b Lapisan menengah
Sumber air dalam lapisan ini berasal dari perkolasi, dan keluar dari lapisan ini dalam bentuk drainase gravitasi. Batas lapisan ini adalah lapisan air
tanah terus ke bawah sampai batas kapiler. Lapisan tengah ini merupakan penghubung ke lapisan yang lebih rendah, yang biasanya jenuh, dalam
sistem batuan-tanah. Lapisan ini adalah takjenuh kecuali selama periode hujan yang ekstrim.
c Lapisan kapiler
Lapisan kapiler terletak di atas lapisan jenuh. Lapisan ini ditandai dengan air yang naik karena gaya kapilaritas.
d Lapisan jenuh
Lapisan ini memiliki ciri semua pori dalam sistem batuan-tanahnya terisi dengan air dan tekanan air positif.
Kedalaman dan ketebalan masing-masing lapisan di atas sangat bervariasi menurut ruang dan waktu, dan satu atau lebih dari lapisan tersebut mungkin tidak
ada pada kondisi tertentu. Misalnya pada tanah gambut, lapisan air tanah langsung menembus water table tanpa kehadiran lapisan menengah dan lapisan kapiler.
2. 2 Infiltrasi dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Dalam membahas infiltrasi, ada tiga istilah yang perlu diketahui yaitu laju infiltrasi, kapasitas infiltrasi dan infiltrasi kumulatif. Laju infiltrasi adalah
banyaknya air per satuan waktu mmjam, cmjam yang masuk melalui permukaan tanah Dingman, 2002. Kapasitas infiltrasi, yang disebut juga dengan
infiltrability, adalah laju maksimum air yang dapat masuk ke dalam tanah pada suatu waktu tertentu Subramanya, 1984; Dingman, 2002. Sedangkan jumlah air
yang terinfiltrasi dalam suatu selang waktu tertentu disebut infiltrasi kumulatif, yang merupakan integral waktu dari laju infiltrasi pada suatu selang waktu
tertentu Skaggs and Khaleel, 1982. Selanjutnya secara matematis besarnya laju infiltrasi dapat dihitung sebagai turunan infiltrasi kumulatif.
∫
=
t
dt t
i t
I atau
dt t
dI t
i =
1
dimana It adalah infiltrasi kumulatif pada selang waktu t dan it adalah laju infiltrasi.
Hillel 1980 dan Dingman 2002 menyatakan bahwa kapasitas infiltrasi di bawah suatu genangan sangat bervariasi dan secara umum menurun seiring
dengan meningkatnya waktu. Dengan demikian infiltrasi kumulatif akan membentuk suatu garis lurus seiring dengan penurunan kemiringan kurva
kapasitas infiltrasi Gambar 2.
Gambar 2. Profil kapasitas infiltrasi dan infiltrasi kumulatif di bawah suatu genangan dimodifikasi dari Hillel, 1980
Besarnya kapasitas infiltrasi dan variasinya menurut waktu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kadar air tanah awal Viessman
et al
., 1977; Hillel, 1980; Skaggs and Khaleel 1982; Subramanya, 1984; and Arsyad, 1989, sifat-sifat fisik