3
TINJAUAN PUSTAKA
Biologi dan Ekologi Rayap
Rayap adalah serangga yang hidup dalam kelompok-kelompok sosial dengan sistem kasta yang berkembang sempurna. Sayapnya berjumlah empat
buah, berbentuk seperti selaput dengan pertulangan yang sederhana, bentuk dan ukuran sayap depan sama dengan sayap belakang dan oleh karena itu dinamakan
Isoptera iso=sama; ptera=sayap dari bahasa Yunani Borror De Long 1954. Secara filogenetika rayap ordo Isoptera dibagi kedalam dua kelompok
yaitu rayap tingkat rendah lower termites dan rayap tingkat tinggi higher termites
. Perbedaan keduanya antara lain terletak pada pengaturan organisasi di dalam koloninya dan jenis simbion pada sistem pencernaan yang berperan dalam
proses penguraian selulosa. Pada rayap tingkat rendah mekanisme pembentukan individu menjadi kasta pekerja, prajurit dan neoten sudah dapat dilihat dari
perkembangan morfologinya mulai instar pertama, hal tersebut terjadi karena sejak awal individu-individu tersebut sudah mewarisi karakter genetik yang
berbeda Miller dalam Krishna Weesner 1969. Sedangkan pada rayap tingkat tinggi pembentukan kasta pekerja, prajurit dan neoten dikendalikan oleh feromon
Noirot dalam Krishna Weesner 1969. Pada rayap tingkat rendah umumnya simbion yang hidup di dalam saluran pencernaanya adalah dari golongan protozoa
sedangkan pada rayap tingkat tinggi peranan protozoa digantikan oleh bakteri. Rayap tingkat rendah terdiri dari enam famili yaitu: Mastotermitidae,
Kalotermitidae, Hodotermitidae, Termopsidae, Rhinotermitidae, dan Serritermitidae, sedangkan rayap tingkat tinggi adalah dari famili Termitidae
Krishna 1969 dalam Krishna Weesner 1969.
1. Polimorfisme
Rayap merupakan serangga sosial yang hidup dalam satu koloni dengan organisasi individu yang secara morfologi dibedakan menjadi bentuk dan kasta
yang berlainan. Kasta yang terdapat di dalam koloni rayap meliputi: kasta reproduktif yang terdiri atas serangga-serangga dewasa yang bersayap dan
merupakan pendiri koloni, kasta pekerja, kasta prajurit dan individu-individu yang
4 belum dewasa larva dan nimfa, masing-masing kasta melakukan fungsi yang
berbeda satu dengan lainnya Krishna 1969 dalam Krishna Weesner 1969. Kasta reproduktif terdiri atas individu-individu seksual yaitu betina ratu
yang tugasnya bertelur dan jantan raja yang tugasnya membuahi betina. Kasta ini dibedakan menjadi kasta reproduktif primer dan kasta reproduktif suplementer
atau neoten. Kasta reproduktif primer terdiri dari serangga-serangga dewasa yang bersayap dan merupakan pendiri koloni. Neoten muncul segera setelah kasta
reproduktif primer mati tetapi ukuran abdomen ratu suplementer tidak membesar seperti ratu primer. Neoten dapat terbentuk beberapa kali dalam jumlah yang
besar sesuai dengan perkembangan koloni. Selanjutnya neoten menggantikan fungsi kasta reproduktif primer untuk perkembangan koloni Krishna 1969 dalam
Krishna Weesner 1969. Kasta pekerja merupakan anggota yang terbesar dalam koloni rayap, tidak
kurang dari 80 - 95 populasi dalam koloni rayap merupakan individu-individu kasta pekerja. Kasta pekerja umumnya berwarna pucat dengan kutikula hanya
sedikit mengalami penebalan, mandibelnya relatif kecil bila dibandingkan dengan kasta prajurit. Fungsi kasta pekerja adalah merawat telur dan larva, mencari dan
memberi makan serta memelihara ratu, merawat sarang dan memakan rayap yang lemah sehingga indvidu yang kuat saja dipertahankan untuk pengaturan
keseimbangan di dalam koloni rayap Tarumingkeng 2001. Pada famili Mastotermitidae, Rhinotermitidae, dan Hodotermitidae kasta pekerja disebut
dengan pekerja palsu pseudoworker atau pseudogaster karena fungsi kasta pekerja digantikan oleh individu-individu yang belum dewasa sedangkan pada
Kalotermitidae kasta pekerja disebut dengan nimfa, sementara pada rayap tingkat tinggi Termitidae kasta pekerja dapat dibedakan jelas dengan fase nimfa
Krishna 1969 dalam Krishna Weesner 1969. Kasta prajurit memiliki bentuk kepala yang besar dan integumenya
mengalami penebalan. Fungsi kasta prajurit adalah melindungi koloni terhadap gangguan dari luar, khususnya semut dan predator lainya. Kasta prajurit mampu
menyerang musuhnya dengan mandibel yang dapat menusuk, mengiris dan menjepit, gigitan kasta prajurit pada tubuh musuhnya sangat sukar dilepaskan
Nandika et al. 2003
5
2. Sifat dan Prilaku Rayap