Analisis Varians Terhadap Anggaran Operasional dan Realisasinya

Gambar 2. Alur Penyusunan Anggaran Sumber : Hasil Wawancara Kasubbag Anggaran

4.4. Analisis Varians Terhadap Anggaran Operasional dan Realisasinya

Salah satu fungsi dari anggaran adalah sebagai alat pengendalian controlling. Pengendalian berarti melakukan evaluasi menilai atas pelaksanaan pekerjaan, dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana anggaran dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu jika ada penyimpangan yang merugikan. Apabila dilihat dari fungsi tersebut, maka perlu dilakukan sebuah analisis varians terhadap anggaran dan realisasi. Analisis varians adalah membandingkan antara kinerja standar dengan kinerja aktual. Evaluasi varians dapat dilakukan secara kuartalan, bulanan, setiap hari atau setiap jam, tergantung pada penting atau tidaknya mengidentifikasi masalah dengan cepat. Karena perusahaan tidak mengetahui angka aktual hingga akhir periode, maka varians hanya dapat dilakukan pada akhir periode. Direksi Pengarahan tentang kebijakan, program tahunan, dan target perusahaan Membentuk tim kerja penyusun anggaran Membuat konsep anggaran Rapat koordinasi Perbaikan anggaran Pengajuan anggaran tahunan definitif kepada Badan Pengawas Disetujui dan disahkan oleh Badan Pengawas Dalam melakukan analisis varians akan dihasilkan penyimpangan antara anggaran dan realisasi. Penyimpangan atau variansi tersebut ada yang bersifat favorable dan unfavorable. Dalam menentukan favorable dan unfavorable terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara pendapatan dan biaya. Dari segi pendapatan apabila anggaran lebih kecil dari realisasi maka penyimpangan yang terjadi menguntungkan atau favorable. Sedangkan apabila anggaran lebih besar dari realisasi maka penyimpangan tersebut merugikan atau unfavorable. Namun hal tersebut berbeda pada segi biaya. Apabila anggaran lebih kecil dari realisasi maka penyimpangannya merugikan atau unfavorable. Sedangkan apabila anggaran lebih besar dari realisasi maka penyimpangan tersebut menguntungkan atau favorable. Analisis varians pada penelitian kali ini dilakukan terhadap anggaran operasional yakni laporan laba rugi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor tahun 2006 dan 2007. Hasil penghitungan analisis varians anggaran operasional PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dengan realisasinya pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil penghitungan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa kategori pada laporan laba rugi dalam melakukan analisis varians, yaitu pendapatan, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan laba bersih. 1. Pendapatan Pendapatan anggaran operasional PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor terdiri dari pendapatan air, pendapatan non air, dan pendapatan lain-lain. Hasil analisis varians pada pendapatan air menghasilkan sebuah penyimpangan yang unfavorable sebesar -2,4 dengan selisih Rp 1.427.921.350. Anggaran yang telah ditentukan jumlahnya memiliki nilai lebih besar dari realisasinya. Hal ini terjadi karena anggaran pemakaian air, jumlah pelanggan, pemakaian rata-rata per sambungan langganan SL per bulan, serta harga air rata-rata berada di bawah anggaran yang telah ditentukan. Pendapatan non air memiliki penyimpangan favorable sebesar 42,77 dengan selisih Rp 1.857.410.476. Pendapatan ini terdiri dari pendapatan sambungan baru, bukaan kembali, denda keterlambatan bayar, jasa penertiban meter air, dan pendapatan lainnya. Penyimpangan pendapatan non air sebesar 42,77 disebabkan adanya pendapatan sambungan baru serta jasa bukaan kembali yang terealisasi di atas anggaran. Selain itu denda keterlambatan bayar juga mengalami penyesuaian. Jasa pengawasan, jasa penertiban meter air, jasa perbaikan persil, dan pendapatan lainnya juga terealisasi lebih besar dari yang dianggarkan. Hasil analisis varians pendapatan lainnya dilakukan pada pendapatan lain-lain. Penyimpangan yang terjadi ketika dilakukan analisis varians adalah favorable dengan besar nilai penyimpangan 66,07 dan jumlah selisih Rp 200.271.488. Persentase penyimpangan pada pendapatan lain-lain mempunyai nilai yang signifikan, karena memiliki nilai penyimpangan paling besar dari komponen lainnya. Penyimpangan pada pendapatan lain-lain terjadi karena penerimaan bunga deposito dan bunga jasa giro yang menjadi faktor penyusun pendapatan lain-lain lebih besar dari yang dianggarkan. Total pendapatan menghasilkan penyimpangan favorable dengan persentase 0,98 dan selisih sebesar Rp 629.760.614. 