Media Massa Radio Kerangka Teori

b. Says what apa yang dikatakan: pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan. c. In which channel melalui saluran apa: media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat digunakan primary technique, secondary technique, direct communication atau indirect communication. d. To whom kepada siapa: komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak audience analysis. e. With what effect dengan efek apa: hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju berkaitan dengan efek ini dipelukan adanya analisis efek.

2.1.6 Media Massa Radio

Radio – tepatnya radio siaran broadcasting radio merupakan salah satu jenis media massa mass media, yakni sarana atau saluran komunikasi massa channel of mass communication, seperti halnya suratkabar, majalah, atau televisi. Ciri khas utama radio adalah AUDITIF, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran. “Apa yang dilakukan radio adalah memperdengarkan suara manusia untuk mengutarakan sesuatu” Saturday Review Romli, 2004:19 Radio memiliki daya tarik disebabkan oleh tiga unsur yang melekat padanya Munthe, 1996:99-101, yakni: a. Kata-kata Lisan spoken words Pengunaan lambang kata sangat penting melalui radio. Karena pengiriman pesan dalam komunikasi radio tidaklah ditujukan untuk kebebasan. Penyiar harus menganggap bahwa pendengarnya hanya mempunyai satu kesempatan untuk mendengar satu bagian tertentu dari suatu penyajian pesan tertentu. Untuk alasan ini, pendengar hendaknya hanya menggunakan kata-kata yang umum digunakan Universitas Sumatera Utara kelompok sasaran tertentu. Kata-kata yang digunakan hendaknya menimbulkan kesan dialog. Dialog dapat digunanakan untuk menunjukkan informasi latar belakang seperlunya kepada pendengar. Dengan cara ini, diharapkan pendengar dapat memahami apa yang sedang terjadi. Tetapi, dialog yang berlebihan justru dapat menimbulkan efek statis. Kalau ini yang terjadi maka pendengar akan pindah dari program yang disiarkan. b. Musik music Penggunaan musik menciptakan suasana yang membangkitkan emosi. Agar hal ini tercapai, menurut Hilliard, penyiar harus tahu dimana dan bagaimana penggunaan musik dalam program. Setidaknya ada lima tujuan dasar menggunakan musik, yaitu: a sebagai isi untuk program musik, b Sebagai tema untul banyak program c untuk menjembatani devisi dalam sebuah program, d sebagai sebuah efek suara, dan e untuk latar belakang atau isi hati. c. Efek Suara Sound Effect Efek suara bermanfaat untuk memberikan pengertian khusus dari suatu pesan. Karena itu, efek suara mampu mendorong pendengar untuk bereaksi. Efek suara tepat digunakan terutama dalam menggunakan bahasa tindakan. Dapat juga digunakan secara deskriptif. Efek suara menurut Mc.loney dalam Munthe, 1996:100 dapat digunakan untuk menyatakan: 1 Tindakan atau gerakan dalam suatu keadaan. Contohnya adalah langkah-langkah kaki, pintu yang ditutup, ketukan mesin tik, dan sebagainya. 2 Suasana atau perasaan mengenai tindakan. Sebuah efek suara pintu hanya berarti sebuah gerakan, yaitu sebuah pintu dibuka atau ditutup. Sebuah pintu yang terderak berarti gerakan yang sama. Tapi juga menyatakan sesuatu tentang setting latar dan memberitahu sesuatu yang misterius. 3 Sifat dari keadaan. Suatu latar keadaan dalam radio tanpa mengemukakan secara verbal akan memberi karakteristik suatu latar belakang. Kata-kata lisan, musik, dan efek suara hendaknya diramu dengan tepat agar program radio tidak monoton dan kaku. Dalam meramu, dapat dilakukan melalui banyak cara. Universitas Sumatera Utara Apakah komposisinya sama antara kata, musik, dan efek suara bergantung keinginan pendengar, format programnya, jenis masalahnya, dan waktu siaran.

2.1.7 Sejarah Perkembangan Radio

Dokumen yang terkait

Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus (Studi Kualitatif Opini Peserta Audisi Penyiar Tentang Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus)

0 37 133

Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM (99,5 MHz) Dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio Bahana Kusuma FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kabanjahe)

4 88 132

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

0 0 12

PENDAHULUAN Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara semarakata terhadap minat dengar masyarakat kota Solo).

0 4 50

STRATEGI PENYIARAN PROGRAM ACARA “SEMARAKATA” DI RADIO SWARA SLENK FM 92,5MHZ Strategi Penyiaran Program Acara Semarakata Di Radio Swara Slenk FM 92,5 mhz (studi deskriptif kualitatif tentang strategi Penyiaran radio swara slenk fm dalam program acara se

1 5 16

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 11

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 1

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 28

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 26

Pola Penyiaran Radio Bathara Suara Sakti FM (93,2 MHz) dan Minat Dengar (Studi Deskriptif Tentang Pola Penyiaran Radio BASS FM Dalam Menarik Minat Dengar Anak Muda Kota Kisaran)

0 0 4