Faktor-faktor Bahan Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran

6. Mengkoordinir usulan anggaran dari seluruh unit organisasional menjadi anggaran perusahaan. 7. Menjajagi dan mengenali sumber keuangan untuk membuat rekomendasi metode pembelanjaan kebutuhan modal. 8. Mengusulkan tindakan-tindakan untuk menghindari pengurangan kas dan mengembangkan sumber keuangann tambahan. 9. Melakukan pengawasan terhadap realisasi anggaran dan mengajukan rekomendasi atas penyimpangan-penyimpangan yang ditemukan serta mengusulkan perubahan apabila perlu. 10. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 11. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidangnya yang diberikan oleh kepala bagian keuangan.

4.2. Faktor-faktor Bahan Pertimbangan dalam Penyusunan Anggaran

Anggaran merupakan pencerminan dari rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam nilai uang, mencakup taksiran-taksiran pendapatan dan biaya serta penerimaan dan pengeluaran uang untuk aktivitas operasional maupun investasi. Anggaran yang telah disusun dan disetujui diharapkan dapat digunakan oleh manajemen di semua bagian sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan secara terencana. Melalui anggaran dapat diproyeksikan kondisi keuangan dari bulan ke bulan sehingga keputusan-keputusan yang mengakibatkan pengeluaran uang dapat direncanakan dengan lebih baik. Anggaran diharapkan pula agar dapat digunakan oleh direksi sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan menuju pada sasarantarget yang ditetapkan, disamping sebagai alat pengawasan. Agar Perusahaan Daerah Air Minum PDAM mempunyai rencana strategis yang mencakup rumusan dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu 5 lima tahun mendatang, maka setiap PDAM perlu menyusun Rencana Jangka Panjang. Rencana ini kemudian dijabarkan secara tahunan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Dalam menyusun anggaran tahunan harus diperhatikan beberapa faktor seperti di bawah ini : a Realisasi kegiatan usaha semester I tahun berjalan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran adalah realisasi kegiatan usaha semester I tahun berjalan. Faktor ini ditentukan karena ketika penyusunan anggaran akan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan suatu penganalisaan realisasi semester sebelumnya meningkat atau menurun dari dana yang telah dianggarkan. Peningkatan atau penurunan dari selisih antara anggaran dan realisasi menjadi acuan dalam penganggaran untuk periode selanjutnya. b Estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada semester II tahun berjalan. Selain realisasi kegiatan usaha semester I tahun berjalan, faktor lainnya yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran adalah estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada semester II tahun berjalan. Estimasi tersebut ditambah dengan realisasi kegiatan semester I merupakan estimasi terakhir yang digunakan sebagai titik tolak penyusunan anggaran tahun mendatang. Penyusunan estimasi terakhir seperti yang disebutkan di atas dimaksudkan agar anggaran tahun mendatang menggambarkan hubungan dengan hasil kegiatan yang diperkirakan dapat dicapai sampai akhir tahun berjalan. c Rencana jangka panjang Corporate Plan Faktor selanjutnya adalah rencana jangka panjangcorporate plan. Rencana ini ditetapkan setiap lima tahun sekali, corporate plan untuk tahun sekarang masuk pada periode 2008-2012. Corporate plan yang telah dibuat menjadi salah satu dasar dalam penyusunan anggaran. Perencanaan yang telah dibuat mencakup semua aspek, diantaranya bidang teknik, bidang pelayanan, bidang keuangan dan bidang manajemen. Dalam bidang manajemen yang terdiri dari keuangan, pemasaran, SDM, dan produksi, keempat bidang manajemen tersebut berpengaruh dalam penyusunan anggaran, karena masing-masing bagian berkaitan satu sama lain. Faktor internal dan eksternal juga memiliki pengaruh dalam penyusunan anggaran. Sehingga ketika proses penyusunan anggaran dilakukan, maka harus memperhatikan rencana jangka panjang yang telah dibuat sebelumnya. d Pertimbangan penting lainnya. Faktor penting lainnya yang menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan anggaran adalah target tahunan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang dituangkan dalam program-program tahunannya. Program- program tersebut memberikan acuan kepada tim penyusun anggaran untuk mempertimbangkan anggaran yang akan disusunnya. Target dan program-program tahunan tersebut bisa dilihat pada Tabel 3. yaitu: Tabel 3. Target dan Program-program Tahunan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Tahun 2006 dan 2007 Tahun Target dan Program-program Tahunan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor 2006 1. Kondisi kesehatan perusahaan “baik”. 