Hasil Pengolahan Data .1 Uji Validitas dan Reliabilitas

44 Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan No Pendidikan Jumlah Resonden Orang Persentase 1 500.000 5 5 2 500.001-1.500.000 25 25 3 1.500.001-2.500.000 31 31 4 2.500.001-5.000.000 34 34 5 5.000.000 5 5 Jumlah 100 100 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa sebanyak 5 memiliki pendapatan Rp.500.000, sebanyak 25 memiliki pendapatan Rp. 500.001-Rp.1.500.000, 31 memiliki pendapatan Rp. 1.500.001-Rp. 2.500.000, sebanyak 34 memiliki pendapatan Rp. 2.500.001-Rp. 5.000.000 dan 5 memiliki pendapatan Rp 5.000.000. 4.3 Hasil Pengolahan Data 4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Nilai r tabel dengan ketentuan N = 100 dan tingkat signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0.195. Tabel 4.10 merupakan hasil pengolahan dari survei yang telah dilakukan kepada 100 responden. Tabel 4.7 Uji Validitas No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan 1 P1 0.403 0,195 Valid 2 P2 0.648 0,195 Valid 3 P3 -0.359 0,195 Tidak Valid Universitas Sumatera Utara 45 4 P4 0.468 0,195 Valid 5 P5 0.652 0,195 Valid 6 P6 0.362 0,195 Valid 7 P7 0.263 0,195 Valid 8 P8 0.345 0,195 Valid 9 P9 0.648 0,195 Valid 10 P10 0.587 0,195 Valid 11 P11 0.559 0,195 Valid 12 P12 0.665 0,195 Valid 13 P13 0.417 0,195 Valid 14 P14 0.688 0,195 Valid 15 P15 0.767 0,195 Valid 16 P16 0.536 0,195 Valid 17 P17 0.708 0,195 Valid 18 P18 0.618 0,195 Valid 19 P19 0.530 0,195 Valid 20 P20 0.618 0,195 Valid Sumber : Data diolah Dari tabel diatas maka dapat dilihat terdapat beberapa pertanyaan yang tidak valid.Dikatakan tidak valid karena r-hitung r-tabel, dimana nilai r-tabel yaitu 0,195. Adapun pertanyaan yang tidak valid terdiri dari pertanyaan 3 dengan nilai r-hitung r-tabel yaitu -0,359 0,195. Maka perlu dilakukan pengujian ulang sehingga diperoleh hasil yang valid, dengan membuang pertanyaan-pertanyaan yang tidak valid sebagai indikator dalam penelitian.Sehingga diperoleh hasil pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai r-hitung r-tabel 0,195, maka dapat dikatakan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid. Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .864 20 Sumber : Data diolah Universitas Sumatera Utara 46 Berdasarkan tabel 4.11 pada 20 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5 diketahui bahwa koefisien alpha Cronbachs Alpha adalah sebesar 0,864, ini berarti 0,864 0,60 dan 0,864 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

4.3.2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hasil estimasi yang dilakukan sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.742 .385 30.538 .000 X1 .015 .021 .100 .746 .458 X2 -.003 .016 -.025 -.191 .849 X3 .007 .019 .053 .378 .706 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil regresi sebagai berikut: Y= 11,742 + 0,015X1 – 0,003X2 + 0,007X3 Berdasarkan model regresi diatas maka dapat dilihat bahwa nilai variabel objek wisata X1 berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penerimaan sektor pariwisataY, variabel tingkat hunian hotel X2 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penerimaan sektor pariwisataY, karena di daerah Kabupaten Universitas Sumatera Utara 47 Simalungun masih banyak hotel yang belum disiplin dalam membayar pajak hotel sehingga banyaknya tingkat hunian hotel belum tentu memberikan pengaruh terhadap penerimaan disektor pariwisata.Variabel jumlah wisatawan X3 berpengaruh siginifikan secara positif terhadap penerimaan sektor pariwisata Y. 4.3.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.3.1 Multikolinieritas Multikolinieritas adalah keadaan dimana variabel independen dalam persamaan regresi punya korelasi hubungan yang erat satu sama lain. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai variabel VIF variance inflation factor dan nilai tolerance 5. Dasar pengambilan keputusan uji multikolinieritas: - Jika nilai VIF 5 atau nilai tolerance 0,1 maka terjadi multikolonieritas. - Jika nilai VIF 5 atau nilai tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolonieritas. Table 4.10 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Tolerance VIF .572 1.750 .598 1.673 .572 1.896 Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: variabel objek wisata memiliki nilai VIF sebesar 1,750 5 dan nilai tolerance sebesar 0,572 0,01 dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas. Variabel tingkat hunian hotel memiliki nilai VIF sebesar 1,673 5 dan nilai tolerance Universitas Sumatera Utara 48 sebesar 0,598 0,01 dinyatakan tidak terjadi multikolineritas. Variabel objek wisata memiliki nilai VIF sebesar 1,896 5 dan nilai tolerance sebesar 0,572 0,01 dinyatakan tidak terjadi multikolineritas.

