melalui perhitungan dengan rumus : 1. Persen takokak budidaya = ∑ ∑ x 100 2. Persen takokak KTB = ∑ ∑ x100 Keterangan : KTB = kondisi tumbuh baik, dengan kriteria : 1. Tumbuh ditempat yang aman dari gangguan manusia seperti injakan kaki dan aktivitas penebangan pemotongan. 2. Sehat bebas hama dan penyakit

5.1 Karak

Jumla 20 orang. buah tako TOGA da TOGA. R diambil se Bogor pemanfaat Berda lebih sedi Gambar 2 G Kisar takokak ol berumur 4 sedangkan buah tako dari kalan dan luasn umur. Int kteristik Re ah responde Terdapat okak Solan an warga Ka Responden y ecara rando yang buka tan buah tak asarkan dat ikit diband . Gambar 2 P ran umur re leh respond 41-50 tahun n responden okak di Kam ngan separu nya pengeta tensitas pe HASIL esponden en yang dia dua jenis r num torvum ampung Gu yang merup m dari 424 an merup kokak oleh ta responde dingkan den Perbanding esponden ter den juga leb n. Responde n tertua beru mpung Gun h baya sam ahuan tenta emanfaatan 7 BAB DAN PEM ambil di sel responden d m Swartz o unung Leuti pakan selur kepala kelu pakan kade masyarakat en pada Lam ngan perem an responde rbanyak yai ih banyak d en termuda umur 76 tah nung Leutik mpai tua. Na ang buah ta dan luasn 75 laki ‐laki p V MBAHAS luruh Kamp dalam peng oleh masya ik Bogor ya ruh kader T uarga warg er TOGA t disajikan p mpiran 1, J mpuan. Ha en berdasark itu 41-50 ta diketahui da yang diwaw hun. Hal te k Bogor dim amun demik akokak tida nya penget 25 perempuan SAN pung Gunun gambilan da arakat, yait ang bukan m TOGA dan a Kampung dalam pe pada Lampir Jumlah resp al ini seper kan jenis ke ahun dan pe an dilakukan wancarai be rsebut men manfaatkan kian intensi ak dipengar tahuan ma ng Leutik a ata pemanf tu seluruh merupakan responden g Gunung L engambilan ran 1. ponden lak rti terlihat elamin. emanfaatan n oleh respo erumur 35 t nunjukkan b n oleh respo itas pemanf ruhi dari ti asyarakat s 20 adalah faatan kader kader yang Leutik data ki-laki pada buah onden tahun, bahwa onden faatan ngkat sangat dipengaruhi oleh penyebaran informasi dari orang-orang yang dianggap lebih tahu khususnya mengenai khasiat buah takokak seperti penyuluh tumbuhan obat atau orang yang telah berpengalaman mengobati suatu penyakit dengan buah takokak. Responden yang kebanyakan ibu rumah tangga berjumlah 13 orang 65 dari total responden. Hal ini dikerenakan responden tersebut lebih mudah ditemui. Responden yang memanfaatkan buah takokak umumnya untuk keperluan pribadi seperti pengobatan sendiri atau bahan sayur untuk dimasak. Responden yang memanfaatakan buah takokak umumnya bukan responden dengan riwayat sakit. Akan tetapi responden yang memanfaatkan buah takokak umumnya mereka yang menggunakan buah takokak untuk dimasak sebagai sayur. Hal ini dikarenakan responden tersebut telah terbiasa mengkonsumsi buah takokak dengan cara diolah menjadi suatu masakan. Walaupun 65 responden mengetahui buah takokak merupakan buah berkhasiat obat, namun mereka lebih cenderung menggunakan buah takokak untuk dikonsumsi sebagai sayur. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan sekolah dasar SD, yaitu sebanyak 10 orang 50 dari total responden. Hal tersebut disebabkan adanya ketidakmampuan sebagian masyarakat untuk melanjutkan sekolah karena masih rendahnya tingkat ekonomi masyarakat. Hal ini juga dapat dilihat dari mata pencaharian utama terbanyak dari kepala keluarga responden ialah buruh tani dengan mata pencaharian sampingan berupa pekerjaan serabutan, yaitu sebanyak 11 orang dengan rata-rata penghasilanbulan sebesar Rp 1.000.000,00. 5.2 Pemanfaatan Buah Takokak 5.2.1 Karakteristik pemanfaatan buah takokak