Analisis Data Analisis stasistik

9 Gambar 4. Pertumbuhan bobot kerang hijau Perna viridis. Berdasarkan Gambar 4, dapat diketahui bahwa pertumbuhan bobot paling besar terdapat pada kerang hijau dengan konsentrasi slag sebesar 40. Ukuran bobot setiap minggu dari kerang hijau cukup berfluktuasi mengalami kenaikan dan penurunan bobot. Hasil analisis sidik ragam lampiran 3 menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi slag yang berbeda tidak mempengaruhi bobot kerang hijau. Kandungan logam dalam kerang hijau Kerang hijau dapat mengakumulasi logam dalam tubuhnya selama masa pertumbuhannya. Slag mengandung beberapa logam seperti besi Fe, tembaga Cu, seng Zn, kromium Cr, dan kalsium Ca. Akumulasi logam pada kerang hijau yang terjadi selama 3 bulan dapat dilihat pada Gambar 5, Gambar 6, Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar 9. Kandungan Fe dalam daging kerang hijau dapat dilihat pada gambar 5. Berdasarkan Gambar 5, dapat diketahui bahwa kandungan Fe dalam daging kerang hijau sebelum dilakukan perbedaan perlakuan yaitu sebesar 1348.000 mgkg. Kandungan Fe dalam daging kerang hijau meningkat setelah 1.5 bulan masa penelitian. Peningkatan tertinggi terdapat pada perlakuan 20 dan 40 slag yaitu menjadi 11490.000 dan 11136.000 mgkg. Selanjutnya kandungan Fe dalam daging setelah 3 bulan relatif mengalami penurunan, kecuali pada kerang dengan perlakuan 100 slag dan 20 slag yang mengalami peningkatan kandungan Fe yang cukup signifikan. Tembaga Cu dalam tabel periodik unsur kimia memiliki nomor atom NA 29 dan memiliki bobot atau berat atom BA 63.546. Menurrut Darmono 1995, tembaga merupakan logam berat yang dimasukkan dalam kelompok kelas B. Kandungan tembaga dalam daging kerang hijau yang diberikan slag dapat dilihat pada Gambar 6. 3.5000 3.7000 3.9000 4.1000 4.3000 4.5000 4.7000 4.9000 5.1000 5.3000 7 14 21 28 35 42 49 B o b o t gra m Hari ke- 100 80 60 40 20 10 Gambar 5. Kandungan Fe dalam daging kerang hijau Perna viridis. hanya terdapat 1 ulangan dikarenakan kerang hijau pada 2 ulangan lainnya mati. Gambar 6. Kandungan Cu dalam daging kerang hijau Perna viridis. hanya terdapat 1 ulangan dikarenakan kerang hijau pada 2 ulangan lainnya mati. Berdasarkan Gambar 6, dapat diketahui bahwa kandungan Cu dalam daging kerang hijau semakin meningkat seiring bertambahnya waktu, hingga 3 bulan masa penelitian. Sebelum dilakukan pemaparan terhadap slag kandungan Cu pada kerang hijau sebesar 12.600 mgkg. Rata-rata konsentrasi Cu setelah 1.5 bulan pemaparan pada setiap kerang dari perlakuan yang berbeda yaitu 20.000 mgkg. pada akhir pemaparan, kerang hijau yang memiliki kandungan Cu tertinggi terdapat pada kerang dengan perlakuan 60 slag yaitu sebesar 104.000 mgkg. 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000 100 80 60 40 20 [F e ] m gk g konsentrasi slag Awal 1.5 bulan akhir 20 40 60 80 100 120 140 160 100 80 60 40 20 [C u ] m gk g konsentrasi slag awal 1.5 bulan akhir 11 Seng Zn merupakan logam yang dimasukkan dalam kelompok kelas B, yang berarti bahwa Zn merupakan logam berat. Zn termasuk dalam golongan II B dengan nomor atom 30 dan massa atom relative 65,39. Hasil kandungan Zn dalam daging kerang hijau salama masa penelitian 3 bulan dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Kandungan Zn dalam daging kerang hijau Perna viridis. hanya terdapat 1 ulangan dikarenakan kerang hijau pada 2 ulangan lainnya mati. Berdasarkan Gambar 7, dapat diketahui bahwa kandungan Zn setelah masa penelitian 1.5 bulan lebih tinggi dibandingkan waktu awal sebelum kerang diberikan perlakuan slag. Rata-rata peningkatan kandungan Zn yang terjadi yaitu sebesar 80 mgkg. Setelah 3 bulan, kandungan Zn dalam kerang hijau mengalami peningkatan untuk perlakuan slag sebesar 40, 60, dan 80, namun kandungan Zn mengalami penurunan pada perlakuan 0, 20, dan 100 slag. Penurunan tersebut tidak terjadi secara signifikan. Untuk perlakuan 100 slag menurun sebesar 36 mgkg, perlakuan 20 slag menurun sebesar 20 mgkg, dan untuk perlakuan 0 slag menurun sebesar 59 mgkg. Kandungan Zn tertinggi terdapat pada kerang dengan perlakuan 60 slag yaitu sebesar 391.940 mgkg . Sama halnya dengan Cu dan Zn, Kromium Cr juga termasuk dalam kelompok kelas B yang merupakan jenis logam berat. Kromium termasuk golongan VI B dengan nomor atom 24 dan massa atom relative 52. Hasil kandungan Cr dalam daging kerang hijau selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 8. Berdasarkan Gambar 8, dapat diketahui bahwa pada awal sebelum diberikan perlakuan, kandungan Cr dalam kerang hijau sudah cukup tinggi, yaitu sebesar 103.800 mgkg. Setelah perlakuan selama 1.5 bulan, kandungan Cr dalam daging kerang hijau menurun sangat rendah sehingga tidak terdeteksi oleh alat analisis logam dengan batas deteksi limit 0.001 mgKg. 1.5 bulan berikutnya 3 bulan masa penelitian kandungan Cr dalam daging kerang hijau meningkat. Peningkatan kandungan Cr paling tinggi terdapat pada perlakuan 100 slag yaitu 345.185 mgkg. 100 200 300 400 500 600 700 800 100 80 60 40 20 [Zn ] m gk g konsentrasi slag Awal 1.5 bulan akhir