Karakteristik Ruangan Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Jarak Gedung dengan Sumber Bising Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Ruangan Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Kota Tebing Tinggi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi terdiri dari beberapa rungan yang terdiri 2 lantai tingkat yaitu 1. Ruang Kepala Kantor 2. Ruang Tata UsahaKerja Staf 3. Ruang Pelayanan Referensi 4. Ruang Layanan Anak dan Ruangan Layanan Remaja

4.2 Jarak Gedung dengan Sumber Bising

Gedung Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi bisa dikatakan strategis karena berada ditengah kota dan dekat dengan keramaian, namun dari keramain tersebut menimbulkan bunyibising yang kontineutidak menentu. Dimana dari Bising yang dihasilkan keramaian tersebut dapat mengganggu kenyaman pengguna yang berada didalamnya. Sumber kebising yang dominan diperoleh ialah dari jalan raya, jalan raya dengan perpustakaan tidak ada batasan, kalau pengguna keluar dari pintu perpustakaan 2 atau 3 langkah sudah turun ke jalan raya. Selain jalan ralan raya masih ada sumber bising lainnya yaitu alun-alun Kota Tebing Tinggi yang berada diseberang jalan tepat didepan Gedung Perpustakaan. Karena berada dikeramaian maka pedagang pinggir jalan juga banyak yang bisa menimbulkan bunyibising pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.

4.3 Hasil

4.3.1 Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan pada Beberapa Lokasi di

Kantor Perpustakaan, Arsip Dokumentasi Kota Tebing Tinggi Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi menggunakan alat sound level meter dengan lama paparan 5 lima detik. Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Menggunakan Sound Level Mete Pengukuran Menggunakan Sound Level Meter NO Titik Pagi Siang Sore 1 Lantai 2 Sirkulasi 57.9 dBA 60 dBA 59.8 dBA 2 Lantai 1 Dengan Pintu Tertutup 59 dBA 61.5 dBA 63.9 dBA 3 Lantai 1 Dengan Pintu Terbuka 60.4 dBA 66.9 dBA 61.6 dBA 4 Depan Pintuluar Gedung 74.5 dBA 73.6 dBA 75 dBA

4.3.2 Hasil Perhitungan Tingkat Kebisingan Pada Kantor Perpustakaan,

Arsip Dokumentasi Kota Tebing Tinggi Perhitungan tingkat kebisingan pada Kantor Perpustakaan, Arsip Dokumentasi Kota Tebing tinggi dengan kebisingan kontinue sebagai berikut: 1. Menentukan Rata-Rata leq pada Pagi hari jam 08:00-09:00 dari lantai 2, lantai 1 dengan pintu tertutup, lantai 1 dengan pintu terbuka dan depan pintuluar gedung yaitu: L eq = 10 log n ∑ [f i 10 Li10 ] L eq = 10 log 15 [1x10 57.910 + 1x10 5910 +1x10 60.410 +1x10 74.510 ] L eq = 10 log 15 [616.595+794.328,2+1.096.478,2+ 28.183.830] L eq = 10 log 15 [30.691.231.4 ] L eq = 10 log 6138246.28 L eq = 67.88 dBA 2. Menentukan Rata-rata Leq Pada Siang hari hari jam 12:00-13:00 dari lantai 2, lantai 1 dengan pintu tertutup, lantai 1 dengan pintu terbuka dan depan pintuluar gedung yaitu: L eq = 10 log n ∑ [f i 10 Li10 ] Universitas Sumatera Utara L eq = 10 log 15 [1x10 6010 + 1x10 61.510 +1x10 66.910 +1x10 73.610 ] L eq = 10 log 15 [1.000.000+1.412.538+4.897.788+22.908.680] L eq = 10 log 15 [30219006] L eq = 10 log 6043801.2 L eq = 67.81 dBA 3. Menentukan Rata-Rata Leq pada Sore hari jam 15:00-16:00 hari dari lantai 2, lantai 1 dengan pintu tertutup, lantai 1 dengan pintu terbuka dan depan pintuluar gedung yaitu: L eq = 10 log n ∑ [f i 10 Li10 ] L eq = 10 log 15 [1x10 59.810 + 1x10 63.910 +1x10 61.610 +1x10 7510 ] L eq = 10 log 15 [954.992.586+2.454.709+1.445.440+31.622.776.6] L eq = 10 log 15 [36477918.186] L eq = 10 log 7295583.6372 L eq = 68.63 dBA 4. Mennetukan Rata-rata dari hasil keseluruhan rata-rata pagi, siang dan sore yaitu: L eq = 10 log n ∑ [f i 10 Li10 ] L eq = 10 log 15 [1x10 67.8810 + 1x10 67.8110 +1x10 68.6310 ] L eq = 10 log 15 [6.137.620+6.039.486+7.294.575,1] L eq = 10 log 15 [19.471.681,1] L eq = 10 log 3.894.336,22 L eq = 65.9 dBA

