retensi. Retensi atau resistensi terhadap gerakan gigitiruan terhadap jaringan pendukung sangat penting. Kekuatan fisik yang mempengaruhi retensi gigitiruan
meliputi adhesi, kohesi, daya tarik kapiler, tegangan permukaan, viskositas fluida, tekanan atmosfer, dan kekuatan eksternal yang berasal dari otot-otot orofasial.
10
2.2.1 Indeks Kebersihan Gigitiruan
Hoad-Reddick dalam penelitiannya menetapkan kondisi kebersihan gigitiruan berdasarkan ada atau tidaknya debris, stein dan kalkulus pada gigitiruan dengan
kategori sebagai berikut:
28
Skor 1 bersih : Pada gigitiruan terlihat tidak ada debris, kalkulus atau stein. Skor 2 kotor : Pada gigitiruan terlihat adanya debris di antara anasir gigitiruan
setelah dicuci di bawah air mengalir danterdapat kalkulus atau stein di sekitar margin gingival dan bagian lingual insisivus sentralis atau bagian bukal molar
maksila. Skor 3 sangat kotor : Pada gigitiruan terlihat adanya debris di antara anasir
gigitiruan dan di atas permukaan basis, dan terdapat kalkulus serta stein pada anasir gigitiruan dan permukaan basis gigitiruan yang menutupi mukosa rongga
mulut dan palatum.
2.2.2 Faktor-faktor yang Terlibat dalam Kolonisasi Mikroorganisme pada Gigitiruan
Penelitian menunjukkan banyak faktor yang dapat berkontribusi pada perlekatan mikroorganisme pada permukaan gigitiruan. Bahan-bahan yang dipilih dan
metode yang digunakan untuk memproses gigitiruan tentu akan mempengaruhi permukaan energi bebas. Telah dilaporkan bahwa metode penyinaran dan substrat itu
sendiri mempengaruhi perlekatan mikroba, hal ini tampaknya terutama berlaku untuk bahan liner gigitiruan yang resilent. Sebaliknya, penelitian lain menunjukkan bahwa
baik metode polimerisasi maupun resin akrilik basis gigitiruan mempengaruhi perlekatan Candida spp.
12
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Representasi skematis gigitiruan
12
Menurut Moura dkk, saliva akan menurunkan perlekatan yeast secara keseluruhan. Penelitian lain telah mencapai kesimpulan yang sama dan melaporkan
bahwa saliva mengurangi perlekatan Candida dan dengan demikian mengurangi perlekatan mikrobiotik kekasaran permukaan dan perbedaan energi permukaan bebas
antara bahan. Sementara hidrofobisitas mikroorganisme, interaksi hidrofobik, kekasaran permukaan, dan permukaan energi bebas mungkin terlibat dalam
perlekatan mikroorganisme ke permukaan dan pembentukan biofilm, tidak hanya faktor penentu dalam retensi permukaan. Sementara perlekatan Candida spp pada
permukaan gigitiruan sangat penting untuk patogenesis denture stomatitis, tampaknya ada faktor lain yang mendorong perlekatan awal.
12
Pemakaian gigitiruan yang terus menerus dan kebersihan gigitiruan yang tidak memadai akan mengakibatkan penumpukan plak pada permukaan gigitiruan, yang
merupakan tempat sangat ideal untuk pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya yang akan memperbesar infeksi dan reaksi peradangan pada mukosa yang
berkontak dengan gigitiruan.
10
Universitas Sumatera Utara
2.3 Candida spp