4 Hubungan antara Potensial Matrik dan Kadar Air Tanah
head
, potensial matrik atau hisapan matrik pada Pc 0. Pada lapisan tanah takjenuh, air ditahan butiran-butiran mineral oleh gaya tegangan permukaan
surface tension
. Pada jenis tanah yang demikian, besarnya hisapan akan meningkat karena kadar air yang menurun.
Klute 1986, Pereira and Allen 1999, dan Dingman 2002 menyatakan bahwa hubungan antara potensial matrik, yang sering digambarkan dalam skala
logaritma, dengan kadar air suatu jenis tanah disebut kurva karakteristik kadar air
moisture-characteristic curve
atau fungsi retensi air
water retention function
. Hubungan ini sangat dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah. Hubungannya
cenderung tidak linier dan secara umum memiliki bentuk seperti Gambar 3 dan Gambar 4.
Gambar 3. Fungsi retensi air skematis untuk tanah pasir dan tanah liat selama
drainase dimodifikasi dari Pereira and Allen, 1999. Sumbu
x
menunjukkan nilai potensial matrik tanah cm H
2
O. Sumbu
y
menunjukkan nilai kadar air tanah volumetrik cm
3
cm
3
. Gambar 4 secara khusus menunjukkan kurva fungsi retensi air tanah pada
proses pembasahan
wetting
dan pengeringan
drying
. Kurva pembasahan ditunjukkan oleh garis padat
solid line
dengan titik-titik terbuka
open dot
sebagai titik-titik hasil pengukuran. Sebaliknya kurva pengeringan ditunjukkan
oleh garis putus-putus
dashed line
dengan titik-titik tertutup
close dot
sebagai titik-titik hasil pengukuran.
Gambar 4. Fungsi retensi air tanah hasil pengukuran untuk tanah pasir yang memperlihatkan adanya
hysteresis
Pereira and Allen, 1999. Sumbu
x
menunjukkan nilai potensial matrik tanah cm H
2
O. Sumbu
y
menunjukkan nilai kadar air tanah volumetrik cm
3
cm
3
. Menurut Pereira and Allen 1999 penyebab utama fenomena
hysteresis
pada kurva fungsi retensi air adalah sudut kontak antara padatan tanah dan air berbeda selama siklus pembasahan dan pengeringan keragaman yang tinggi
dalam bentuk dan ukuran pori-pori tanah, jumlah udara yang terjebak
air entrapped
dalam ruang pori, dan fenomena mengembang dan menyusut dari partikel penyusun tanah.
Meskipun
hysteresis
dapat memiliki pengaruh yang nyata pada aliran kadar air tanah, sulit untuk memodelkannya secara matematis Hillel, 1980; dan Rubin,
1967; Perrens and Watson, 1977
dalam
Dingman, 2002 dan oleh karenanya, secara umum tidak dilibatkan dalam model-model hidrologi.