manusia  dalam  mengendalikan  hubungan  timbal  balik  antara  sumber  daya  alam dengan  manusia  di  dalam  DAS  dan  segala  aktifitasnya,  dengan  tujuan  membina
kelestarian  dan  keserasian  ekosistem  serta  meningkatkan  kemanfaatan  sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan.
Menurut  Nurcahyawati  2006,  DAS  mikro  small  catchment  adalah bagian  dari  sub  DAS  yang  merespon  langsung  terhadap  hujan  jika  terjadi
perubahan  sistem  fungsi  produksinya.  Istilah  DAS  mikro  diartikan  pada  skala teknis  sehingga  asumsi  parameter  fisik  DAS  lebih  terpenuhi  seperti  batas  DAS,
jaringan hidrologi, curah hujan sebagai faktor input, faktor tanah dan penggunaan lahan.  Perubahan  salah  satu  parameter  fisik  DAS  akan  merespon  perubahan
proses sistem DAS. Model DAS Mikro MDM adalah suatu contoh pengelolaan DAS  dalam  skala  lapang  dengan  luas  sampai  sekitar  1.000  ha  yang  digunakan
sebagai  tempat  untuk  memperagakan  proses  partisipatif  pengelolaan  rehabilitasi hutan  dan  lahan,  teknik-teknik  konservasi  tanah  dan  air,  serta  sistem  usaha  tani
yang sesuai kemampuan BP DAS Brantas, 2010.
2.3 Hubungan Hutan dengan Debit Air, Erosi dan Sedimentasi
Masduqi  2007  mengatakan  bahwa  fungsi  utama  hutan  dalam  kaitan dengan  hidrologi  adalah  sebagai  penahan  tanah  yang  mempunyai  kelerengan
tinggi,  sehingga  air  hujan  yang  jatuh  di  daerah  tersebut  tertahan  dan  meresap  ke dalam  tanah  untuk  selanjutnya  akan  menjadi  air  tanah.  Air  tanah  di  daerah  hulu
merupakan  cadangan  air  bagi  sumber  air  sungai.  Oleh  karena  itu  hutan  yang terjaga  dengan  baik  akan  memberikan  manfaat  berupa  ketersediaan  sumber-
sumber air pada musim kemarau. Pada musim hujan, air hujan yang jatuh di atas lahan  yang  gundul  akan  menggerus  tanah  yang  kemiringannya  tinggi.  Sebagian
besar  air  hujan  akan  menjadi  aliran  permukaan  dan  sedikit  sekali  infiltrasinya. Akibatnya  adalah  terjadi  tanah  longsor  dan  atau  banjir  bandang  yang  membawa
kandungan  lumpur.  Pada  musim  kemarau,  cadangan  air  tanah  tidak  mencukupi, sehingga  kemungkinan  besar  akan  terjadi  kekurangan  air  pada  daerah  hilir  atau
kekeringan pada lahan pertanian. Debit  aliran  sungai  berubah  menurut  waktu  yang  dipengaruhi  oleh
terjadinya  hujan.  Pada  musim  hujan,  debit  akan  mencapai  maksimum  dan  pada saat  musim  kemarau  akan  mencapai  minimum.  Rasio  debit  maksimum  Q
maks
terhadap  debit  minimum  Q
min
menunjukkan  keadaan  DAS  yang  dilalui  sungai tersebut. Semakin kecil rasio maka semakin baik  keadaan vegetasi dan tata guna
lahan suatu DAS, dan sebaliknya Arsyad 2006.
2.4 Aplikasi Tank Model
Tank  Model  adalah  salah  satu  model  hidrologi  yang  digunakan  untuk menganalisis  karakteristik  aliran  sungai.  Model  ini  dapat  memberikan  informasi
mengenai  kualitas  air  dan  untuk  memprediksi  banjir.  Model  ini  menerima masukan  data  harian  hujan,  evapotranspirasi  dan  debit  sungai  dalam  satuan
mmhari  sebagai  parameter  Tank  Model  Setiawan  2003.  Tank  Model  tersusun atas 4 reservoir vertikal, dimana bagian atas mempresentasikan surface reservoir,
dibawahnya  intermediate  reservoir,  kemudian  sub-base  reservoir  dan  paling bawah base reservoir. Dalam konsep Tank Model ini air dapat mengisi reservoir
dibawahnya  dan  bisa  terjadi  sebaliknya  apabila  evapotranspirasi  sedemikian berpengaruh Rudiyanto dan Setiawan 2003.
Aplikasi  Tank  Model  juga  pernah  digunakan  pada  penelitian-penelitian sebelumnya,  di  beberapa  Sub-DAS  yang  berbeda.  Beberapa  hasil  penelitian
menggunakan aplikasi Tank Model dapat dilihat pada Lampiran 15.
2.5 Metode MUSLE