Uji Validitas Dan Reliabilitas Metode Analisis Data

28 2. Studi dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku pendukung, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data Sinulingga, 2011:192. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan SPSS. Kriteria pengambilan keputusan adalah : 1. Jika r hitung r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid 2. Jika r hitung r tabel,maka pertanyaan tersebut tidak dinyatakan valid

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Koncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel. 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 maka pertanyaan reliabel.

3.10 Metode Analisis Data

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sinulingga 2011:241, menyatakan definisi metode deskriptif ialah suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya tanpa bermaksud mengambil kesimpulan tertentu berdasarkan semua data yang telah terkumpul. Universitas Sumatera Utara 29

3.10.2 Analisis Linear Berganda

Analisis berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen X yang terdiri dari objek wisata X 1 , tingkat hunian hotel X 2 dan jumlah wisatawan X 3 terhadap variabel dependen Y yaitu penerimaan pariwisata di Kabupaten Simalungun. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah : Y’ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan: Y’ = Penerimaan sektor pariwisata a = Intercept b 1 = Koefisien regresi objek wisata X 1 = Objek Wisata b 2 = Koefisien regresi tingkat hunian hotel X 2 = Tingkat Hunian Hotel b 3 = Koefisien regresi jumlah wisatawan X 3 = Jumlah Wisatawan e = standard error 3.10.3 Pengujian Asumsi Klasik 3.10.3.1 Uji Multikolonieritas Multikolonieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam persamaan regresi punya korelasi hubungan yang erat satu sama lain. Tujuan uji multikolonieritas adalah menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi multikolonieritas. Jika Universitas Sumatera Utara 30 variabel sering berkorelasi maka variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Dasar pengambilan keputusan uji multikolonieritas: Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10 maka terjadi multikolonieritas. Jika nilai VIF 10 atau nilai tolerance 0,10 maka tidak terjadi multikolonieritas.

3.10.3.2 Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas model regresi yang baik adalah Homokedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dalam penelitian ini deteksi dengan menggunakan analisis grafik dan varian tak bersyarat.Analisis grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya.Dasar pengambilan keputusan untuk Heteroskedastisitas dengan analisis grafik, jika tidak terjadi Heteroskedastisitas.Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang terbentuk bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas. 3.10.4 Pengujian Hipotesis 3.10.4.1 Uji SerentakSimultan Uji F Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan statistik F uji F. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima atau H a ditolak, Universitas Sumatera Utara 31 sedamgkan F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,005 maka H o ditolak dan H a diterima. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F hitung ini adalah: H : b 1 , b 2, b 3 = 0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X 1 , X 2 dan X 3 yaitu berupa objek wisata,tingkat hunian hotel dan jumlah wisatawan terhadap penerimaan sektor pariwisata Y. H : b 1 , b 2, b 3 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dari variabel independen X 1 , X 2 dan X 3 yaitu objek wisata, tingkat hunian hotel dan jumlah wisatawan terhadap penerimaan sektor pariwisata Y. Nilai F hitung dapat diperoleh dangan menggunakan software SPSS. Selanjutnya nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat kesalahan α=5 dan derajat kebebasan df = n-k, k-1. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5

3.10.4.2 Uji Parsial Uji-t

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji-t.Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka H ditolak atau H a diterima. Jika tingkat signifikan dibawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh antara variabel X dan Y, apakah objek wisata X 1 , tingkat hunian hotel X 2 dan jumlah wisatawan Universitas Sumatera Utara 32 X 3 terhadap variabel penerimaan di sektor pariwisata Y secara terpisah atau parsial. Variabel independen dikatakan berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari probabilitas variabel independen dibandingkan dengan tingkat kesalahannya α. Jika probabilitas variabel independen lebih besar dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel independen lebih kecil dari tingkat kesalahannya α maka variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependen. Model pengujiannya adalah: H o : b i = 0 Artinya variabel independen yaitu berupa objek wisata, tingkat hunian hotel dan jumlah wisatawan, secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap penerimaan sektor pariwisata Y. H o : b i ≠ 0 Artinya variabel independen yaitu berupa objek wisata, tingkat hunian hotel dan jumlah wisatawan, secara parsial berpengaruh positif terhadap penerimaan sektor pariwisata Y. Kriteria pengambilan keputusan : H o diterima jika t hitung t tabel pada a=5 H o ditolak jika t hitung t tabel pada a=5

3.10.5 Koefisien Determinan R

2 Koefisien determinan R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0R 2 1. Jika R 2 semakin besar Universitas Sumatera Utara 33 mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 dan X 3 adalah besar terhadap variabel dependen Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen X 1 , X 2 dan X 3 terhadap variabel dependen Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.

3.11 Pengolahan Data