Radiografi Bitewing Radiografi Oklusal

karena film holder mengenai jaringan sekitarnya sehingga mengurangi kenyamanan. 1,2,3 Untuk membuat keadaan film sejajar dengan aksis gigi maka diperlukan alat penolong yang sederhana dan siap pakai misalnya seperti cotton roll, dan balok gigit yang dibuat khusus. 2 B. Teknik Bisekting Pada teknik ini dilakukan dengan menggunakan film holder untuk mempertahankan posisi film dalam mulut pasien, film diletakkan sedekat mungkin dengan gigi, jadi posisi film tidak sejajar dengan sumbu panjang bidang film, dan pada teknik ini konus yang digunakan adalah konus pendek. 1,2,14 Teknik ini memiliki beberapa prinsip, yaitu 1,3 : - Pada teknik ini digunakan prinsip geometri - Film harus diletakkan sepanjang permukaan lingualpalatal dari gigi - Film kontak dengan gigi, kemudian bidang film dan aksis panjang gigi membentuk sudut - Adanya imaginary bisector - Pusat sinar-x tegak lurus terhadap garis bisektris sehingga menghasilkan dua segitiga yang sama - Film holder digunakan untuk menstabilkan film selama penyinaran Keuntungan teknik ini adalah dapat digunakan tanpa menggunakan film holder, penempatan film nyaman untuk dilakukan pada seluruh area rongga mulut, serta penentuan posisi relatif mudah dan sederhana. Namun kerugian teknik ini menyebabkan mudah terjadinya distorsi dan masalah angulasi banyak angulasi yang harus diperhatikan. 1,2,3

2.2.1.2 Radiografi Bitewing

Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Raper pada tahun 1925. Tipe radiografi interproksimal ini bertujuan untuk mendeteksi karies di puncak alveolar yang secara klinis tidak dapat dideteksi, memeriksa mahkota, kerusakan tulang alveolar di maksila dan mandibula dalam satu film dan film yang dipakai pada tipe ini Universitas Sumatera Utara adalah film khusus. Teknik ini juga bisa digunakan untuk mendeteksi karies interproksimal terutama karies dini dan kerusakan tulang antara dua gigi. 2,3,12 Prinsip-prinsip yang digunakan pada teknik ini, yaitu : - Film diletakkan dalam mulut sejajar dengan mahkota gigi-gigi di maksila dan mandibula - Film distabilkan dengan pasien menggigit bitewing tab atau bitewing filmholder - Pusat sinar-x diarahkan menembus kontak gigi dengan angulasi vertikal +10 Dasar teknik ini adalah teknik parallelingyang sedikit dimodifikasi, dengan sudut antara bidang vertikal dengan konus sebesar 0-10 derajat.Pada teknik ini digunakan film berukuran 3,2 x 4,1 cm. Teknik juga menggunakan film holder khusus yaitu Rinn XCT bite wing instrumen. 2,3 Keuntungan teknik ini adalah dengan satu film dapat digunakan untuk memeriksa gigi-gigi pada rahang atas dan rahang bawah sekaligus, selain itu teknik ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan karies sekunder yang berada di bawah tumpatan. 2 Gambar 1. Hasil radiografi bite-wing 10

2.2.1.3 Radiografi Oklusal

Tipe radiografi oklusal ini bertujuan untuk melihat area yang lebih luas lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film dan film yang digunakan juga film khusus. Yang bisa dilihat menggunakan teknik ini adalah melihat lokasi akar gigi, lokasi supernumerary, tidak erupsi, atau gigi yang impaksi, salivary stone di saluran Universitas Sumatera Utara kelenjar submandibular, serta memeriksa pasien dengan trismus dimana pasien tidak dapat membuka mulut terlalu besar. 2,3,9 Prinsip pada teknik ini adalah film diletakkan didalam mulut di antara permukaan oklusal maksila dan mandibula. Film tersebut distabilkan dengan menggigit permukaan film tersebut. 3 Teknik ini juga terbagi dua, yaitu maksila oklusal proyeksi dan mandibula oklusal proyeksi. Dimana maksila oklusal proyeksi terbagi lagi menjadi tiga jenis yaitu topographic occlusal projection berguna untuk memeriksa palatum dan gigi anterior di maksila, lateral rightleft occlusal projection berguna untuk memeriksa akar molar di palatal juga digunakan untuk melihat benda asing atau lesi di palatum, dan yang terakhir yaitu pediatric occlusal projection berguna untuk memeriksa gigi anterior dan disarankan untuk anak berumur 5 tahun atau di bawah 5 tahun. 3 Kemudian mandibula oklusal proyeksi juga terbagi lagi menjadi tiga, yaitu topographic occlusal projection berguna untuk memeriksa gigi anterior di mandibula, cross-sectional occlusal projection berguna untuk memeriksa bagian bukal dan lingual dari mandibula dan dapat juga digunakan untuk melihat benda asing atau salivary stone di bagian dasar mulut, dan yang terakhir pediatric occlusal projection digunakan untuk memeriksa gigi anterior. 3 Gambar 2. Hasil radiografi oklusal 12 Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Radiografi Ekstraoral

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Kesalahan dan Kegagalan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral pada Fakultas Kedokteran Gigi pada Dua Provinsi di Indonesia

2 94 98

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Tentang Kesalahan Pembuatan Radiografi Intraoral Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Denpasar Bali

1 78 74

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Kesalahan dan Kegagalan Pembuatan Radiografi Intraoral pada Fakultas Kedokteran Gigi di Salah Satu Universitas di Jawa

9 32 82

Pengetahuan Radiografer Tentang Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral di Instalasi Kesehatan pada Beberapa Kota di Sumatera Utara

0 0 11

Pengetahuan Radiografer Tentang Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral di Instalasi Kesehatan pada Beberapa Kota di Sumatera Utara

0 0 1

Pengetahuan Radiografer Tentang Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral di Instalasi Kesehatan pada Beberapa Kota di Sumatera Utara

0 0 3

Pengetahuan Radiografer Tentang Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral di Instalasi Kesehatan pada Beberapa Kota di Sumatera Utara

0 0 26

Pengetahuan Radiografer Tentang Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral di Instalasi Kesehatan pada Beberapa Kota di Sumatera Utara

0 2 2

Pengetahuan Radiografer Tentang Kesalahan dalam Pembuatan Radiografi Intraoral di Instalasi Kesehatan pada Beberapa Kota di Sumatera Utara

0 0 14

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik tentang Kesalahan dan Kegagalan Pembuatan Radiografi Intraoral pada Fakultas Kedokteran Gigi di Salah Satu Universitas di Jawa

0 0 14