46 k
Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya, guru hendaknya mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas-
tugasnya. Pengelolaan waktu kerja menuntut perencanaan yang rasional dan berdisiplin dalam pelaksanaannya...;
l Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya di luar tuntutan
tugas keguruannya secara bijaksana dan produktif. Dalam menggunakan waktu luang yang dimilikinya, guru diharapkan mampu merencanakannya
secara rasional dan proporsional, pengisian waktu luang tersebut dapat berupa pelayanan sosial di lingkungannya, pengembangan hobi, membina
kehangatan hidup berkeluarga, kegiatan rekreatif, dan lain sebagainya...
2. Kompetensi Profesional
Profesi seorang guru berbeda dengan profesi seorang teknisi. Guru sebagai pekerja profesional harus memiliki persepsi filosofis dan ketanggapan
yang bijaksana dan lebih mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. Kompetensi seorang teknisi lebih bersifat mekanik dalam arti
sangat mementingkan kecermatan, sedangkan kompetensi guru sebagai tenaga profesional kependidikan ditandai dengan serentetan diagnosa, rediagnosa dan
penyesuaian secara terus menerus. Di samping kecermatan, untuk menentukan langkah, seorang guru harus mempunyai jiwa sabar, ulet dan telaten serta tanggap
terhadap setiap kondisi sehingga diakhir pekerjaan akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Menunjuk pada kemampuan mengajar guru yang merupakan pencerminan penguasaan guru akan kompetensinya, Oemar Hamalik 2002:38
mengemukakan guru dinilai kompeten secara profesional, apabila : a
Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik- baiknya.
b Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranan secara berhasil.
c Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan
sekolah. d
Guru tersebut harus mampu melaksanakan peranannya dalam proses belajar mengajar dalam kelas.
Selain guru memiliki kompetensi tersebut, guru juga harus menunjukkan ciri-ciri atau sifat yang baik yang disukai oleh muridnya. Ciri-ciri atau sifat-sifat
guru yang baik menurut FW Hart dalam Samana 1994:58 adalah : a
Guru senang membantu siswa dalam pekerjaan sekolah dan mampu menjelaskan isi pelajaran secara mendalam dengan menggunakan bahasa
yang efektif, yang disertai dengan contoh-contoh yang kongkret.
47 b
Guru yang berperangai riang, berperasaan humor dan rela menerima lelucon atas dirinya.
c Bersikap bersahabat, merasa seorang anggota dari kelompok kelas atau
sekolahnya. d
Penuh perhatian pada perorangan siswanya, berusaha memahami keadaan siswanya dan menghargainya.
e Bersikap korektif dalam bertindak keguruannya dan mampu
membangkitkan semangat serta keuletan belajar siswanya. f
Bertindak tegas, sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa hormat dari siswa kepada guru.
g Guru tidak pilih kasih dalam pergaulan dengan siswa dan dalam tindak
keguruannya. h
Guru tidak senang mencela, menghinakan siswa dan bertindak sarkatis. i
Siswa merasa dan mengakui belajar sesuatu yang bermakna dari gurunya. j
Secara keseluruhan guru hendaknya berkepribadian yang menyenangkan dan pantas menjadi panutan para siswanya.
Ciri-ciri atau sifat guru yang baik di atas, yang disenangi oleh siswanya, jika dibalikkan akan menjadi sifat-sifat yang tidak disenangi oleh siswanya dan
akan sekaligus menjadi indikator guru yang tidak bermutu.
4. Tinjauan Tentang Siswa a. Pengertian Siswa