Akan tetapi, dalam teori komunikasi dikenal istilah empathy, yang berarti kemampuan memproyeksi diri kepada peranan orang lain. Jadi, meskipun antar
komunikator dan komunikan terdapat perbedaan dalam kependudukan, jenis pekerjaan, agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, ideologi, dan lain-lain, jika
komukator bersifat empatik, komunikasi tidak akan gagal.
2.1.5 Komunikasi Massa
Banyak defenisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakannya. Tetapi, dari sekian
banyak defenisi itu ada benang merah kesamaan defenisi satu sama lain. Pada dasarnya komuikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan
elektronik. Komunikasi massa bersal dari pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa.
Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak
meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar dan pada
umumnya agak sukar didefenisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio atau visual. Komunikasi massa
barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefenisikan menurut bentuknya; televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku dan pita dalam Nurudin, 2003:11.
Sedangkan menurut Jay Black dan Frederick G. Whitney, disebutkan, ”Mass Comunication is a process whereby massproduced message are transmitted to large,
anonymous, and heterogeneous masses of receivers komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara massal tidak sedikit itu
disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen.” dalam Nurudin, 2003:11.
”Large” di sini berarti lebih luas dari sekedar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan ”Anonymous” berarti bahwa individu yang
menerima pesan cenderung menjadi asing satu sama lain atau tidak saling mengenal satu sama lain, dan ”Heterogeneous” berarti bahwa pesan yang dikirim ”to whom it
Universitas Sumatera Utara
may concern” kepada yang berkepentingan yakni kepada orang-orang dari berbagai macam atribut, status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu
sama lain dan bukan penerima pesan yang homogen.
Gambar 3 Alat Komunikasi Massa
Bagi para pengelola media massa adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk memenuhi segala keingininan khalayak. Satu-satunya cara untuk dapat mendekati
keingininan seluruh khalayak sepenuhnya ialah dengan mengelompokkan mereka menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, hobi, dan
lainnya berdasarkan perbedaan sebagaimana dikemukakan diatas. Pengelompokan tersebut telah dilaksanakan oleh berbagai media massa dengan
mengadakan rubrik atau acara tertentu untuk kelompok pembaca-pendengar-penonton tertentu. Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas maka sejumlah rubrik atau
acara diperuntukkan bagi kelompok tertentu sebagai sasarannya atau dapat disingkat kelompok sasaran target group, disamping khalayak keseluruhan sebagai
sasarannya atau disebut khalayak sasaran target audience
Alat Komunikasi
Massa
Televisi Film
Buku
Majalah Surat
Kabar
Internet Tabloid
Kaset Cd
Radio
Universitas Sumatera Utara
a. Fungsi Media Massa Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat terdiri dari surveillance
pengawasan, interpretation penafsiran, Linkage ketertarikan, transmission of vallues penyebaran nilai, dan entertainment hiburan. Ardianto, 2004:16-20.
Sedangkan fungsi komunikasi massa menurut Alexis Tan adalah:
Tabel 2 FUNGSI KOMUNIKASI MASSA ALEXIS S TAN
No TUJUAN KOMUNIKATOR Penjaga Sistem
TUJUAN KOMUNIKAN Menyesuaikan diri pada sistem; pemuasan kebutuhan
1
2
3
4 Memberi Informasi
Mendidik
Mempersuasi
Menyenangkan; memuaskan kebutuhan komunikasi
Mempelajari ancaman dan peluang; memahami lingkungan; menguji
kenyataan; meraih keputusan
Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna memfungsikan
dirinya, secara efektif dalam masyarakatnya; mempelajari nilai, tingkah
laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.
Memberi keputusan; mengadopsi nilai, tingkah laku dan aturan yang cocok agar
diterima dalam masyarakatnya
Menggembirakan; mengendorkan urat syaraf, menghibur, mengalihkan perhatian
dari masalah yang dihadapi.
b. Proses Komunikasi Massa
Universitas Sumatera Utara
Pengertian proses komunikasi massa pada hakikatnya merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang berarti, yang dilakukan melalui saluran
channel, biasanya dikenal dengan media printed press , media auditif radio, media visual gambar, lukisan atau media audio visual televisi dan film. Harold D.
Lasswell seorang ahli politik di Amerika Serikat mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapan
tersebut merupakan suatu formula dalam menentukan scientific study dari suatu proses komunikasi massa dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
who siapa, says what berkata apa, in which channel melalui saluran apa, to whom kepada siapa, with what effect dengan efek apa?
Tabel 3 Formula Lasswell
WHO SAYS WHAT IN WHICH
CHANNEL TON WHOM
WHIT WHAT EFFECT
Siapa Berikan apa
Melalui Saluran Apa
Kepada Siapa Dengan Efek
Apa komunikator
Pesan Media
Penerima Efek
Control studies Analisis Pesan Analisis Media
Analisis Khalayak
Analisis Efek
Ardianto, 2004:3
Dengan mengikuti Formula Lasswell dapat dipahami bahwa dalam proses komunikasi massa terdapat lima unsur yang disebut komponen atau unsur dalam
proses komunikasi yaitu : Ardianto, 2004: 33-34 a.
Who siapa: komunikator, orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikasi massa, bisa perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi
maupun instansi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unsur “siapa” memerlukan analisis control control analysis yaitu analisis yang merupakan
subdivisi dari riset lapangan.
Universitas Sumatera Utara
b. Says what apa yang dikatakan: pernyataan umum, dapat berupa suatu ide,
informasi, opini, pesan dan sikap, yang sangat erat kaitannya dengan masalah analisis pesan.
c. In which channel melalui saluran apa: media komunikasi atau saluran yang
digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi. Dalam hal ini dapat digunakan primary technique, secondary technique, direct communication atau
indirect communication. d.
To whom kepada siapa: komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut ditujukan, berkaitan dengan
masalah penerima pesan. Dalam hal ini diperlukan adanya analisis khalayak audience analysis.
e. With what effect dengan efek apa: hasil yang dicapai dari usaha penyampaian
pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju berkaitan dengan efek ini dipelukan adanya analisis efek.
2.1.6 Media Massa Radio