lxxiv
3. Uji Homogenitas
Dalam penelitian ini, uji homogenitas yang digunakan adalah uji Bartlet dengan taraf signifikansi 5. Hasil uji homogenitas ini secara lengkap pada
lampiran 23 dan telah diringkas pada tabel 19. Tabel 19. Hasil Uji Homogenitas Prestasi Belajar Siswa Sub Pokok Bahasan
Konsep Mol. No
Uji Homogenitas
Jumlah Sampel
Derajat Kebebasan
Harga X
2
Kesimpulan Hitung
Tabel 1.
2. 3.
4. 5.
6. Pretes Aspek
Kognitif Pretes Aspek
Afektif Prestasi Aspek
kognitif Prestasi Aspek
afektif Postes Aspek
Kognitif Postes Aspek
Afektif 114
114 114
114 114
114 111
111 111
111 111
111 0,70
3,67 0,94
5,43 3,09
1,84 5,99
5,99 5,99
5,99 5,99
5,99 Homogen
Homogen Homogen
Homogen Homogen
Homogen
C. Pengujian Hipotesis
1. Hasil Analisis Variansi Setelah prasyarat analisis dipenuhi, maka diteruskan dengan pengujian
hipotesis penelitian. Penyajian hipotesis dilakukan dengan analisis variansi satu jalan sel tak sama. Perhitungan secara lengkap disajikan pada Lampiran 25.
Hasil analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama terhadap selisih nilai prestasi belajar kognitif materi konsep mol dirangkum dalam Tabel 20
Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Variansi Satu Jalan Sel Tak Sama Aspek Kognitif.
Sumber JK
Dk RK
F
obs
F
Kesimpulan
Metode Mengajar A
1351.3216 2 675.6608 6.88
3.07 H Ditolak
Galat G 10895.1316
111 98.1542 -
- -
Total 12246.4532
113 -
- -
-
lxxv Hasil analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama terhadap prestasi
belajar afektif materi konsep mol dirangkum dalam Tabel 21. Tabel 21. Rangkuman Hasil Analisis Variansi Satu Jalan Sel Tak Sama Aspek
Afektif.
Sumber JK
Dk RK
F
obs
F
Kesimpulan
Metode Mengajar A
587.998 2 293.999 11.29 3.07 H
Ditolak Galat G
2891.16 111
26.046 -
- -
Total 3749.158
113 -
- -
- 2. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
Setelah dilakukan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama terhadap prestasi belajar siswa pada materi konsep mol dan diperoleh hasil seperti
yang tercantum diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut ini. Pengujian hipotesis yang berbunyi metode STAD dilengkapi modul dapat
memberikan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode STAD dilengkapi LKS dan metode ceramah pada sub pokok bahasan Konsep
Mol. Hipotesis tersebut diuji dengan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Dari hasil analisis data diperoleh harga F
obs
= 6.88 untuk aspek kognitif, F
obs
= 11.29 untuk aspek afektif yang melampaui harga F
tabel
= 3.07 dengan N = 114 pada taraf signifikasi 5, maka baik untuk prestasi kognitif maupun aspek
afektif H
0A
ditolak dan H
1
diterima. Hal ini berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa yang diajar dengan metode STAD dilengkapi modul, metode STAD
dilengkapi LKS dan metode ceramah pada sub pokok bahasan Konsep Mol
3. Hasil Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Analisis variansi mempunyai kelemahan yaitu apabila H
ditolak, peneliti hanya mengetahui bahwa perlakuan-perlakuan yang diteliti memberikan pengaruh
yang berbeda. Namun, peneliti belum bisa mengetahui manakah perlakuan- perlakukan itu secara signifikan berbeda dengan yang lainnya. Untuk menutup
kelemahan itu, perlu dilakukan uji lanjut pasca anava yaitu dengan menggunakan Uji Scheffe.
lxxvi Hasil perhitungan Uji Scheffe selengkapnya terdapat dalam Lampiran 26,
rangkuman hasil uji lanjut pasca analisis variansi prestasi kognitif dengan Uji Scheffe disajikan dalam Tabel 22.
Tabel 22. Rangkuman Komparasi Ganda Selisih Nilai Prestasi Kognitif. Komparasi
X
i
-X
j 2
1n
i
+ 1n
j
RKG F
Kritik Keputusan
μ
1
vs μ
2
21.2079 0.0526
98.1542 6.6986
6.14 Ditolak
μ
2
vs μ
3
19.5603 0.0526
98.1542 6.1681
6.14 Ditolak
μ
1
vs μ
3
40.9132 0.0526
98.1542 13.7269
6.14 Ditolak
Keterangan :
1
= Prestasi kognitif siswa pada metode STAD dilengkapi modul
2
= Prestasi kognitif siswa pada metode STAD dilengkapi LKS
1
= Prestasi kognitif siswa pada metode konvensional cermah. Dari Tabel 22 dapat disimpulkan :
Metode belajar STAD dilengkapi modul lebih baik daripada metode STAD dilengkapi LKS, metode STAD dilengkapi LKS lebih baik daripada
metode konvensional ceramah, dan metode STAD dilengkapi modul lebih baik daripada metode konvensional ceramah dilihat dari prestasi kognitif.
Rangkuman hasil uji lanjut pasca analisis variansi prestasi afektif dengan Uji Scheffe disajikan dalam Tabel 23.
Tabel 23. Rangkuman Komparasi Ganda Nilai Prestasi Afektif. Komparasi
X
i
-X
j 2
1n
i
+ 1n
j
RKG F
Kritik Keputusan
μ
1
vs μ
2
10.9945 0.0526
26.046 8.0205
6.14 Ditolak
μ
2
vs μ
3
8.8863 0.0526
26.046 6.4826
6.14 Ditolak
μ
1
vs μ
3
12.4913 0.0526
26.046 9.1124
6.14 Ditolak
Keterangan :
1
= Prestasi afektif siswa pada metode STAD dilengkapi modul
2
= Prestasi afektif siswa pada metode STAD dilengkapi LKS
1
= Prestasi afektif siswa pada metode konvensional cermah.
lxxvii Dari Tabel 23 dapat disimpulkan :
Metode belajar STAD dilengkapi modul lebih baik daripada metode STAD dilengkapi LKS, metode STAD dilengkapi LKS lebih baik daripada metode
konvensional ceramah, dan metode STAD dilengkapi modul lebih baik daripada metode konvensional ceramah dilihat dari prestasi afektif.
D. Pembahasan Analisis Data