Parkinson bisa lebih baik mentolerir radiografi intraoral yang memiliki waktu paparan singkat.
12,13
2.5.2 Kesalahan Teknik
A. Kesalahan Peletakan Film
- Cakupan yang tidak memadai
Sebuah kesalahan penempatan film yang sering terjadi adalah cakupan yang tidak memadai dari daerah yang akan diperiksa. Ini biasanya terjadi pada proyeksi
molar ketika pasien memiliki kesulitan mempertahankan penempatan film yang tepat. Pada teknik periapikal dan bite-wing dalam survei lengkap telah menetapkan kriteria
yang menggambarkan struktur yang harus disimpan pada setiap tampilan.
10,12,13 -
Penempatan film terbalik Penempatan film terbalik di dalam mulut akan menyebabkan lempengan timah
yang terpapar sinar-x bukan film. Sinar x -ray dilemahkan oleh thinfoil sebelum mencapai film. Hal ini menyebabkan efek herringbone atau efekdiamond terlihat
pada saat film diproses. Kesalahan ini juga menghasilkan gambar yang terang dan ketidakjelasan anatomi yang benar pada saat film diproses.
13
Gambar 3.Backward receptorimage
13
Universitas Sumatera Utara
- Pembengkokan Film
Pembengkokan film dapat terjadi karena bentuk palatum atau lingual yang terlalu melengkung sehingga sewaktu film dimasukkan, operator secara tidak sengaja
menekan film terlalu keras sehingga film menjadi bengkok. Bila menggunakan film holder, lenturkan film terlebih dahulu sebelum dimasukan ke tempatnya. Ukuran film
yang terlalu besar juga dapat menyebabkan terjadinya pembengkokan film. Film yang bengkok akan menyebabkan terjadinya emulsi pada film, yang akhirnya berdampak
pada kualitas gambar. Dalam mengatasi masalah ini, harus hati-hati dalam memasukkan film ke dalam mulut pasien dan memilih ukuran film yang sesuai.
13
Gambar 4. Pembengkokan film
13
- Kemiringan dataran oklusal
Ketika film tersebut tidak ditempatkan tegak lurus terhadap bidang oklusal, bidang oklusal akan muncul miring atau diagonal. Ketika memperlihatkan hasil bite-
wing radiografi, tepi atas film mungkin kontak dengan gingiva palatal atau lengkung langit-langit. Ketika ini terjadi, bidang oklusal akan muncul bengkok. Film harus
ditempatkan lurus atau tegak lurus dengan bidang oklusal, atau ditempatkan lebih jauh dari gigi untuk menghindari kesalahan ini. Selalu menempatkan biteblock dalam
kontak dengan oklusal atau insisal permukaan gigi atau tidak pada gigi lawan.
13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.Tilted occlusal plane
13
A. Kesalahan Angulasi Vertikal
- Elongasi Perpanjangan
Perpanjangan gigi dan struktur di sekitarnya adalah hasil dari kecilnya angulasi sinar x-ray. Untuk memperbaiki kesalahan ini operator harus meningkatkan angulasi
vertikal. Dengan kata lain, untuk lengkung rahang atas, angulasi positif harus ditingkatkan, untuk lengkung rahang bawah, angulasi negatif harus ditingkatkan.
9,13
Gambar 6. Elongasi
13
Universitas Sumatera Utara
- Perpendekan
Perpendekan gigi dan struktur di sekitarnya juga dapat hasil dari angulasi vertikal yang tidak benar. Foreshortening adalah hasil dari overangulation dari sinar
x-ray. Untuk memperbaiki foreshortening ketika menggunakan teknik paralel, operator harus menurunkan angulasi vertikal positif untuk proyeksi rahang atas, dan
mengurangi vertikal negatif untuk proyeksi mandibula. Kesalahan ini juga dapat terjadi jika reseptor tidak ditempatkan sejajar dengan sumbu panjang gigi.
9,13
Gambar 7. Foreshortening
13
B. Kesalahan Angulasi Horizontal
Angulasi horizontal yang tepat dari sinar x-ray akan membuka kontak interproksimal dan memfasilitasi evaluasi karies menyeluruh dan penilaian tingkat
tulang, yang semua komponen terdiri dari pemeriksaan klinis dan radiografi menyeluruh. Sinar x-ray harus ditujukan langsung antara gigi ditargetkan untuk
membuka permukaan interproksimal. Kesalahan angulasi horizontal menyebabkan gambar bergeser ke anterior atau posterior, yang mengakibatkan tumpang tindih
permukaan interproksimal.
9,13
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Overlapping
13
2.5.3 Kesalahan Pemaparan dan Prosessing