4.4 Pembahasan

Pengukuran dilakukan pada Kantor Perpstakaan, Arisip Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dengan sumber bising yang kontiniu atau sumber bising yang terputus-putus, yaitu suara pengunjung dari berbagai kalangan masyarakat, suara pegawai yang sedang bekerja dan suara dari luar gedung yang begitu dekat dengan jalanan raya. Dimana sumber bunyi yang ada disekitar gedung perpustakaan maupun didalam gedung perpustak merupakan suber bunyi yang Universitas Sumatera Utara tidak menentu. Untuk itu apakah intesitas kebisingan malebihi atau tidak Nilai Ambang Kebisingnan NAB, maka peniliti melakukan perhitung rata-rata tingkat kebisingan equivalent Leq. Menurut Permenakertrans Nomor 13MenX2011 Nilai Ambang Batas kebisingan di wilayah kerja adalah 85 dBA untuk paparan 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Dari hasil pengukuran yang dilakukan dengan 10 titik pengukuran tidak ada nilai kebisingan yang melebihi nilai ambang batas 85 dBA, maka wilayah kerja tersebut aman untuk dilakukan aktivitas tanpa ada penanganan kebisingan ditempat kerja. Sementara untuk kebisingan dengan intensiats bunyi sebesar 140 dBA tidak boleh terpapar walau sesaat. Sesuai dengan hasil pengukuran dengan menggunakan sound level meter dari 4 titik dengan waktu yang berbeda. Pada pagi hari dari tikik 1 pada ruangan sirkulasi di lantai 2, dari titik 2 pada ruang lantai 1 dengan kondisi pintu utama terutup, dari titik 3 pada ruangan laintai 1 dengan kondisi pintu utama tertutup, dan didepan pintu utama atau diluar gedung adalah 57.9 dBA, 59 dBA, 60.4 dBA dan 74.5 dBA. Pada siang hari dari titik 1 pada ruangan sirkulasi di lantai 2, dari titik 2 pada ruang lantai 1 dengan kondisi pintu utama terutup, dari titik 3 pada ruangan laintai 1 dengan kondisi pintu utama tertutup, dan didepan pintu utama atau diluar gedung adalah 60 dBA, 61.5 dBA, 66.9 dBA, dan 73.6 dBA. Pada Siang hari dari tikik 1 pada ruangan sirkulasi di lantai 2, dari titik 2 pada ruang lantai 1 dengan kondisi pintu utama terutup, dari titik 3 pada ruangan laintai 1 dengan kondisi pintu utama tertutup, dan didepan pintu utama atau diluar gedung adalah 59.8 dBA, 63.9 dBA, 61.6 dBA, dan 75 dBA. Sehingga berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan lokasi-lokasi atau zona-zona yang tergolong dalam zona merah, zona kuning, dan zona hijau. Dari data di atas diketahui bahwa bising yang intensitasnya kecil pada pagi hari diruangan sirkulasi lantai 2 karena pengunjung masih sedikit dan rungan sirkulasi jauh dari sumber bising. Semakin siang dan sore dilantai 1 intensitas bising mulai meningkat dikarenakan pengunjung mulai banyak silih bergati keluar masuk perpustakaan dan sumber bising dekat. Universitas Sumatera Utara Sedang hasil yang telah dihitung rata-rata Leq adalah 65.9 dBA masih jauh dibawab Nilai Ambang Kebisingan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 tahun 1987 tentang kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan menyatakan pembagian wilayah dengan empat zona. Wilayah dalam empat zona tersebut yaitu: 5. Zona A adalah zona untuk tempat penelitian, rumah sakit, tempat perawatan kesehatan atau sosial, tingkat kebisingan 35 – 45 dB. 6. Zona B untuk perumahan, tempat pendidikan, dan rekreasi, tingkat kebisingan 45 – 55 dB. 7. Zona C, untuk perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar, tingkat kebisingan 50 60 dB. 8. Zona D bagi lingkungan industri, pabrik, stasiun kereta api, dan terminal bus, tingkat kebisingan 60 – 70 dB Perpustakaan adalah bagian dari pendidikan, karena perpustakaan salah satu aspek penunjang dalam kegiatan lingkungan pendidikan. Jadi perpustakaan berada di zona B dengan tingkat kebisingan 45-55 dB. 65.9 dBA sudah melebihi standard yang dibuat oleh kementrian kesehatan. Maka diperlukan pengendalian kebisingan, dengan mebuat peredam suara bunyi. Sedangak menurut Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48MENLH111996; Lingkungan kegiatan Sekolah pendidikan adalah 55 dBA. Standar yang dibuat oleh Kemetrian Negara Lingkungan Hidup masih melebihi tingkat kebisingan. Jadi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi melebihi standar tingkat kebisingan yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan maupun Kementrian Negara Lingkungan hidup, oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasiuntuk penanganan kebisingan. Peredam kebisingan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang mampu meredam bising atau bahan penyerap bunyi. Penyerapan bunyi adalah kemampuan suatu bahan untuk meredam bunyi yang datang. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kantor Perpustakaan, Arsip Dokumentasi Kota Tebing Tinggi yang berdekatan dengan jalan raya dan keramaian, dapat disimpulkan bahwa sumber bunyi yang dominan dari jalan raya. Tingkat kebisingan yang rendah di ruangan sirkulasi karena jauh dari sumber bunyi yang dominan. Rata-rata tingkat kebisingan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Tebing Tinggi adalah 65.9 dBA melebihi ambang bising di lingkungan pendidikan yang telah ditentukan oleh Menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48MENLH111996; Lingkungan kegiatan Sekolah pendidikan adalah 55 dBA. Sedangkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 tahun 1987 tentang kebisingan yang berhubungan dengan kesehatan menyatakan pembagian wilayah dengan empat zona, dimana perpustakaan berada di zona B dengan tingkat kebisingan 45-55 dB. Karena sudah melebihi ambang bising dilingkungan sekalah, maka perlu dilakukan penanganan untuk mengurangi kebisingan yang di Kantor Perpustakaan, Arsip Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan peneliti terhadap Kantor Perpustakaan, Arsip Dokumentasi Kota Tebing Tinggi adalah : 1. Dengan menutup semua lubang yang memungkinkan bunyibising masuk dari lubang-lubang tersebut. 2. Dengan membuat peredam ruangan pada dinding seperti, karpet, busa, kain dan wol. 3. Dengan membuat pintu ganda. Karena jika satu pintu saat dibuka akan masuk bunyi atau bising kedalam ruangan yang tertutup sehingga membuat ruangan bergemuru. Dengan pintu ganda disaat membuka pintu pertam otomatis pintu kedua masih tertutup jadi bunyi atau bising tidak masuk kedalam ruangan begitu juga kita membuka pintu kedua Universitas Sumatera Utara