Identifikasi Masalah Analisis Rancangan Pembuatan dan Perakitan

13 Gambar 3.1 Tahapan penelitian

1. Identifikasi Masalah

Harga dan ketersediaan alat pemerah susu modern di Indonesia menjadi permasalahan untuk produksi susu sapi yang didominasi oleh peternak skala kecil. Para peternak sapi perah yang terhimpun dalam berbagai koperasi lokal, hampir keseluruhannya masih melakukan pemerahan manual menggunakan tangan. Dalam proses pemerahan, kehigienisan susu yang dihasilkan menjadi faktor yang penting. Ketika melakukan pemerahan manual menggunakan tangan, maka masih terdapat resiko pencemaran bakteri terhadap susu. Kekurangan lainnya pada pemerahan manual adalah pemerah tidak dapat langsung melakukan pemerahan pada keempat puting sapi. Masalah penggunaan alat pemerah susu bagi peternak skala kecil adalah ternyata alat pemerah susu modern yang ada merupakan alat yang diproduksi dari luar Indonesia sehingga yang sanggup mendatangkannya adalah peternakan sapi perah skala besar. Para peternak skala kecil juga seharusnya dapat menggunakan alat pemerah susu yang tidak harus didatangkan dari luar Indonesia. Untuk peternak skala kecil, alat pemerah susu yang diperlukan dapat dibuat secara sederhana tidak seperti alat otomatis untuk industri peternakan sapi perah skala besar. Alat pemerah susu yang dibuat dapat menyesuaikan dengan kondisi tempat dan lingkungan kandang peternak lokal. 14

2. Analisis Rancangan

Analisis rancangan meliputi rancangan fungsional dan struktural. Analisis dilakukan untuk menentukan bagian-bagian atau komponen yang menyusun alat pemerah. Penentuan kegunaan dari tiap komponen ditentukan melalui rancangan fungsional, sementara bentuk dan kesesuaian mekanisme tiap komponen ditentukan dengan rancangan struktural. Komponen-komponen utama yang dirancang dalam pembuatan alat pemerah susu antara lain: teat cup, pulsator, tangki susu, sistem vakum, dan rangka. Proses perancangan juga memperhitungkan faktor ergonomi bagi pemerah dan juga sapi perah. Alat pemerah harus dibuat aman dan nyaman ketika digunakan.

3. Pembuatan dan Perakitan

Proses pembuatan alat dilakukan berdasarkan dari hasil analisis perancangan yang telah dibuat. Konsep dasar yang telah ditentukan selama perancangan kemudian dikembangkan secara detail dengan menentukan perhitungan dimensi dan pemilihan bahan untuk tiap komponen. Dalam proses ini, pembuatan tiap komponen penyusun alat dilakukan dengan berbagai cara antara lain pemotongan, pengelasan, penghalusan dengan gerinda, dan perlakuan mesin lainnya. Setelah setiap komponen telah selesai dibuat, maka dilakukan perakitan yaitu menyusun setiap komponen agar membentuk suatu kesatuan yang utuh.

4. Uji Fungsional