3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanah Secara Umum
Tanah merupakan media pertumbuhan tanaman. Tanah berasal dari bahasa latin yaitu solum yang berarti bagian teratas kerak bumi yang dipengaruhi oleh proses pembentukan tanah. Tanah
secara umum terdiri dari tiga bahan yaitu butiran tanah padatan, cair cairan dan udara gas yang terdapat dalam ruang pori antar butiran-butiran tanah tersebut. Komposisi dari ketiga bahan penyusun
tanah tersebut selalu beda untuk tiap jenis tanah dan kondisi lingkungan. Hubungan dari ketiga bahan penyusun tanah ini menunjukan sifat-sifat fisik tanah Hillel 1971. Definisi ilmiah tanah
Hardjowigeno 1992 adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison yang terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara merupakan
media untuk tumbuhnya tanaman. Kondisi tanah yang baik adalah pemadatan tanah rendah, bobot isi tanah rendah, aerasi tanah yang baik, porositas tanah tinggi dan drainase yang baik.
2.2 Sifat Fisik Tanah
2.1.1 Warna Tanah
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan menunjukkan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen lain yang terjadi karena mempengaruhi
berbagai faktor atau persenyawaan tunggal. Urutan warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih Syarief 1979. Warna tanah dengan akurat dapat diukur dengan tiga sifat-sifat
prinsip warnanya. Dalam menentukan warna cahaya dapat juga menggunakan munsell soil colour chart sebagai pembeda warna tersebut. Penentuan ini meliputi penentuan warna dasar, warna karat
atau kohesi dan humus. Warna tanah penting untuk diketahui karena berhubungan dengan kandungan bahan organik yang terdapat di dalam tanah tersebut, iklim, drainase tanah dan mineralogi tanah
Thompson dan Troen 1978. Mineral-mineral yang terdapat dalam jumlah tertentu di dalam tanah kebanyakan berwarna agak terang. Sebagai akibatnya tanah-tanah berwarna agak kelabu terang. Jika
terdiri dari mineral-mineral serupa itu maka tanah sedikit mengalami perubahan kimiawi.
2.1.2 Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah. Tekstur tanah
memiliki perbandingan relatif dalam persen antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah erat hubungannya dengan indeks plastisitas, permeabilitas, kekerasan tanah, kesuburan dan produktivitas
tanah pada daerah geografis tertentu Hakim et al. 1986. Soepardi 1983 menyatakan bahwa dalam waktu yang singkat sifat tanah tidak banyak berubah walaupun proses yang terjadi di dalam tanah
sangat aktif. Dengan demikian, tanah berpasir atau tanah berliat akan tetap menjadi tanah berpasir atau tanah berliat untuk waktu yang cukup lama. Nisbah antara beberapa kelompok ukuran suatu tanah
merupakan ciri khas dan tidak mudah untuk berubah serta dianggap sebagai ciri dasar. Klasifikasi jenis tanah berdasarkan tekstur menurut USDA dapat dilihat pada Gambar 1.
4 Gambar 1. Diagram segitiga tekstur dan sebaran besar butir tanah berdasarkan sistem USDA
Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya serap air, ketersediaan air di dalam tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan air perkolasi. Dengan demikian secara tidak
langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman serta efisien dalam pemupukan. Tekstur dapat ditentukan dengan metode yaitu dengan metode pipet
dan metode hidrometer. Kedua metode tersebut ditentukan berdasarkan perbedaan kecepatan air partikel di dalam air Hakim et al. 1986.
2.1.3 Struktur Tanah