Analisis Jumlah Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Pembentuk Asam

8 dapat dipengaruhi oleh prosedur penyadapan, musim, kondisi nutrisi yang tersedia pada nira kelapa, dan penanganan terhadap nira kelapa yang diperoleh Sanchez 2008. Selain itu, nira yang dihasilkan dari setiap pohon, manggar, serta musim dapat memiliki kualitas yang berbeda-beda Jnanadevan 2013. Tabel 5 Rata-rata jumlah bakteri asam laktat dan bakteri pembentuk asam pada nira kelapa segar asal Sukabumi dan Purbalingga Rata-rata jumlah bakteri asam laktat dan bakteri pembentuk asam pada nira kelapa segar dari kedua tempat sudah tinggi. Hal tersebut menunjukkan adanya aktivitas pemanfaatan gula oleh bakteri sebagai tahap awal kerusakan nira Vidanapathirana et al. 1983. Aktivitas mikroba menyebabkan penurunan pH pada nira kelapa. Nilai pH nira kelapa segar yang diperoleh sudah menunjukkan adanya kerusakan pada nira karena nilai pH sampel mencapai pH 5 dan 5.5. Menurut Battcock dan Azam-Ali 1998, kerusakan nira ditandai dengan perubahan pH nira dari 7.4-6.8 menjadi 5.5. Suhu inkubasi yang digunakan dalam analisis sampel nira kelapa Sukabumi 37 o C dan Purbalingga 30 o C merupakan suhu yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri mesofilik karena mikroba dominan pada nira bersifat mesofilik Roberts et al. 2005. Bakteri mesofilik memiliki rentang suhu pertumbuhan optimum 30-40 o C Todar 2012, sehingga perbedaan suhu tersebut tidak mempengaruhi hasil analisis jumlah bakteri asam laktat dan bakteri pembentuk asam pada sampel nira.

2. Jumlah Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Pembentuk Asam pada

Jerigen Penampungan dan Sisa Sayatan Manggar Wadah penampungan nira dan proses pengirisan manggar yang kurang bersih dapat menjadi sumber kontaminasi bagi nira yang disadap, sehingga nira menjadi cepat rusak Purnomo 1997. Tabel 6 menunjukkan hasil analisis jumlah bakteri asam laktat dan bakteri pembentuk asam pada jerigen penampungan Sukabumi dan Purbalingga. Data hasil analisis menunjukkan bahwa jerigen penampungan berpotensi sebagai sumber kontaminasi bagi nira kelapa. Jumlah bakteri asam laktat dan bakteri pembentuk asam yang terhitung di kedua tempat cukup tinggi. Jerigen penampungan yang digunakan berulang kali berpotensi sebagai sumber kontaminasi nira kelapa yang ditampung karena retakan pada jerigen menyebabkan sisa nira pada penyadapan sebelumnya tidak hilang pada saat pembersihan jerigen, sehingga memungkinkan untuk ditumbuhi mikroba Rusbana 2009. Sampel Rata-rata Rata-rata Jumlah Log CFUmL pH Total Gula o Brix Bakteri Asam Laktat Bakteri Pembentuk Asam Sukabumi pohon 1 dan 2 5.00 ± 0.00 15.00 ± 2.83 7.38 ± 1.12 5.88 ± 0.59 Purbalingga pohon 5 dan 6 5.50 ± 0.71 15.20 ± 0.28 7.94 ± 0.36 7.95 ± 1.34