Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Tahapan penelitian Prosedur Kalibrasi

16

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada November 2011 sampai Oktober 2012 di Laboratorium Lapang Siswadhi Soepardjo Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

3.2 Alat dan Bahan

Dalam penelitian ini dilakukan tiga kegiatan yaitu kalibrasi alat, uji penetrasi dan pengukuran kadar air. Oleh sebab itu alat dan bahan digolongkan sebagai berikut: 1. Peralatan dikelompokan menjadi: 1 Alat kalibrasi penetrometer digital dan penetrometer mekanis terdiri atas: penggaris, timbangan, termometer, kalkulator, penetrometer mekanis dan penetrometer digital. 2 Alat pengujian penetrometer mekanis dan digital terdiri atas: software pembacaan port, alat tulis, plastik dan pipa besi berdiameter 6 cm. 3 Alat pengukur kadar air terdiri atas: pengering, cawan, timbangan digital dan alat tulis. 2. Bahan dikelompokan menjadi: 1 Bahan pengujian penetrometer mekanis dan digital yaitu lahan dengan jenis tanah latosol. 2 Bahan pengukuran kadar air yaitu sampel tanah hasil pengujian lapang.

3.3 Tahapan penelitian

Tahapan penelitian merupakan langkah untuk pengujian sebuah alat dengan adanya tahapan penelitian konsep kerja dari pengujian alat akan berjalan secara sistematis. Adapun tahap pengujian alat disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut: Gambar 6. Bagan metodologi penelitian Pengambilan data kadar air tanah Pengambilan data suhu lingkungan Mulai Pengambilan sampel tanah dari tiap pengujian penetrometer mekanis dan digital Kalibrasi penetrometer mekanis dan digital Menghitung cone index Pengolahan data Selesai Pengukuran gaya dan kedalaman tanah Pengukuran dengan penetrometer digital Pengukuran dengan penetrometer mekanis 17

3.4 Prosedur Kalibrasi

Kemampuan alat pengukur penetrometer ditentukan dengan beberapa parameter oleh Holman 1985 sebagai berikut: a. Alat adalah perubahan yang menunjukan nilai masukan perperubahan nilai keluaran. b. Ketelitian alat adalah besarnya penyimpangan yang dilakukan oleh instrumen untuk nilai masukan yang telah diketahui. c. Ketepatan alat adalah kemampuan alat untuk menunjukan kembali angka tertentu untuk ketelitian yang telah diketahui. d. Kemampuan baca adalah selang nilai parameter yang dapat diukur oleh instrumen. Untuk memperoleh kemampuan baca penetrometer, pengujian penetrometer dilakukan pada penguat operasional, sensor gaya, sensor suhu dan cincin tranduser. Kalibrasi penetrometer mekanis dilakukan terhadap perbandingan nilai penetrasi dalam skala penetrometer dengan nilai massa yang dikeluarkan pada skala timbangan. Nilai massa yang diberikan dengan interval yaitu 10 kg, 20 kg, 30 kg, 40 kg dan 50 kg. Kalibrasi penetrometer digital dilakukan terhadap sensor tekanan, sensor kedalaman dan sensor suhu. Untuk kalibrasi sensor tekan dilakukan dua tahap yaitu kalibrasi penguat dan kalibrasi keluaran pada LCD dalam satuan kilogram. Kalibrasi penguat dilakukan dengan cara memberikan beban mati pada cincin tranduser dengan taraf kombinasi 1 kg, 2 kg, 3 kg, 4 kg, 5 kg, 6 kg, 7 kg, 8 kg, 9 kg dan 10 kg dimana konversi 1 kg = 51.8 mV. Sedangkan pembebanan kalibrasi dengan menggunakan timbangan massa dilakukan dengan pemberian massa 10 kg, 20 kg, 30 kg, 40 kg, 50 kg, 60 kg dan 70 kg. Kalibrasi sensor kedalaman dilakukan dengan cara membandingkan antara jarak pada sensor kedalaman dengan penggaris dengan interval 10 cm yang terdiri dari 60 cm, 50 cm, 40 cm, 30 cm, 20 cm dan 10 cm. Kalibrasi sensor suhu dengan membandingkan alat suhu yaitu termometer pada taraf suhu 29 o C, 30 o C, 31 o C, 32 o C, 33 o C, 34 o C dan 35 o C. Setelah itu dimunculkan melalui LCD.

3.5 Tahapan Pengujian Penetrometer