2. Laba bersih sebesar Rp 6.119.426.000. 3. Investasi yang ditanamkan sebesar Rp 46.529.445.000. Dana dari PDAM sebesar Rp 9.412.029.000 dan dana dari luar PDAM sebesar Rp 37.117.416.000, dari jumlah investasi sebesar Rp 37.117.416.000 hal ini dengan pola pendanaan secara kerjasama sehingga PDAM di tahun 2006 tidak menyediakan dana dari investasi tersebut. 4. Bertambahnya jumlah pelanggan sebesar 2.500 pelanggan. 5. Dapat mengalirkan air kepada pelanggan selama 24 jam sehari. 6. Tercapainya rasio operasi hingga di bawah dari 100. 7. Meningkatnya kesejahteraan dan tingkat keahlian pegawai secara berkesinambungan. Program bidang teknis  Pembangunan reservoir kapasitas 2.000 m 3 lokasi Kota Batu.  Pemasangan jalur pipa transmisi air baku Ø 1.000 mm sepanjang 4,2 km. Lanjutan Tabel 3.  Mengembangkan sistem distribusi dan retikulasi untuk pemanfaatan instalansi pengolahan baru 500 literdetik yang tersebar di wilayah Kota Bogor.  Mengganti meter air secara berkala sejumlah 18.000 unit.  Mengganti pipa distribusi.  Pemanfaatan hasil Back Wash yang akan dikembalikan ke pengolahan sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi 10 literdetik.  Mengembangkan sistem distribusi dan retikulasi untuk pemanfaatan instalansi pengolahan baru 500 literdetik yang tersebar di wilayah Kota Bogor.  tersebar di wilayah Kota Bogor.  Mengganti meter air secara berkala sejumlah 18.000 unit.  Mengganti pipa distribusi.  Pemanfaatan hasil Back Wash yang akan dikembalikan ke pengolahan sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi 10 literdetik.  Pemasangan pompa vertikal turbin sebagai pompa pendorong transmisi air baku di Intake cipaku yang dapat meningkatkan kapasitas produksi 20 literdetik. Program bidang non teknis  Membiayai pembangunan instalasi baru dengan pinjaman baru.  Menekan biaya administrasi dan umum secara maksimal.  Mendayagunakan secara optimal aset perusahaan, dengan cara menjual aset yang tidak produktif.  Meningkatkan sistem denda terhadap keterlambatan pembayaran rekening.  Melakukan sweeping survey.  Menyesuaikan tarif secara periodik 1 tahun sekali. Lanjutan Tabel 3.  Menyesuaikan tarif secara periodik 1 tahun sekali menyesuaikan inflasi.  Melakukan sosialisasi lain berupa pengenalan sistem operasional PDAM kepada masyarakat umum.  Memfasilitasi pembentukan forum komunikasi pelanggan. 2007 1. Kondisi kesehatan perusahaan “baik”. 2. Laba bersih Rp 8.577.528.000. 3. Investasi yang ditanamkan sebesar Rp 48.870.472.000. Dana dari PDAM sebesar Rp 7.416.765.000 dan dana dari pihak ketiga sebesar Rp 41.453.707.000, pendanaan pihak ketiga ini dengan pola pendanaan secara kerjasama sehingga PDAM di tahun 2007 tidak menyediakan dana dari investasi tersebut 4. Bertambahnya jumlah pelanggan sebesar 1.500 pelanggan. 5. Dapat mengalirkan air kepada pelanggan selama 24 jam. 6. Tercapainya rasio operasi hingga di bawah dari 100. 7. Meningkatnya kesejahteraan dan tingkat keahlian pegawai secara berkesinambungan Program bidang teknis  Pembangunan reservoir kapasitas 2.000 m 3 lokasi Kota Batu.  Pemasangan jalur pipa transmisi air baku Ø 1.000 mm sepanjang 4,2 km.  Mengembangkan sistem distribusi dan retikulasi untuk pemanfaatan instalansi pengolahan baru 500 literdetik yang tersebar di wilayah Kota Bogor.  Mengganti meter air secara berkala sejumlah 18.000 unit.  Mengganti pipa distribusi.  Pemanfaatan hasil Back Wash yang akan dikembalikan ke pengolahan yang dapat meningkatkan kapasitas produksi 10 literdetik. Lanjutan Tabel 3.  Penambahan filter WTP Dekeng. Program bidang non teknis  Membiayai pembangunan instalasi baru dengan pinjaman baru.  Menekan biaya administrasi dan umum secara maksimal.  Mendayagunakan secara optimal aset perusahaan, dengan cara menjual aset yang tidak produktif.  Meningkatkan sistem denda terhadap keterlambatan pembayaran rekening.  Melakukan sweeping survey.  Menyesuaikan tarif air dan non air secara periodik.  Melakukan sosialisasi lain berupa pengenalan sistem operasional PDAM kepada masyarakat umum. Sumber : PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.

4.3. Prosedur Penyusunan Anggaran