Pengukuran parameter pertumbuhan METODOLOGI
8 mencapai 0.12 cm selama 7 minggu, sedangkan pada perlakuan lainnya
pertumbuhan kerang hanya mencapai 0.06 cm selama 7 minggu.
Gambar 3. Pertumbuhan panjang dan tinggi pada kerang hijau Perna viridis. a pertumbuhan panjang, b pertumbuhan tinggi.
Pertumbuhan tinggi kerang hijau Gambar 3b paling besar juga terjadi pada kerang yang diberi perlakuan slag sebanyak 20. Laju pertumbuhan tinggi pada
perlakuan tersebut mencapai 0.10 cm selama 7 minggu, sedangkan pada perlakuan lainnya 0.02-0.04 cm. Hasil analisis sidik ragam Lampiran 1 2 menunjukkan
bahwa perlakuan konsentrasi slag berpengaruh terhadap pertumbuhan panjang dan tinggi kerang hijau. Berdasarkan uji BNT pada kedua laju pertumbuhan
panjang dan tinggi, perlakuan yang paling berbeda nyata yaitu perlakuan 20 slag.
Aspek pertumbuhan yang di ukur selain panjang dan tinggi yaitu bobot. Bobot merupakan ukuran biomassa dari individu kerang hijau yang diukur
menggunakan timbangan digital. Pengukuran bobot yang dilakukan pada penelitian ini yaitu bobot basah. Pengukuran bobot juga dilakukan selama 7
minggu dengan interval waktu pengukuran 1 minggu. Hasil pengukuran dapat dilihat pada Gambar 4.
4.00 4.05
4.10 4.15
4.20 4.25
4.30
7 14
21 28
35 42
49
P a
n ja
n g
c m
a
1.15 1.17
1.19 1.21
1.23 1.25
1.27 1.29
7 14
21 28
35 42
49
T in
gg i c
m
Hari ke-
b
100 80
60 40
20
9
Gambar 4. Pertumbuhan bobot kerang hijau Perna viridis.
Berdasarkan Gambar 4, dapat diketahui bahwa pertumbuhan bobot paling besar terdapat pada kerang hijau dengan konsentrasi slag sebesar 40. Ukuran
bobot setiap minggu dari kerang hijau cukup berfluktuasi mengalami kenaikan dan penurunan bobot. Hasil analisis sidik ragam lampiran 3 menunjukkan
bahwa perlakuan konsentrasi slag yang berbeda tidak mempengaruhi bobot kerang hijau.
Kandungan logam dalam kerang hijau
Kerang hijau dapat mengakumulasi logam dalam tubuhnya selama masa pertumbuhannya. Slag mengandung beberapa logam seperti besi Fe, tembaga
Cu, seng Zn, kromium Cr, dan kalsium Ca. Akumulasi logam pada kerang hijau yang terjadi selama 3 bulan dapat dilihat pada Gambar 5, Gambar 6, Gambar
7, Gambar 8, dan Gambar 9. Kandungan Fe dalam daging kerang hijau dapat dilihat pada gambar 5. Berdasarkan Gambar 5, dapat diketahui bahwa kandungan
Fe dalam daging kerang hijau sebelum dilakukan perbedaan perlakuan yaitu sebesar 1348.000 mgkg. Kandungan Fe dalam daging kerang hijau meningkat
setelah 1.5 bulan masa penelitian. Peningkatan tertinggi terdapat pada perlakuan 20 dan 40 slag yaitu menjadi 11490.000 dan 11136.000 mgkg. Selanjutnya
kandungan Fe dalam daging setelah 3 bulan relatif mengalami penurunan, kecuali pada kerang dengan perlakuan 100 slag dan 20 slag yang mengalami
peningkatan kandungan Fe yang cukup signifikan.
Tembaga Cu dalam tabel periodik unsur kimia memiliki nomor atom NA 29 dan memiliki bobot atau berat atom BA 63.546. Menurrut Darmono 1995,
tembaga merupakan logam berat yang dimasukkan dalam kelompok kelas B. Kandungan tembaga dalam daging kerang hijau yang diberikan slag dapat dilihat
pada Gambar 6.
3.5000 3.7000
3.9000 4.1000
4.3000 4.5000
4.7000 4.9000
5.1000 5.3000
7 14
21 28
35 42
49
B o
b o
t gra
m
Hari ke-
100 80
60 40
20