Latar Belakang Penyelesaian masalah optimasi linear menggunakan metode titik interior primal-dual dengan langkah newton penuh

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Optimasi adalah suatu bidang dari matematika terapan yang mempelajari masalah-masalah yang bertujuan mencari nilai minimum atau maksimum suatu fungsi, dengan memenuhi kendala-kendala yang ada. Optimasi linear khusus mempelajari hal- hal yang berkaitan dengan meminimumkan atau memaksimumkan fungsi-fungsi linear, dengan kendala yang juga linear berupa persamaan atau pertidaksamaan. Optimasi linear muncul menjadi suatu model matematika pada situasi perang dunia II, ketika Dantzig 1947 mengajukan penggunaan metode simpleks untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear. Saat itu kata pemrograman tidak berarti penulisan program komputer, seperti penggunaan secara umum kata pemrograman saat ini. Untuk menghindarkan kerancuan, pada saat ini makin banyak orang yang lebih senang menggunakan kata optimasi daripada pemrograman Silalahi 2011. Sebuah organisasi dalam bidang matematika optimasi, Mathematical Programming Society, sekarang telah berubah nama menjadi Mathematical Optimization Society. Daerah fisibel dari masalah optimasi linear adalah suatu polihedron. Metode simpleks bergerak dari verteks ke verteks untuk memperoleh solusi optimal. Metode ini dirancang sedemikian rupa sehingga nilai dari fungsi objektif berubah secara monoton ke arah nilai optimal. Penemuan Dantzig telah menginspirasi banyak penelitian dalam matematika, khususnya bidang optimasi. Metode simpleks merupakan suatu algoritme yang efisien untuk menyelesaikan masalah optimasi linear Nematollahi Terlaky 2008. Terdapat banyak variasi dari metode simpleks. Variasi-variasi tersebut dibedakan oleh aturan untuk memilih verteks yang akan dikunjungi yang biasa disebut aturan pivot. Keefisienan metode simpleks untuk menyelesaikan banyak problem optimasi linear, memunculkan pertanyaan saat itu: apakah ada masalah optimasi linear yang memerlukan iterasi yang eksponensial bila diselesaikan dengan metode simpleks. Per- tanyaan ini dijawab oleh Klee dan Minty pada tahun 1972, dengan memberikan suatu contoh masalah optimasi linear yang memiliki pertidaksamaan dan memerlukan iterasi Silalahi 2011. Hal ini memacu penelitian-penelitian untuk menemukan algoritme optimasi linear yang memerlukan iterasi yang polinomial Silalahi 2011. Metode elipsoid yang diusulkan oleh Khachiyan pada tahun 1979 dapat menyelesaikan masalah optimasi linear dengan kompleksitas polinomial. Meskipun metode elipsoid memiliki kompleksitas polinomial, namun dalam penerapan secara komputasi metode ini tidak efisien. Kekonvergenan metode ini lebih lambat dari metode simpleks Silalahi 2011. Metode proyektif yang dipaparkan oleh Karmarkar pada tahun 1984 dapat menyelesaikan masalah optimasi linear dengan kompleksitas yang lebih efisien daripada metode elipsoid. Metode proyektif Karmarkar memulai revolusi dalam bidang optimasi karena memunculkan sesuatu yang disebut interior-point methods metode – metode titik-interior. Berbeda dengan metode simpleks yang bergerak dari verteks ke verteks, metode –metode titik-interior bergerak di interior dari domain untuk menemukan nilai optimal Silalahi 2011. Ada beberapa variasi dari metode titik-interior, di antaranya metode path-following, dengan penentuan solusi optimal menggunakan central path. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas algoritme primal-dual Newton-penuh dengan central path untuk menentukan solusi optimal dari masalah optimasi linear. Sumber utama karya ilmiah ini adalah buku berjudul Interior Point Methods for Linear Optimization Roos et al. 2006.

1.2 Tujuan Penelitian