Definisi 24 Daerah Fisibel
Daerah fisibel dari masalah optimasi linear adalah himpunan titik-titik yang memenuhi
semua kendala dan pembatasan tanda pada optimasi linear tersebut.
Winston 2004
Definisi 25 Solusi Optimal
Untuk masalah
maksimisasi, solusi
optimal pada optimasi linear adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi
objektif paling besar sedangkan untuk masalah minimisasi, solusi optimal pada
optimasi linear adalah suatu titik pada daerah fisibel dengan nilai fungsi objektif paling
kecil.
Winston 2004
2.10 Bentuk Standar Primal dan Bentuk
Standar Dual
Masalah optimasi linear dalam bentuk standar diberikan sebagai berikut
min {
} dengan vektor
, serta adalah matriks berpangkat baris
penuh. Masalah disebut masalah primal.
Masalah dual dari masalah primal diberikan sebagai berikut
maks {
} dengan
dan . Masalah
disebut masalah dual. Daerah fisibel dari masalah
didefinisi- kan sebagai
{ } sedangkan daerah fisibel dari
didefinisi- kan sebagai
{ }
Daerah interior masalah didefinisikan
sebagai berikut { }
sedangkan daerah interior dari masalah didefinisikan sebagai
{ }
Silalahi 2011
Proposisi 1 Dualitas Lemah
Misalkan
adalah solusi fisibel untuk
dan
adalah solusi fisibel untuk
maka .
disebut kesenjangan dualitas. Akibatnya,
adalah batas atas untuk nilai optimal dari
, jika ada, serta
adalah batas bawah untuk nilai optimal dari
, jika ada. Selanjutnya, jika kesenjangan dualitas adalah nol maka
adalah solusi optimal dari dan
adalah solusi optimal dari .
Roos et al. 2006
Teorema 3 Dualitas
Jika dan fisibel maka kedua
masalah tersebut mempunyai solusi optimal; kemudian,
dan adalah solusi optimal jika dan hanya jika
. Roos et al. 2006
Definisi 26 Central Path
Central path adalah suatu kurva yang bergerak dari bagian dalam pada daerah
fisibel menuju solusi optimal. Silalahi 2011
Gambar 1 Central path.
III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pendekatan Barrier dan Kondisi Fisibel
Titik-Interior
Berdasarkan Teorema 3, penentuan solusi optimal dari
dan setara dengan penyelesaian sistem berikut:
, ,
1 ,
, 2
3.1 ,
3 dengan vektor-vektor
, sedangkan vektor-vektor
, serta
matriks adalah matriks berpangkat baris
penuh. Hasil kali pada sistem 3.1 adalah
hasil kali Hadamard dari vektor dan vektor
. Simbol adalah vektor nol. Perkalian
dapat diartikan sebagai perkalian untuk setiap .
Sistem 3.1 adalah kondisi optimal untuk masalah primal-dual. Persamaan 1 pada
sistem 3.1 adalah kendala fisibel untuk masalah primal
dan persamaan 2 merupakan kendala fisibel untuk masalah dual
. Persamaan 3 dari sistem 3.1 adalah kendala pelengkap. Kendala taknegatif dalam
kondisi fisibel membuat penyelesaian dari masalah menjadi taktrivial, hanya metode
iteratif yang dapat memperoleh solusi dari sistem linear yang melibatkan kendala
pertaksamaan Silalahi 2011.
Persamaan 3 dari sistem 3.1 merupakan persamaan taklinear sehingga diperlukan
suatu pendekatan untuk menentukan solusi agar sistem 3.1 menjadi optimal. Salah satu
pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan barrier. Ide pendekatan barrier
diperkenalkan oleh Frisch pada tahun 1955 Roos et al. 2006. Metode ini bermula dari
suatu titik di interior dari pertidaksamaan
dan , lalu dikonstruksi barrier sedemikian rupa sehingga variabel tidak
menyentuh batas daerah fisibel. Penambahan
ke fungsi objektif merupakan salah satu cara dari pendekatan
barrier ini. Penambahan menyebabkan
nilai fungsi objektif mengalami kenaikan atau penurunan tanpa batas apabila
atau . Kesulitan dari ide ini ialah jika titik
optimal berada pada batas, misalnya satu atau lebih
. Untuk mengatasi kesulitan ini, digunakan parameter
untuk menentukan nilai maksimum atau minimum fungsi objektif
dari bentuk barrier. Masalah primal-barrier ditulis sebagai
berikut minimumkan
∑ terhadap
dan masalah dual-barrier dapat ditulis sebagai berikut
maksimumkan ∑
terhadap .
Masalah tersebut memiliki fungsi objektif yang taklinear dengan kendala persamaan
linear, sehingga dapat diselesaikan dengan metode Lagrange untuk
tetap. Misalkan
adalah fungsi Lagrange masalah primal.
∑ Fungsi
diturunkan secara parsial terhadap dan
dengan . Pertama, fungsi
diturunkan terhadap dengan
∑ ∑
Kemudian fungsi diturunkan terhadap
dengan
∑ Fungsi
adalah fungsi Lagrange masalah dual.
∑
Fungsi diturunkan secara parsial terhadap
, , dan
dengan . Pertama,
fungsi diturunkan terhadap
dengan
Selanjutnya fungsi diturunkan terhadap
dengan
∑ Kemudian fungsi
diturunkan terhadap dengan
∑ Variabel dual
merupakan pengali Lagrange
untuk masalah primal dan variabel primal merupakan pengali Lagrange untuk masalah
dual. Kendala
pelengkap diganti
menjadi , agar solusi sistem dari sistem yang
baru mendekati solusi sistem 3.1, dengan parameter
adalah sembarang bilangan positif dan
adalah vektor yang semua unsurnya bernilai satu. Kendala
ini
disebut juga kondisi-pemusat pada
Silalahi 2011. Dengan demikian, sistem 3.1 menjadi
sistem yang baru ,
, ,
, 3.2
, 4
dengan vektor-vektor , sedangkan
vektor-vektor ,
serta matriks
adalah matriks berpangkat baris penuh. Vektor
adalah vektor yang semua unsurnya bernilai satu dengan
. Sistem ini merupakan kondisi optimal untuk masalah
minimisasi Silalahi 2011. Jika sistem 3.2 memiliki solusi untuk
beberapa nilai positif dari parameter maka
daerah fisibel primal mengandung vektor
positif, dan daerah fisibel dual mengandung
pasangan dengan vektor positif
sehingga daerah fisibel dan daerah fisibel
mengandung vektor positif. Hal tersebut merupakan
kondisi fisibel
titik-interior. Demikian juga sebaliknya, jika daerah fisibel
dan mengandung vektor positif maka sistem 3.2 memiliki solusi untuk setiap
positif. Hal ini merupakan konsekuensi dari teorema berikut.
Teorema 4
Misalkan . Daerah fisibel dan
mengandung vektor positif jika dan hanya jika sistem 3.2 memiliki solusi yang tunggal.
Roos et al. 2006.
3.2 Central Path