Gambar 8. Overlapping
13
2.5.3 Kesalahan Pemaparan dan Prosessing
A. Kesalahan Pemaparan
- Under Exposure
Menghasilkan gambar yang terlalu terang atau rendah kepadatan. Gambaran cahaya juga dapat disebabkan oleh peningkatan jarak sumber benda, atau tidak
menempatkan tubehead cukup dekat ke wajah pasien selama pemaparan. Jaraktubehead ini tidak lebih dari 2 cm dari wajah pasien. Film dapat kurang terang
jika alat pemapar tidak digunakan sesuai indikasi atau waktu yang tidak benar. Dengan kata lain, dokter melepaskan tombol paparan terlalu cepat. Hasil
overexposure dalam kepadatan tinggi atau gambar gelap. Penyebabnya antara lain pengaturan faktor paparan yang tidak tepat.
9,13
- Double Exposure
Hasil paparan ganda ketika film digunakan dua kali dan dua gambar muncul bersamaan. Hal ini sangat penting untuk dihindari karena pengulangan membuat
pasien terkena radiasi dua kali. Untuk menghindari kesalahan ini, radiografer harus menjaga ruang kerja agar terorganisir, di mana setiap film ditempatkan di daerah
berbeda.
9,13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9 Double exposure
13
B. Kesalahan Prosessing - Thin Image Terang
Disebabkan oleh karna undeveloper film. Waktu developer yang tidak tepat, terlalu cepat, larutan developer yang terlalu dingin, waktu terlalu singkat.
3
Gambar 10. Thin image
3
Universitas Sumatera Utara
- Dense Image Gelap
Disebabkan karena undeveloper film. Waktu prosessing film yang terlalu lama, larutan developer yang terlalu panas. Konsentrasi larutan developer yang terlalu
pekat.
3
Gambar 11. Dense image
3
- Cracked Pecah-Pecah
Disebabkan karena retikulasi dari emulsi film. Masalahnya adalah perubahan temperatur developer yang tiba-tiba.
3
Gambar 12. Cracked image
3
Universitas Sumatera Utara
- Spot Hitam Pada Film
Disebabkan oleh spot larutan developer. Masalahnya adalah developer kontak dengan film sebelum film diproses.
3
Gambar 13. Dark spots
3
- Spot Putih Pada Film
Disebabkan oleh spot larutan fixer. Masalahnya adalah larutan fixer kontak dengan film sebelum diproses
3
Gambar 14. Bright Spots
3
Universitas Sumatera Utara
- Warna Kuning Kecoklatan
Disebabkan oleh waktu fixer yang tidak tepat. Masalahnya adalah fixer yang tidak efektif dan rinsing yang tidak efektif.
3
Gambar 15. Steins
3
- Gambar Putih di Bagian Pinggir Film
Disebabkan karena developer cut off. Masalahnya karena sewaktu prosessing sebagian film tidak masuk ke dalam larutan developer.
3
Gambar 16. Partial white image
3
Universitas Sumatera Utara
- Gambar Hitam di Bagian Pinggir Film
Disebabkan karena fixer cut off. Masalahnya adalah sewaktu prosessing sebagian film tidak masuk ke dalam larutan fixer.
3
Gambar 17. Partial dark image
3
- Daerah Putih Hitam Pada Daerah Overlap
Disebabkan oleh film yang overlap. Masalahnya adalah dua film kontak sebelum atau selama prosessing.
3
Gambar 18. Daerah putih hitam pada daerah overlap
3
Universitas Sumatera Utara
- Black Crescent Shaped Marks
Disebabkan oleh finger nail artifact. Masalahnya adalah rusaknya emulsi film oleh tangan operator selama pengerjaannya.
3
Gambar 19. Black crescent shaped marks
3
- Lack Finger Print
Disebabkan oleh finger print artifact. Masalahnya adalah film bersentuhan dengan jari ketika kontak dengan larutan developer.
Gambar 20. Lack finger print
3
Universitas Sumatera Utara
- Film Bergaris Bercabang Static Electricity
Terjadi pada saat mengeluarkan film. Masalahnya adalah mengeluarkan film dari bungkusnya secara kasar.
3
Gambar 21. Static electricity
3
Universitas Sumatera Utara
2.6 Kerangka Teori