Teat Cup RANCANGAN STRUKTURAL

24 TH = TS - PSG cos 60° = 79.12cm TH = ketinggian genggaman handle maksimal TS = ketinggian siku percentil 5 th PSG = panjang siku ke genggaman tangan percentil 5 th Dari perhitungan diatas maka ketinggian handle rangka dirancang antara 77.21 cm hingga 79.12 cm.

C. RANCANGAN STRUKTURAL

1. Teat Cup

Teat Cup dirancang dengan memiliki dua komponen utama yaitu karet liner dan shell selongsong. Selama proses pemerahan, bagian pada teat cup yang berdenyut langsung pada puting sapi adalah karet liner. Maka dari itu karet liner terbuat dari bahan karet sintetis fleksibel dengan profil yang disesuaikan untuk puting susu sapi. Secara struktur bahan, bagian atas karet liner yang berfungsi untuk mencengkeram selongsong memiliki sifat elastis namun cukup keras jika dibandingkan bagian tengah karet liner. Bagian tengah karet liner sifatnya cukup lunak sebagai bagian yang akan berdenyut dan memijat puting susu sapi. Sementara bagian bawah karet yang terhubung dengan selang aliran susu juga memiliki bahan karet yang cukup keras untuk memudahkan penyambungan dengan selang. Sementara itu, selongsong teat cup memiliki bentuk silinder berongga dengan kedua mulut yang dibuat sesuai untuk karet liner. Selongsong dirancang dari bahan yang kaku dan kuat terhadap tekanan. Bahan tersebut agar memiliki berat yang ringan maka dapat dibuat dari jenis PVC yang tahan terhadap tekanan. Di dalam teat cup terdapat celah udara antara permukaan luar karet liner dengan permukaan bagian dalam selongsong yang dijadikan sebagai pulsation chamber ruang denyut. Sementara saluran udara di dalam karet liner yang juga sebagai aliran susu terus-menerus dikondisikan dalam tekanan vakum, maka pada ruang denyut dikondisikan bergantian antara tekanan vakum dengan tekanan atmosfer. Pada ruang denyut diberi sebuah saluran kecil untuk menghubungkan dengan pulsator. Rancangan struktural teat cup dapat dilihat pada Gambar 4.7. Pada saat ruang denyut mendapat tekanan atmosfer, maka karet liner akan menutup dan menjepit puting susu sapi. Hal tersebut dikarenakan saluran udara di dalam karet liner selalu dalam kondisi vakum. Sedangkan pada saat ruang denyut mendapat tekanan vakum, maka karet liner akan terbuka sehingga susu sapi dapat mengalir. Karet liner menjadi terbuka dikarenakan tekanan vakum pada ruang denyut menyebabkan volume udara pada ruang denyut menjadi mengecil sehingga karet liner yang bersifat fleksibel akan tertarik ke arah permukaan bagian dalam selongsong. 25 Gambar 4.7 Rancangan struktural teat cup

2. Pulsator Tipe Pegas