Variabel Penelitian Variabel Bebas Definisi Operasional Pengolahan dan Analisis Data

Perhitungan: n ≥ 0,25 2 1,64 + 0,842 0,2 2 n ≥ 9,62 n = 10 x 2 memakai dan tidak memakai gigitiruan n= 20 Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 terdiri dari 10 sampel yang tidak memakai gigitiruan dan 10 sampel yang memakai gigitiruan penuh akrilik pada maksila.

3.4 Variabel Penelitian Variabel Bebas

 Lansia yang memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila.  Lansia yang tidak memakai gigitiruan. Variabel Terikat  Jumlah koloni Candida spp pada permukaan palatum. Variabel Terkendali  Usia ≥60 tahun  Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan  Lama pemakaian gigitiruan  Sterilisasi alat dan bahan  Suhu inkubator  Waktu pertumbuhan bakteri  Keterampilan operator  Kecermatan menghitung jumlah koloni Variabel Tidak Terkendali  Keadaan saliva  Oral Hygine  Diet Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi Operasional

1. Gigitiruan penuh adalah gigitiruan yang menggantikan seluruh gigi dan jaringan pendukungnya pada maksila dan mandibula 2. Lansia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. 3. Candida spp adalah agen infeksius oportunistik yang merupakan flora normal yang terdapat pada mukosa dalam konsentrasi yang rendah, yang dapat menginfeksi mukosa dan jaringan jika pertumbuhannya tidak terkontrol sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan 4. Media Sabouraud Dextrosa Agar adalah media khusus untuk pertumbuhan jamur Candida spp. 5. Usia pasien adalah umur kronologis dan penentuannya dihitung menurut ulang tahun terakhir. 6. Lama pemakaian gigitiruan adalah waktu yang dihitung mulai dari awal pemasangan gigitiruan. 7. Penghitungan jumlah koloni adalah menghitung jumlah koloni Candida spp yang tumbuh pada media SDA. 8. CFU adalah unit koloni bakteri yang terbentuk dan tumbuh dalam media. 9. Suhu inkubasi adalah temperatur yang digunakan untuk pertumbuhan Candida spp yaitu 37 o C. 10. Waktu inkubasi adalah lamanya inkubasi untuk pertumbuhan Candida spp yaitu 48 jam. 3.6 Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1 Alat Penelitian Alat-alat yang digunakan dalam penelitan ini adalah: 1. Kapas lidi steril 2. Rak dan Tabung reaksi 3. Ose Disposable 4. Masker 5. Handscoon Universitas Sumatera Utara 6. Kaca mulut 7. Piring petri 8. Vibrator 9. Inkubator 10. Biological Safety Cabinet 11. Cooler box 12. Kertas label

3.6.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Media Sabouraud Dextrosa Agar 2. Nutrient Broth media transport Gambar 4. Alat-alat penelitian yang digunakan dokumentasi Universitas Sumatera Utara 3.7 Prosedur Penelitian 3.7.1 Pengisian Kuesioner Penelitian dilakukan terhadap lansia yang memakai gigitiruan penuh pada maksila dan yang tidak memakai gigitiruan. Pemilihan subjek dilakukan melalui wawancara langsung mengenai identitas subjek dengan bantuan kuesioner. Subjek yang terpilih diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, manfaat dan prosedur penelitian yang akan dilakukan dan apabila subjek bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian maka subjek diminta menandatangani informed consent.

3.7.2 Pengumpulan Spesimen

Pengumpulan spesimen dilakukan dengan metode swab. Sebelum dilakukan swab, subjek yang memakai gigitiruan diminta untuk melepaskan gigitiruannya dan berkumur dengan air putih. Setelah itu subjek di instruksikan untuk duduk tenang dan membuka mulut, ambil kapas lidi yang steril dan dilakukan swab pada permukaan palatum, kemudian kapas lidi ditempatkan di tabung steril yang berisi 5 ml larutan Nutrient broth media transport. Setelah itu botol yang berisi spesimen diberi label dan disusun kedalam cooler box dan dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran USU untuk dilakukan penghitungan jumlah koloni Candida spp. Gambar 5. Pengambilan spesimen dengan menggunakan metode swab dokumentasi Universitas Sumatera Utara

3.7.3 Penanaman Candida spp

Prosedur diawali dengan mengambil tabung yang telah berisi hasil swab lalu divibrasi selama 1 menit dengan kecepatan 1500 rpm agar terbentuk suspensi yang merata. Kemudian ambil spesimen menggunakan ose disposable lalu dikultur pada media Sabouraud Dextrosa Agar, pengkulturan dilakukan di dalam Biological Safety Cabinet agar tidak terkontaminasi. Kemudian di inkubasi dalam inkubator pada suhu 37 o C selama 48 jam. Koloni di identifikasi sebagai Candida spp bila berbentuk bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin, dengan warna putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma ragi. Gambar 6. Prosedur penanaman Candida spp. A sampel di vibrasi dengan kecepatan 1500 rpm, B pengambilan spesimen menggunakan ose disposable, C penanaman pada media SDA dokumentasi.

3.7.4 Penghitungan koloni Candida spp

1. Penghitungan koloni Candida spp dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi empat kuadran. 2. Koloni yang timbul ditandai dengan spidol. 3. Koloni pada masing-masing kuadran dihitung. 4. Jumlahkan koloni pada keempat kuadran CFUml A B C Universitas Sumatera Utara

3.8 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis statistik pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS 19. Uji analisis statistik ini dilakukan untuk melihat normalitas data penelitian dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Kemudian untuk membandingkan dua variabel yang berbeda menggunakan uji T berpasangan. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan jumlah koloni Candida spp pada lansia yang memakai dan tidak memakai gigitiruan penuh pada maksila. Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik tanpa memberikan perlakuan pada kelompok subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah para lansia yang menghuni Panti Jompo Babussalam, Tanjung Pura. Sampel penelitian disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan.

4.1 Data Demografis Sampel

Tabel 1 menunjukkan data responden berdasarkan kelompok dan usia. Sampel pada penelitian ini berjumlah 20 orang, terdiri dari 10 orang yang memakai gigitiruan penuh akrilik pada maksila dan 10 orang yang tidak memakai gigitiruan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berusia 60 tahun ke atas. Pada kelompok sampel yang memakai gigitiruan penuh, usia 60-69 tahun jumlah sampelnya adalah 3 orang 30, usia 70-79 tahun jumlah sampelnya 6 orang 60, usia diatas 80 tahun jumlah sampelnya 1 orang 10. Sementara pada kelompok sampel yang tidak memakai gigitiruan, usia 60-69 tahun jumlah sampelnya 2 orang 20, usia 70-79 tahun jumlah sampelnya 2 orang 20, dan usia diatas 80 tahun jumlah sampelnya 6 orang 60. Tabel 1. Data responden berdasarkan kelompok dan usia Kelompok Sampel Usia tahun Total 60-69 N 70-79 N ≥80 N Memakai Gigitiruan Penuh 3 30 6 60 1 10 10 100 Tidak Memakai Gigitiruan 2 20 2 20 6 60 10 100 Jumlah 5 25 8 40 7 35 20 100 Universitas Sumatera Utara