Pengamatan pertumbuhan karang Pengukuran parameter fisika kimia perairan

Suharsono 2008 dan Coral of the world milik Veron 2000. Fragmen karang yang ditransplantasikan yaitu jenis H. rigida sebanyak 19 fragmen dengan ukuran tinggi rata-rata 13,38 cm dan lebar 11,52 cm, A. nobilis sebanyak 68 fragmen dengan ukuran tinggi rata-rata 25,12 cm dan lebar 28,30 cm, dan A. microphthalma sebanyak 24 fragmen dengan ukuran tinggi rata-rata 23,15 cm dan lebar 30,19 cm. Jumlah fragmen yang ditransplantasikan memiliki jumlah yang berbeda karena keterbatasan ketersediaan fragmen di lapangan, selain itu penelitian ini merupakan evaluasi dari proyek kerjasama antara PKSPL dengan CNOOC dalam rangka merehabilitasi lingkungan yang rusak sehingga jumlah fragmen disesuaikan dengan jumlah fragmen yang telah disediakan.

3.3.2. Pengamatan pertumbuhan karang

Pengamatan fragmen karang dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan menggunakan penggaris dan jangka sorong di dalam air. Pengamatan meliputi dimensi pertambahan lebar lebar terlebar dan pertambahan tinggi tinggi tertinggi dimana pengukuran dilakukan secara langsung menggunakan alat SCUBA Self Contained Underwater Breathing Apparatus. Kelangsungan hidup fragmen karang dihitung dengan cara mencatat setiap fragmen karang yang mati atau mengalami pemutihan. Untuk menghitung pencapaian pertumbuhan karang yang ditransplantasikan dilakukan dengan menggunakan rumus yang mengacu pada Ricker 1975 sebagai berikut: β = Lt-Lo Keterangan : β = Pertambahan panjangtinggi fragmen karang Lt = Rata-rata panjangtinggi fragmen karang setelah bulan ke-t Lo = Rata-rata panjangtinggi fragmen karang pada bulan ke-0 Gambar 6. Metode pengukuran contoh fragmen karang Untuk laju pertumbuhan karang yang ditransplantasikan, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut Ricker 1975: Keterangan: α = Laju pertambahan panjang atau lebar fragmen karang transplantasi L i+1 = Rata-rata panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i+1 Lt = Rata-rata panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i T i+1 = Waktu ke-i+1 t = Waktu ke-i Tingkat kelangsungan hidup pada karang yang ditransplantasi dihitung dengan menggunakan rumus yang mengacu pada Ricker 1975 sebagai berikut : Keterangan : SR = Tingkat Kelangsungan Hidup Survival Rate N t = Jumlah individu pada akhir penelitian N o = Jumlah individu pada awal penelitian

3.3.3. Pengukuran parameter fisika kimia perairan

Parameter fisika kimia perairan yang diambil meliputi suhu, salinitas, kecerahan, kekeruhan, kecepatan arus, kedalaman, nutrient ammonia, ortofosfat, nitrat, dan laju sedimentasi. Pengambilan data dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan pengambilan data fragmen karang. Pengukuran parameter fisika berupa suhu, kecepatan arus, kedalaman perairan, dan kecerahan perairan dilakukan secara langsung insitu. Sedangkan salinitas, sedimentasi, kekeruhan, dan nutrient ammonia, ortofosfat, dan nitrat dilakukan secara tidak langsung exsitu. Parameter suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer air raksa dengan cara dicelupkan ke perairan kemudian dilihat nilai suhu perairannya, kecepatan arus dengan menggunakan floating droudge dan stopwatch dimana floating droudge dilempar keperairan dan dihitung menggunakan stopwatch. Waktu dihitung saat pertama kali floating droudge menyentuh air sampai tali floating droudge menegang, kemudian nilai waktu tersebut dibagi dengan nilai miring logaritma dari jarak floating droudge terhadap kapal dan tinggi antar ujung tali saat floating droudge dijatuhkan dengan permukaan air. Parameter kecerahan menggunakan secchi disc dengan cara merata-ratakan nilai kedalaman saat secchi disk mulai menghilangtidak terlihat dalam air d1 dengan saat secchi disk mulai terlihat ketika diangkat d2. Nilai kedalaman tersebut dibagi dua kemudian dikalikan 100 persen. Pengukuran kedalaman dengan melihat depth gauge pada peralatan SCUBA. Contoh air untuk pengukuran secara ex situ dilakuakn dengan menggunakan botol contoh pada kedalaman 1-4 meter, kemudian air contoh tersebut disimpan dalam cool box yang diberi es batu lalu dianalisis di Laboratorium Produktifitas Lingkungan, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Salinitas diukur dengan hand refraktometer. Kekeruhan dengan turbidimeter dan nutrient diukur dengan spektrofotometri. Laju sedimentasi diukur dengan cara menyaring partikel-partikel tersuspensi yang terdapat di dalam sediment trap dengan menggunakan kertas millipore dibantu dengan vacuum pump, lalu di oven pada suhu 105 C untuk mendapat berat kering partikel tersuspensi.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Serta Keberhasilan Transplantasi Koral Terhadap Ukuran Fragmen dan Posisi Penanaman Pada Dua Spesies Karang Acropora micropthafma (Verrill, 1869) dan Acropora intermedia (Brook, 1891) di Perairan Pulau Pari Kepulauan Seribu

0 11 112

Tingkat Kelangsungan Hidup, Laju Pertumbuhan Dan Rasio Pertumbuhan Beberapa Jenis Karang Batu Dan Karang Api Yang Ditransplantasikan Di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 8 99

Studi Pertumbuhan Dan Tingkat Keberhasilan Hidup Karang Batu Spesies Acropora Nobilis Dan Acropora Formosa Pada Dua Kedalaman Yang Berbeda Di Pulau Pari, Kepulauan Seribu

0 8 90

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Karang Jenis Euphylia sp (Dana, 1846), Plerogyra sinuosa (Dana 1846) dan Cyarina lacrymallis (Edwards & Halima, 1848) yang Ditransplatasikan di Perairan Pulau Pari, Jakarta.

0 10 75

Tingkat keberhasilan hidup dan pertumbuhan karang batu jenis Acropora pulchra, Accropora iatistella, Acropora acuminata yang ditransplantasikan dengan menempelkan dua jenis karang di Pulau Payung, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 7 108

Analisis Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Karang Acropora spp., Hydnopora rigida, dan Pocillopora verrucosa yang Ditransplantasikan di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu

0 11 77

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Karang Transplantasi Jenis Acropora humilis (Dana 1846), Acropora brueggemanni (Brook 1893), dan Acropora austera (Dana 1846) di Perairan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta

0 3 1

Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Karang Acropora nobilis dan Montipora altasepta, Hasil Transplantasi di Pulau Karya, Kepulauan Seribu

0 7 103

Tingkat Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Karang Pocillopora damicornis dan Acropora millepora yang Ditransplantasikan dengan Teknik Rubble Stabilization di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

0 8 31

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Karang Keras Acanthastrea echinata (Dana 1846) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu

1 14 115