atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Bising ini merupakan
kumpulan nada-nada dengan macam-macam intensitas yang tidak diinginkan sehingga mengganggu kesehatan orang terutama pendengaran. Sedangkan
menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51MEN1999, kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-
alat proses produksi dan aau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.
Dari pendapat diatas dapat diketahui bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.
2.3.2 Jenis-jenis Kebisingan
Menurut Roestam yang dikutip oleh Tandauly 2014, kebisingan dapat diklarifikasikan menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut:
1. Kebisingan Tetap
Kebisingan tetap dapat dibagi menjadi 2 yaitu: a.
Kebisingan dengan frekuensi terputus discrete frequency noise Kebisingan ini berupa nada-nada murni pada frekuensi yang
beragam, contoh suara mesin, suara kipas dan sebagainya. b.
Broad Band Noise Kebisingan dengan frekuensi terputus dan broad band noise
sama-sama digolongkan sebagai kebisingan tetap steady noise. Perbedaannya dengan broad band noise terjadi pada frekuensi
yang lebih bervariasi bukan nada murni. 2.
Kebisingan Tidak Tetap Kebisingan tidak tetap dapat menjadi:
a. Kebisingan fluktuatif fluctuating noise
Kebisingan yang selalu berubah-ubah selama selang waktu tertentu.
Universitas Sumatera Utara
b. Intermitten Noise
Sesuai dengan terjemahannya, intermitten noise adalah kebisingan yang terputus-putus dan besarnya dapat berubah-ubah, contohnya
kebisingan lalu lintas. c.
Impulsive Noise Kebisingan impulsif dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi
memekakkan telinga dalam waktu relatif singkat, misalnya suara senjata dan alat-alat sejenis lainnya.
2.3.3 Sumber Kebisingan
Sumber bising adalah suatu hal yang tidak dapat diragukan lagi sebagai asal atau aktivitas yang menghasilkan suara bising yang merusak pendengaran
baik sementara ataupun permanen. Menurut Jatiningrum 2010, sumber kebisingan yang utama adalah sebagai berikut:
1. Jalan Raya
Sumber utama: motor, sistem exhaust mobil, smaller trucs dan bis. Kebisingan ini dapat diperbesar oleh jalanan yang sempit dan gedung
yang tinggi dimana dapat menghasilkan suara bergema. 2.
Pesawat terbang 3.
Rel kereta api Sumber dari mesin lokomotif, klakson dan peluit.
4. Konstruksi
Sumber utama: pneumatic hammer, air compressor, bull dozer, loader dump truck dan parement breakers.
5. Industri
Biasanya berasal dari fans, mesin-mesin dan kompressor yang dipasang di luar bangunan sendiri. Kebisingan yang bersumber dari
dalam industri di transfer kepada masyarakat sekitar melalui jendela, pintu dan dinding bangunan industri. Kebisingan ini mempunyai
dampak penting pada pekerja yaitu dapat menyebabkan penurunan kemampuan daya dengar hearing loss.
Universitas Sumatera Utara
6. Gedung-gedung
Kebisingan di dalam gedung berasal dari plumbing, boilers, generator, air conditioners dan fans. Kebisingandi luar gedung
berasal dari emergency vechicles, traffic dan refuse collection. 7.
Produk-produk konsumen Kebisingan dapat bersumber dari peralatan rumah tangga seperti
vacuum cleaner dan peralatan halaman seperti mesin pemotong rumput dan penyapu salju.
2.3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebisingan