Pembahasan Analisis Data dan Pembahasan 1. Uji Instrumen Penelitian

Kurangnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak menyebabkan anak mencari model lain dalam kesehariannya. Judith Langloish dalam penelitiannya menemukan bahwa tokoh ayahlah sebagai pengukuh dasar dalam perkembangan anak laki-laki menuju kedewasaan dan juga anak perempuannya. Peran ayah disini digambarkan sama penting dengan perannya sebagai teman main anak. Ayah mempengaruhi perkembangan anak-anaknya dengan berbagai cara. Penampilan mereka merupakan model panutan bagi anak-anaknya dalam pergaulan dan sikap sehari-hari. Lebih dari ibu, ia memberi kesan mendalam dalam perkembangan sikap putera-puterinya Dagun, 1990: 123. Goleman dalam penelitiannya tentang keberhasilan seseorang di masyarakat, mengemukakan bahwa 80 dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, dan hanya 20 ditentukan oleh kecerdasan otak IQ Intelligence Quotient atau Kecerdasan Intelektual. Kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh individu Goleman, 2009: 46. Menurut Fatmawati, Amatus dan Abram 2015: 2 perilaku kenakalan remaja terjadi karena rendahnya kecerdasan emosional yang dimiliki remaja. Para remaja yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi atau berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja, seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, dan perilaku seks bebas. Mengingat pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak dan juga pentingnya kemampuan kecerdasan emosional, sebagaimana dalam penelitian ini yang mencoba untuk mencari hubungan dari kedua hal tersebut. Setelah dilakukan penelitian pada dua objek pembahasan tersebut, penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara keterlibatan pengasuhan ayah dengan tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Muhammadiyah Bantul. Semakin tinggi ayah terlibat di dalam pengasuhan anak maka semakin tinggi pula kecerdasan emosional yang dimiliki oleh anaknya. Begitu pula jika anak memiliki kecerdasan emosional yang rendah maka ayah secara intens perlu lebih terlibat lagi dalam melakukan pengasuhan kepada anaknya. BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian tentang hubungan keterlibatan pengasuhan ayah dengan tingkat kecerdasan emosional anak di SMA Muhammadiyah Bantul dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keterlibatan pengasuhan ayah pada siswa SMA Muhammadiyah Bantul tergolong tinggi. Hal itu dibuktikan dari 3 indikator, keseluruhannya berkategori tinggi, yakni 1 paternal engagement dengan presentase sebesar 50, 2 accessibilityavailability dengan presentase sebesar 70, 3 responsibility dengan presentase sebesar 80. 2. Kecerdasan emosional siswa SMA Muhammadiyah Bantul tergolong sedang. Hal ini dibuktikan dari 5 indikator, terdapat 3 indikator yang berkategori sedang dengan perolehan presentase sebagai berikut; 1 mengenali emosi diri sebesar 80, 2 mengelola emosi sebesar 63, 3 empati sebesar 60. Dua indikator lainnya berkategori tinggi yakni, 1 memotivasi diri sendiri sebesar 57, 2 membina hubungan sebesar 53. 3. Terdapat hubungan antara keterlibatan pengasuhan ayah dengan tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Muhammadiyah Bantul. Hal ini dibuktikan dari hasil koefisien korelasi bahwa r hitung 0.490 lebih besar dari r tabel 0.361 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini terdapat hal yang menjadi keterbatasan bagi peneliti selama melakukan penelitian, bahwa peneliti tidak dapat menjadikan seluruh siswa SMA Muhammadiyah Bantul sebagai populasi penelitian, hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif peneliti dari memperoleh hasil yang tidak obyektif dan tidak valid. Sehingga yang dijadikan populasi dalam penelitian ini hanya kelas X pada tahun akademik 20152016.

C. Saran-saran

Dari hasil analisis dan pembahasan mengenai hubungan keterlibatan pengasuhan ayah dengan tingkat kecerdasan emosional siswa SMA Muhammadiyah Bantul, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pihak sekolah khususnya para guru hendaknya dapat berperan ganda selain sebagai guru pengampu pelajaran juga dapat menjadi teman bagi siswa-siswanya layaknya orang tua mereka sendiri, mengingat begitu pentingnya keterlibatan orang tua dalam pengasuhan khususnya seorang ayah, sama halnya dengan pentingnya pengasuhan seorang guru di sekolah.

2. Sekolah hendaknya juga semakin meningkatkan kegiatan-kegiatan

yang dapat mengasah kecerdasan emosional siswa-siswanya, mengingat kecerdasan emosional membawa pengaruh yang besar