Tabel 1  Klasifikasi tanah MDM Curah Clumprit
No. Jenis Tanah
Luas Ha
1. Andosol
568,600 64,12
2. Kambisol
318,185 35,88
Total 886,785
100,00
Sumber: BP DAS Brantas 2010
4.4 Topografi dan Bentuk Wilayah
Ketinggian lokasi penelitian yaitu 556 m dpl. Berdasarkan peta rupa bumi Indonesia  RBI,  kondisi  topografi  areal  MDM  Curah  Clumprit  bergelombang
hingga bergunung, dengan elevasi antara 542 m dpl sampai dengan 1.681 m dpl. Kelas  kelerengan  dan  luasan  areal  MDM  Curah  Clumprit  seperti  tersaji  pada
Tabel 2 dan 3 serta Lampiran 16 dan 18. Tabel 2  Kelas kelerengan MDM Curah Clumprit
No. Kelerengan
Kelas Jenis Lereng
Luas Ha
1. 0-8
I Datar
- -
2. 8-15
II Landai
- -
3. 15-25
III AgakCuram
361,700 40,79
4. 25-40
IV Curam
118,760 13.39
5. 40
V SangatCuram
406,325 45.82
Total 886.785
100.00
Sumber: BP DAS Brantas 2010
Tabel 3  Area tutupan lahan MDM Curah Clumprit
No. Jenis Tutupan Lahan
Luas Ha
1. Hutan
781,922 88,17
2. Pemukiman
32,243 3,64
3. Perkebunan campuran
72,620 8,19
Total 886,785
100,00
Sumber : BP DAS Brantas 2010
4.5 Iklim
Berdasarkan  study  screening  DAS  Brantas,  curah  hujan  tahunan  di wilayah  MDM  Curah  Clumprit  berkisar  antara  2.600  mm
– 3000 mm. Sebagian besar area MDM memiliki bulan basah 7
– 8 bulan dengan curah hujan diatas 200 mmbulan dan bulan kering dengan curah hujan dibawah 100 mmbulan terjadi 4 -
5  bulan.  Berdasarkan  data  suhu  udara,  kelembaban,  radiasi  matahari,  dan kecepatan angin hasil pengamatan 5 tahun 1998
– 2002 dari BMG, bahwa areal MDM yang terletak di wilayah Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau memiliki:
- Suhu udara rata-rata 23°C – 24°C dengan kisaran tertinggi 25°C dicapai pada
bulan Januari dan terendah 21°C pada bulan Juli. -
Kelembaban  udara  rata-rata  76  dengan  kisaran  setiap  tahunnya  terendah 67 dicapai pada bulan September dan tertinggi 85 pada bulan Desember.
- Radiasi penyinaran matahari mencapai rata-rata 59 dengan kisaran terendah
30 pada bulan Januari dan tertinggi 90 pada bulan September -
Kecepatan angin rata-rata 3,3 kmjam dengan kisaran terendah 1 kmjam dan
tertinggi 6 kmjam. 4.6 Kondisi Sosial Ekonomi
Menurut  hasil  laporan  monitoring  dan  evaluasi  BP  DAS  Brantas  tahun 2010,  jumlah  penduduk  di  wilayah  MDM  Curah  Clumprit  adalah  8.838  jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk setiap tahunnya rata-rata sebesar 1,38 yang dapat  dikatagorikan  tinggi.  Tekanan  penduduk  secara  agraris  di  semua  wilayah
MDM mencapai nilai lebih dari 1, hal ini mengisyaratkan bahwa sektor pertanian di  wilayah  tersebut  tidak  lagi  mampu  menampung  tenaga  kerja  di  sektor
pertanian.  Jumlah  kepala  keluarga  di  wilayah  MDM  Curah  Clumprit  adalah sebanyak 2.034 KK dengan rata-rata anggota keluarga antar 4 jiwaKK.
Tenaga kerja yang diperhitungkan merupakan tenaga kerja produktif 16 –
55 tahun. Dalam hal ini apa bila nilai beban semakin besar maka semakin berat pula  bagi  tenaga  kerja  produktif  memikul  bebannya  sehingga  berakibat  pada
produktifitas  kerja.  Jumlah  tenaga  kerja  produktif  di  wilayah  MDM  Curah Clumprit adalah sebesar  6.043 orang sedangkan tenaga kerja non produktif pada
umur 0 – 15 tahun dan diatas 56 tahun sebesar 2.795 orang. Besarnya nilai beban
tanggungan yaitu sebesar 0,46 dimana halini berarti setiap 100 orang tenaga kerja produktif menanggung beban 46 orang tenaga kerja non produktif.
Mata  pencaharian  penduduk  di  wilayah  MDM  sebagian  besar  adalah petani  danburuh  tani.  Penguasaan  lahan  di  areal    MDM  Curah  Clumprit,
diperoleh  data  sebanyak  2.034  kepala  keluarga  KK.  Penduduk  dengan penguasaan  lahan  sebanyak  1.255  KK  60,25  berupa  lahan  dan  tegalan,    746
KK  36,68  berupa  lahan  perkarangan,  dan  63  KK  3,10  tidak  punya penguasaan tegal maupun pekarangan. Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah
MDM masih tergolong rendah. Sebagian besar penduduk menamatkan pendidikan
sampai pada tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Lebih dari  50  dari  jumlah  penduduk  keseluruhan  hanya  menamatkan  pendidikan
sampai pada 2 tingkat sekolah tersebut. Pasar sebagai tempat menampung hasil produksi pertanian sangat berperan
dalam menentukan proses perekonomian di wilayah pedesaan. Kondisi dan bentuk pasar  serta  sejauh  mana  tingkat  rentang  tataniaga,  aksesibilitas  wilayah  akan
berpengaruh  terhadap  daya  tampung  produksi  pertanian.  Pada  wilayah  MDM Curah Clumprit, pasar berada dalam jarak yang cukup dekat yaitu sekitar 3
– 6 km dimana  potensi  untuk  menampung  hasil  pertanian  cukup  besar.  Pasar  yang
memungkinkan  untuk  menjadi  tempat  pemasaran  sebanyak  delapan  buah termasuk didalamnya pasar tiga pasar induk di Kota Malang dan lima pasar kecil
yang  tersebar  di  sekitar  wilayah  MDM.  Kelembagaan  yang  ada  di  areal  MDM belum  berfungsi  secara  optimal,  hal  ini  perlu  didukung  dengan  fasilitator  atau
LSM  dan  atau  tenaga  penyuluh  lapangan  sehingga  dapat  berkembang  sesuai dengan maksud dan tujuan dari kelembagaan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN