6. Mencari nilai koefisien limpasan dari grafik hidrograf harian untuk mencari
hubungan curah hujan menurut waktu terhadap debit aliran air m
3
s. 7.
Pengolahan data curah hujan, evapotranspirasi, dan debit aliran sebagai data masukan Tank Model.
8. Pengolahan data menggunakan Tank Model.
9. Analisis  grafik  hubungan  antara  debit  aliran,  tinggi  muka  air  dan  laju
sedimen. 10.
Menghitung besarnya laju sedimen menggunakan model MUSLE. 11.
Mencari  nilai  korelasi  antara  laju  sedimen  observasi  dengan  laju  sedimen hasil perhitungan menggunakan MUSLE.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Analisis Curah Hujan
Analisis  data  curah  hujan  dilakukan  dengan  melakukan  tabulasi  curah hujan  bulanan  rata-rata,  curah  hujan  tahunan,  menganalisis  sebaran  bulan  basah
dan bulan kering setiap tahun serta dilakukan analisis korelasi antara curah hujan dan debit untuk mengetahui sejauh mana curah hujan berpengaruh terhadap besar
debit aliran.
3.4.2 Analisis Hubungan Tinggi Muka Air dengan Debit Aliran
Selama  satu  hari  data  tinggi  muka  air  TMA  diambil  sebanyak  tiga  kali yaitu  pukul  08.00,  12.00,  dan  17.00  WIB.  Untuk  menghitung  debit  digunakan
metode pelampung dengan melakukan minimal tiga kali ulangan kecepatan untuk masing-masing  tinggi  muka  air,  sehingga  diperoleh  kecepatan  rata-rata  dari
pelampung. Dalam  perhitungan  debit  aliran  digunakan  persamaan  Manning  yang
menganggap  suatu  penampang  melintang  seragam,  kekasaran  dasar  sungai  yang tidak berubah dan menggunakan aliran tetap yang seragam. Debit aliran diperoleh
dari  hasil  perkalian  kecepatan  aliran  rata-rata  m
3
s  dengan  luas  penampang sungai  m.  Pengukuran  debit  aliran  dilakukan  dengan  tiga  kali  ulangan  pada
tinggi  muka  air  yang  berbeda  sehingga  diperoleh  hubungan  antara  debit  aliran dengan  tinggi muka air dari penampang sungai tersebut dalam sebuah discharge
rating curve atau lengkung aliran.
3.4.3 Analisis Hidrograf
Bentuk  hidrograf  dapat  ditandai  dengan  tiga  sifat  pokoknya,  yaitu  waktu naik time of rise, debit puncak peak discharge, dan waktu dasar time of base.
Waktu naik Tp adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu terjadinya debit puncak. Debit puncak adalah debit maksimum yang terjadi
dalam suatu kasus tertentu. Waktu dasar Tb adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu dimana debit kembali pada suatu besaran yang
ditetapkan.
3.4.4 Pengolahan Data Evapotranspirasi
Metode Penman-Monteith adalah salah satu metode yang digunakan untuk menentukan  besarnya  evapotranspirasi  potensial  dari  permukaan  air  terbuka  dan
permukaan vegetasi yang menjadi kajian. Model ini membutuhkan lima parameter iklim  yaitu  suhu,  kelembaban  relatif,  kecepatan  angin,  tekanan  uap  jenuh  dan
radiasi netto. Model persamaan Penman-Monteith sebagai berikut: ETp =
. ........................................................... 1 Keterangan:
ETp = Evapotranspirasi potensial kgm
2
atau mms Rn
= Radiasi netto kWm
2
∆ = Slope fungsi tekanan uap jenuh Pa°C
γ = Konstanta Psychometric Pa°C
G = Konduktivitas thermal kedalam tanah kWm
2
ea-ed = Defisit tekanan jenuh udara kPa
Mw = Massa molekul air 0,018 kgmol
R = Konstanta gas 8,31x10
-3
kJmolK = Suhu K
rv = Tahanan kanopi detm
3.4.5 Pengolahan Data Input Tank Model