2. Biaya Langsung Biaya langsung terdiri dari biaya sumber air, biaya pengolahan air, biaya transmisi dan distribusi, biaya perpompaan, dan biaya perencanaan teknik. Penghitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya sumber air menghasilkan sebuah penyimpangan yang unfavorable sebesar -3,60 dengan selisih Rp 158.773.688. Hal tersebut terjadi dikarenakan biaya pegawai, biaya listrik, dan biaya bahan kimia yang terealisasi lebih besar dari yang dianggarkan. Selain itu juga terdapat biaya pemeliharaan sumber air yang melebihi anggaran. Biaya pengolahan air memiliki penyimpangan sebesar 7,9 dengan selisih Rp 813.920.923, sehingga penyimpangan yang ditimbulkan termasuk favorable. Penyimpangan yang terjadi dikarenakan biaya pegawai, biaya bahan kimia, biaya listrik PLN, dan biaya rupa-rupa operasi berada di bawah anggaran. Selain itu biaya pemeliharaan pengolahan air juga terealisasi di bawah anggarannya. Analisis varians dilakukan pada biaya transmisi dan distribusi dengan tingkat penyimpangan sebesar 0,13 dan selisih Rp 13.933.406. Jumlah anggaran yang lebih besar dari realisasi ini menimbulkan penyimpangan yang favorable. Realisasi dari biaya transmisi dan distribusi berada di bawah anggaran yang telah ditentukan, hal ini dikarenakan biaya operasi yang terdiri dari biaya pegawai, biaya pemakaian bahan, biaya pemakaian pipa persil, biaya tutupan, biaya listrik, dan biaya rupa-rupa operasi terealisasi di bawah anggarannya. Selain itu biaya pemeliharaan bengunan dan instalansi serta biaya penyusutan juga berada di bawah anggaran. Biaya perpompaan termasuk pada kategori penyimpangan favorable dengan persentase penyimpangan sebesar 16,91 dan selisih Rp 35.432.395. Hasil analisis varians pada biaya perencanaan teknik memiliki jumlah penyimpangan sebesar 2 dengan selisih Rp 24.892.435. Penyimpangan pada biaya perencanaan teknik bersifat favorable. Total biaya langsung memiliki penyimpangan favorable sebesar 2,67 dengan selisih Rp 729.405.471. 3. Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung terdiri dari biaya umum dan keuangan, biaya hubungan langganan, dan biaya lain-lain. Penghitungan analisis varians yang dilakukan pada biaya umum dan keuangan memiliki penyimpangan favorable sebesar 1,23 dengan selisih Rp 298.873.934. Lain halnya dengan biaya hubungan langganan dan biaya lain-lain, kedua biaya ini memiliki penyimpangan yang unfavorable. Biaya hubungan langganan menghasilkan penyimpangan sebesar -12,52 dengan besar selisih Rp 387.032.365. Biaya lain-lain menghasilkan penyimpangan sebesar - 26,19 dengan selisih Rp 86.442.027. Total biaya tidak langsung menghasilkan penyimpangan unfavorable dengan persentase sebesar - 37,49 dengan selisih sebesar Rp 174.600.458. 4. Laba Bersih Laba bersih dihasilkan dari penghitungan total pendapatan, total biaya langsung, total biaya tidak langsung, serta estimasi PPH badan. Hasil analisis varians terhadap estimasi PPH badan menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi adalah unfavorable dengan nilai persentase - 11,62 dan besar selisih Rp 363.185.222. Sedangkan laba bersih yang dihasilkan dalam analisis varians ini memiliki penyimpangan favorable dengan persentase 13,42 dan selisih Rp 821.380.404. Tabel 4. Hasil Analisis Varians Anggaran Operasional PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor Tahun 2006 Uraian Analisis Varians Penyimpanga n UF PENDAPATAN Pendapatan air 1,427,921,350 -2.40 unfavorable Pendapatan non air - 1,857,410,476 42.77 favorable Pendapatan lain-lain -200,271,488 66.07 favorable Jumlah pendapatan -629,760,614

0.98 favorable

BIAYA LANGSUNG Biaya sumber air -158,773,688 -3.60 unfavorable Biaya pengolahan air 813,920,923 7.90 favorable Biaya transmisi dan distribusi 13,933,406 0.13 favorable Biaya perpompaan 35,432,395 16.91 favorable Biaya perencanaan teknik 24,892,435 2.00 favorable Jumlah biaya langsung 729,405,471 2.67 favorable BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya umum dan keuangan 298,873,934 1.23 favorable Biaya hubungan langganan -387,032,365 -12.52 unfavorable Biaya lain-lain -86,442,027 -26.19 unfavorable Jumlah biaya tidak langsung -174,600,458 -0.63 unfavorable TOTAL BIAYA 554,805,012 1.01 favorable Lanjutan Tabel 4. Laba sebelum PPH badan - 1,184,565,626

12.81 favorable