3. Deskripsi jasa perpustakaan yang direncanakan.
4. Penyediaan ruangan untuk hal berikut:
a. Koleksi perpustakaan
b. Staf perpustakaan
c. Ruang lain yang diperlukan sebagai sarana penunjang
perpustakaan seperti ruang pameran, laboratorium, dan ruang konferensi.
5. Bagan organisasi yang menunjukkan bagaimana perpustakaan
menyusun sumber, jasa, dan personalia untuk melaksanakan berbagai fungsi perpustakaan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa gedung atau ruang perpustakaan mutlak harus ada. Gedung atau ruang perpustakaan harus berada di
tempat yang strategis dan bisa dengan mudah dijangkau oleh pengguna.
2.2.2 Ruang Perpustakaan
Kata ruangan dan ruang dalam pemakaian sehari-hari sering dipakai secara bergantian untuk pengertian yang sama dalam konteks yang sama pula atau
berbeda. Menurut Siregar 2008: 12 “Ruangan perpustakaan adalah tempat atau bagian tertentu dalam satu gedung perpustakaan yang dipakai untuk meletakkan
suatu barang tertentu yang mempunyai fungsi tertentu, yang dibatasi oleh pemisah atau penyekat.
2.2.2.1 Persyaratan Ruang
Keadaan ruangan perpustakaan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan berhasil tidaknya penyelenggaraan suatu perpustakaan. Hal ini
menyangkut hal bagaimana pembagian ruang, perbandingan luas satu dengan lainnya, letaknya, kondisinya dan sebagainya. Di dalam membagi ruangan, yang
perlu diperhatikan adalah supaya ruang-ruangan yang tersedia dapat menyimpan koleksi bahan pustaka dan menampung aktifitas atau kegiatan yang
diselenggarakan perpustakaan. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus 1999: 51
dinyatakan bahwa ruangan perpustakaan perlu diatur dengan pendekatan sistem
Universitas Sumatera Utara
sehingga komposisi antara ruang koleksi, ruang baca, ruang pelayanan dan ruang kerja dapat serasi dan nyaman. Tujuan dari pengaturan tersebut adalah:
1. Aktifitas layanan perpustakaan dapat berlangsung dengan lancar
2. Para pengunjung tidak saling mengganggu waktu bergerak dan belajar
3. Memungkinkan sirkulasi udara dan masuknya sinar matahari dalam
ruangan 4.
Pengguna perpustakaan merasa betah dan nyaman serta mudah memperoleh informasi yang dibutuhkan.
5. Pengawasan dan pengamanan bahan pustaka dapat dilaksanakan
dengan baik. Dalam merencanakan letak ruangan-ruangan perpustakaan, perlu
diperhatikan hubungan suatu ruangan dengan yang lain. Pengadaan harus ada hubungan langsung dengan katalog untuk mengetahui sudah atau belum adanya
buku yang diminta di koleksi perpustakaan, sedangkan bagian pengolahan maupun peminjaman harus ada hubungan langsung dengan katalog maupun
koleksi. Tempat yang disediakan untuk ruang perpustakaan harus terpisah-pisah
dari aktifitas lain, seperti penempatan ruang kepala, ruang rapat dan sebagainya. Harus mudah dicapai secara langsung dan tidak melalui ruang kerja orang lain.
Betapa pun kecilnya ruangan yang tersedia di perpustakaan namun kenyamanan perlu dijaga, sehingga pengunjung dan pengguna perpustakaan merasa betah
berada di dalam perpustakaan. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Umum 1992:5 yang dikutip oleh
Saria 2005: 6 “Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan
pustaka, tempat melaksanakan kegiatan layanan perpustakaan dan tempat bekerja petugas perpustakaan
”. Suatu ruang perpustakaan sebaiknya dirancang dan dibangun sesuai dengan fungsi perpustakaan. Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam perancangan ruangan perpustakaan adalah: 1.
Jumlah koleksi dan perkembangannya dimasa yang akan datang. 2.
Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan. 3.
Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan 4.
Jumlah petugas atau karyawan yang menggunakan ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Sehubungan dengan kebutuhan ruangan tersebut Soetminah 1992:19 menyatakan bahwa ada tiga komponen yang memerlukan ruangan yaitu:
1. Koleksi
Penempatan koleksi pada perpustakaan dengan sistem terbuka berbeda dari sistem tertutup, luas ruangan yang dibutuhkan juga berbeda.
Untuk sistem tertutup satu meter bujur sangkar dapat menampung 180- 220 pustaka, pada sistem terbuka hanya 130-170 pustaka.
2. Pembaca
Setiap pembaca memerlukan tempat seluas 3 meter bujur sangkar dan perlu ketenangan untuk berkonsentrasi. Oleh karena itu ruangan harus
bersih, terang, tenang, longgar, sejuk, ventilasi cukup dan sebagainya. 3.
Petugas perpustakaan Setiap petugas, baik untuk pekerja, pengolahan maupun pelayanan
memerlukan tempat seluas 3 meter bujur sangkar. Dalam Standar Nasional Indonesia 7495 Badan Standarisasi Nasional
2009, 6 tentang perpustakaan umum kabupatenkota, menyatakan bahwa: Perpustakaan menempati gedung sendiri dan menyediakan ruang untuk
koleksi, staf dan penggunanya dengan luas sekurang-kurangnya 600 m
2
ruang koleksi dan baca anak-anak, remaja, dewasa, ruang kepala, ruang administrasi, ruang pengolahan, ruang serba guna, ruang teknologi
informasi dan komunikasi serta multimedia, ruang perpustakaan keliling. Lokasi gedung berada di pusat kegiatan masyarakat, dan mudah dijangkau.
Perpustakaan
memperhatikan aspek
kenyamanan, keindahan,
pencahayaan, ketenangan, keamanan, sirkulasi udara. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa perpustakaan
tidak mungkin digabungkan dengan unit-unit kerja yang lain di dalam satu ruangan, tetapi harus menempati gedung sendiri dengan luas sekurang-kurangnya
600 m
2
dan lokasinya harus mudah dijangkau oleh masyarakat umum.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Tata Ruang Dalam Perpustakaan