4.3.3.2 Heteroskedastisitas

Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan adalah uji Glejser dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Table 4.11 Uji Heterokedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.742 .385 30.538 .000 X1 .015 .021 .100 .746 .458 X2 -.003 .016 -.025 -.191 .849 X3 .007 .019 .053 .378 .706 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata X1 sebesar 0,458 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel objek wisata. Tingkat hunian hotel X2 sebesar 0,849 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel tingkat hunian hotel. Jumlah wisatawan X3 sebesar 0,706 artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel jumlah wisatawan. Universitas Sumatera Utara 49 4.3.4 Pengujian Hipotesis 4.3.4.1 Uji F Simultan Uji f digunakan untuk melihat secara simultan bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas pendapata, pendidikan, kesehatan, dan kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki. Adapun hasil estimasi sebagai berikut: Tabel 4.12 Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .333 3 .111 .507 .678 b Residual 21.027 96 .219 Total 21.360 99 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: Constant, X4, X2, X1, X3 Berdasarkan hasil estimasi maka dapat disimpulkan bahwa variabel objek wisata X1, tingkat hunian hotel X2, dan jumlah wisatawan X3 secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan pada tingkat kepercayaan 95 atau dengan alpha 5. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig sebesar 0,678 0,05.

4.3.4.2 Uji t Parsial

Uji parsial dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y secara masing-masing. Dimana uji parsial akan dapat menerangkan nilai X1 terhadap Y, nilai X2 terhadap Y, nilai X3 terhadap Y, nilai X4 terhadap Y, dengan tingkat kepercayaan 0,05 atau dengan alpha 5. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.13 Uji Parsial Variabel Koefisien t-hitung t-tabel prob Keterangan X1Objek Wisata 0,015 0,746 1,985 0,458 Tidak Signifikan X2Tingkat Hunian Hotel -0,003 -0,191 1,985 0,849 Tidak Signifikan X3Jumlah Wisatawan 0,007 0,378 1,985 0,706 Tidak Signifikan Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut: variabel objek wisata berpengaruh tidak signifikan secara positif terhadap penerimaan sektor pariwisata, dengan nilai t-hitung t-table yaitu 0,746 1,985 dengan nilai signifkan sebesar 0,458 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Hal ini menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan pada objek wisata sebanyak 1 maka hal ini akan mempengaruhi peningkatan penerimaan pada sektor pariwisata sebesar 5. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas objek wisata maka penerimaan pada sektor pariwisata juga akan semakin tinggi. Variabel Tingkat Hunian Hotel berpengaruh tidak signifikan secara negatif terhadap kesejahteraan, dengan nilai t-hitung t-table yaitu -0,003 1,985 dengan nilai sigfikansi sebesar 0,849 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Maka dapat disimpulkan bahwa apabila semakin banyak hotel yang berdiri di daerah objek wisata tetapi tidak memberikan pajak ataupun kontribusi pajak bangunan dan hotel kepada pemerintah daerah maka kenaikan tingkat hunian hotel tidak memberikan pengaruh kepada penerimaan pada sektor pariwisata. Ditambah lagi, kurangnya kepuasaan pelanggan untuk menginap di daerah objek wisata dikarenakan kurang adanya pelayanan yang baik di objek wisata tersebut, Universitas Sumatera Utara 51 sehingga banyak wisatawan yang memilih untuk menikmati objek wisata hanya dalam satu hari tanpa menginap di daerah objek wisata. Dengan demikian hasil dari t hitung diatas menghasilkan tidak signifkan secara negatif terhadap Tingkat Hunian Hotel di Kabupaten Simalungun. Variabel Jumlah Wisatawan tidak signifikan secara positif terhadap kesejahteraan, dengan nilai t-hitung t tabel yaitu 0,378 1,985 dengan nilai signifikansi sebesar 0,706 0,05 pada tingkat kepercayaan 95. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Simalungun semakin tinggi pula penerimaan pada sektor pariwisata.

4.3.5 Hasil Koefisien Determinasi R

2 Pengujian koefisien determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0 ≤ R² ≥ 1. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.14 Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .125 a .016 -.015 .468 Predictors: Constant, Objek Wisata,Tingkat Hunian Hotel,Jumlah wisatawan a Dependent Variable: Penerimaan Sektor Pariwisata b Sumber : Data Diolah Universitas Sumatera Utara 52 Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,125 berarti hubungan antara variabel objek wisata X 1 , tingkat hunian hotel X 2 dan jumlah wisatawan X 3 terhadap penerimaan sektor pariwisata Y sebesar 12,5. Artinya hubungannya tidak kuat. 2. Nilai R Square sebesar 0,016 berarti 1,6 variabel penerimaan sektor pariwisata Y dapat dijelaskan oleh variabel objwk wisata X 1 , tingkat hunian hotel X 2 dan jumlah wisatawan X 3 . Sedangkan sisanya 98,4 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 0,468. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN